Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Sabtu, 09 Desember 2023

Protista Menyerupai Tumbuhan (Algae)

| Sabtu, 09 Desember 2023
algae

Sahabat pustaka pengetahuan, seperti yang sudah dijelaskan tentang Protista. Dimana Protista merupakan makhluk hidup yang tidak bisa dimasukkan ke golongan tumbuhan maupun hewan. Dan Protista diklasifikasikan dalam kingdom tersendiri, yaitu kingdom Protista. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), protista adalah golongan makhluk (di samping dunia tumbuh-tumbuhan dan dunia hewan), terdiri atas organisme yang mempunyai susunan biologi sederhana, meliputi protozoa, ganggang, jamur, dan bakteri. 

Protista ada yang bersifat aerobic dengan menggunakan mitokondria untuk respirasi dan ada juga protista yang dapat berlaku sebagai produsen, yakni dapat melakukan fotosintesis atau membuat makanan sendiri. Untuk selangkapnya silahkan klik Ciri - Ciri Dan Klasifikasi Protista  

Ada berbagai jenis Protista, salah satu di antaranya mirip dengan hewan yaitu Protista Menyerupai Hewan (Protozoa) tumbuhan dan ada juga Protista yang menyerupai tumbuhan yang disebut dengan algae. Dimana Protista yang termasuk dalam golongan mirip tumbuhan ini bersifat autotrof dan memiliki klorofil. Oleh karena itu, pembahasan pada artikel kali ini yakni tentang Algae. Algae ada terdapat berbagai jenis dengan berdasarkan pigmen dan warnanya. 

Pengertian Algae (Alga)

Apabila di sekitar kita terdapat  kolam,  coba  amati  airnya. Jika berwarna hijau, kemungkinan besar air kolam tersebut banyak mengandung ganggang atau algae. Dalam bahasa ilmiah, ganggang disebut algae (tunggal = alga). Struktur sel ganggang memiliki dinding sel dan kloroplas. Karakter tersebut dimiliki pula oleh tumbuhan tingkat tinggi, sehingga dikatakan bahwa ganggang merupakan Protista yang menyerupai tumbuhan. 

Algae atau ganggang merupakan protista fotoautotrof yang dapat membuat makanannya sendiri dengan cara melakukan fotosintesis. Meskipun kelompok ini memiliki klorofil dan mampu untuk berfotosintesis seperti tumbuhan pada umumnya, tetapi alga atau ganggang tidak memiliki bentuk tubuh yang sama seperti tumbuhan. 

Ciri - Ciri Algae

Ganggang merupakan organisme yang bersifat uniseluler atau multiseluler. Bentuk tubuhnya berupa sel tunggal, filamen, lembaran, dan ada juga yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. Ganggang hidup secara soliter (sendiri) maupun berkoloni. Struktur tubuh gang- gang sangat sederhana, tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun sehingga disebut tumbuhan talus. Struktur tubuh yang masih berupa  talus  menyebabkan  ganggang  dikelompokkan  juga  dalam Filum Thallophyta.  

Ganggang  dapat  bereproduksi  secara  vegetatif  (aseksual)  dan secara  generatif  (seksual).  Secara  vegetatif,  reproduksi  ganggang dilakukan dengan cara pembelahan biner, fragmentasi, atau pemben- tukan zoospora. Secara generatif dengan cara konjugasi dan peleburan antara sel kelamin jantan dan betina.  

Secara umum, protista mirip tumbuhan memiliki ciri-ciri tertentu, di antaranya:

  • Merupakan makhluk hidup tipe eukariotik, yaitu organisme yang memiliki membran inti atau nukleus.
  • Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof.
  • Bentuk tubuhnya tidak bisa dibedakan antara batang, akar, dan daun.
  • Melakukan reproduksi secara aseksual (pembelahan, pembentukan spora, fragmentasi) ataupun seksual (oogami dan isogami).

Oleh karena itu, selain karakteristik umum di atas, setiap jenis protista mirip tumbuhan juga memiliki ciri-ciri khusus yang membedakan protista yang satu dengan lainnya. 

Jenis Filum Algae

Berdasarkan pigmen (zat warna) yang dominan pada tubuhnya, ganggang dapat dibedakan menjadi 6 Filum, yaitu Filum Pyrhophyta (ganggang  api),  Filum  Euglenophyta,  Filum  Phaeophyta  (gangang coklat), Filum Chrysophyta (ganggang keemasan), Filum Rhodophyta (ganggang merah), dan Filum Chlorophyta (ganggang hijau). 

Untuk mengetahui ciri masing-masing Filum, simaklah penjelasannya beri- kut. 

a. Filum Pyrrophyta (Ganggang Api) 

ganggang api

Filum ini sering disebut Dinoflagellata karena memiliki flagella yang berjumlah 2 buah. 

Ciri - Ciri Pyrrophyta 

Hampir semua ganggang api bersifat uniseluler, dan mempunyai pigmen berupa klorofil a dan c. Filum Pyrrophyta disebut ganggang api karena memiliki fosfor yang mampu memendarkan cahaya pada kondisi yang gelap. Ganggang ini sebagian besar hidup di air laut, tetapi ada pula yang hidup di air tawar. Beberapa contoh anggota Filum ini antara lain Noctiluca, Ceratium dan Gonyaulax. 

b. Filum Euglenophyta 

Euglenophyta

Filum Euglenophyta merupakan ganggang yang memperlihatkan ciri-ciri hewan dan tumbuhan. 

Ciri - Ciri Euglenophyta

Filum ini memiliki pigmen berupa klorofil a dan b serta mampu bergerak bebas dan memiliki bintik mata. Contoh anggota Filum Euglenophyta yang paling dikenal adalah Euglena. Euglena merupakan organisme yang sering ditemukan pada air yang keruh dan memiliki alat gerak berupa flagella yang terletak pada bagian ujung anterior. Euglena memiliki bintik mata yang berfungsi untuk melindungi detektor cahaya yang berada pada dekat dasar fla- gella. Dengan detektor tersebut, Euglena dapat bergerak menuju arah cahaya yang intensitasnya sesuai. Struktur tubuh Euglena tidak memiliki dinding sel, tubuhnya diselimuti  oleh  pelikel,  memiliki  vakuola  kontraktil  dan  vakuola makanan.  

c. Filum Phaeophyta (Ganggang Coklat) 

sargassum sp

Ciri - Ciri Phaeophyta

Anggota  Filum  Phaeophyta  memiliki  talus  yang  selalu  bersel banyak, sehingga dapat dilihat secara makroskopis. Talusnya memiliki alat pelekat untuk menempelkan tubuhnya pada substrat, sedangkan bagian tubuh yang lainnya mengapung di atas air. Beberapa anggota Filum  Phaeophyta  seperti  Sargassum,  Macrocystis,  dan  Nereocystis memiliki  gelembung  udara  yang  berfungsi  untuk  menyimpan  gas nitrogen dan untuk mengapung. 

Ganggang coklat mengandung pigmen santofil, klorofil a dan c. Pigmen santofil jumlahnya melebihi pigmen yang lain, sehingga me- nyebabkan warna talusnya coklat. Cadangan makanannya disimpan dalam bentuk laminarin. Ganggang ini banyak ditemukan di laut dan sering terdampar di pantai. 

Sebagian besar anggota Filum Phaeophyta menunjukkan adanya pergantian keturunan antara generasi sporofit dan gametofit yang ma- sing-masing hidup bebas. Reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan fragmentasi dan membentuk zoospora. Sedangkan reproduksi secara generatif dilakukan dengan peleburan antara ovum dan spermatozoid yang masing-masing dihasilkan pada konseptakel betina dan konsep- taklel jantan. Zigot selanjutnya akan tumbuh menjadi sporofit. 

d. Filum Chrysophyta (Ganggang Keemasan) 

chrysophyta

Alga Chrysophyta disebut juga ganggang keemasan (golden algae) atau ganggang pirang. Istilah Chrysophyta berasal dari bahasa Yunani, chrysos yang berarti ‘keemasan’. Warna keemasan disebabkan karena ganggang ini memiliki pigmen berupa karoten dan santofil yang jumlahnya dominan dibandingkan dengan klorofil a dan c. 

Ciri - Ciri Chrysophyta 

Sebagian besar kelompok ganggang keemasan adalah uniseluler tetapi ada pula yang membentuk koloni. Sel-sel alga ini mempunyai dua flagella sehingga disebut sebagai biflagellata. Kedua flagellanya ter- paut di dekat salah satu ujung sel. Sebagian besar anggota Filum ini hidup sebagai plankton air tawar dan air laut. Dynobryon merupakan alga pirang yang membentuk koloni di air tawar.  

Filum Chrysophyta terdiri atas sekitar 5.300 jenis, dan 5.000 di antaranya adalah diatom. Diatom mempunyai dinding sel atau cang- kang yang terdiri atas dua bagian seperti kotak (hipoteka) dengan tutupnya (epiteka). Cangkang tersebut tersusun dari silika dengan ber- bagai bentuk ornamentasi.  

Berdasarkan bentuknya, diatom dibedakan menjadi bentuk centris (simetri radial) dan pennate (simetri bilateral). Sebagian besar diatom ber- tindak sebagai fitoplankton pada ekosistem air laut dan air tawar, sehingga merupakan dasar bagi penyedia energi dalam jaring-jaring makanan. Diatom dapat ditemukan di beberapa tempat, antara lain di air laut, air tawar, tanah yang lembab, dan pada batu karang. Cangkang diatom yang telah mati tidak mudah terdegradasi karena mengandung silika, akibatnya akan terdeposisi dan membentuk tanah diatom.   

Reproduksi diatom dilakukan dengan cara membelah diri. Mula-mula antara epiteka dan hipoteka keduanya saling memisah. Masing- masing akan berlaku sebagai epiteka, kemudian dibentuk pasangan tangkupannya. Lama-kelamaan, ukuran sel menjadi kecil. Pada tingkat ukuran sel yang kritis dan tidak memungkinkan lagi dilakukan pembelahan sel, maka protoplasma akan keluar dari dinding sel dan terbentuklah auxospora. Auxospora akan mengalami pertumbuhan untuk memperbaiki ukuran sel menjadi seperti semula. Reproduksi selanjutnya dilakukan secara generatif.   

e. Filum Rhodophyta (Ganggang Merah) 

ganggang merah

Istilah Rhodophyta berasal dari bahasa Yunani, rhodos yang berarti ‘merah’. Jadi, Rhodophyta berarti ganggang merah (red algae). Berbeda dengan Filum lainnya, Filum ini tidak mempunyai tahapan flagella dalam siklus hidupnya. Anggota Filum ini mempunyai pig- men fotosintetik berupa fikobilin yang terdiri dari fikoeritrin (pigmen merah) dan fikosianin (pigmen biru). Fikoeritrin merupakan pigmen yang paling dominan sehingga menyebabkan warna talus ganggang ini menjadi merah. Meskipun demikian, tidak semua ganggang ini berwarna merah. Di laut dalam, ganggang ini mempunyai warna ungu hampir hitam. Pada kedalaman sedang berwarna merah cerah, sedang- kan pada air yang sangat dangkal, berwarna agak kehijauan. 

Sebagian besar ganggang merah adalah multiseluler. Bentuk talus- nya berupa helaian atau berbentuk seperti pohon. Tubuhnya ditutupi kalsium karbonat (CaCO3). Dinding sel ganggang merah terdiri atas komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dalam tersusun dari myofibril, sedangkan sel sebelah luar tersusun dari zat lendir. Adapun cadangan makanan disimpan dalam bentuk tepung floridean. 

Ganggang merah dapat bereproduksi secara vegetatif dan secara generatif. Reproduksi secara generatif dilakukan dengan peleburan antara gamet jantan yang tidak memiliki alat gerak (spermatium) dan ovum. Gamet jantan tersebut dibentuk dalam spermatangium, sedang- kan gamet betina dibentuk dalam karpogonium. Zigot hasil pembuahan selanjutnya akan tumbuh menjadi ganggang merah yag diploid. Ada- pun reproduksi secara aseksual (vegetatif) terjadi dengan membentuk spora. Spora yang terbentuk berasal dari talus ganggang yang diploid. Selanjutnya spora akan tumbuh menjadi ganggang baru. 

Contoh  anggota  Rhodophyta  antara  lain  Eucheuma  spinosum yang digunakan sebagai bahan agar - agar, Gracilaria, Gellidium, dan Gigartina mamilosa.  

f. Filum Chlorophyta (Ganggang Hijau)

Chlorophyta

Ciri - Ciri Chlorophyta

Ganggang hijau (green algae) diberi nama berdasarkan kloroplasnya yang berwarna hijau. Warna hijau ini ada karena karena pigmen yang dominan adalah klorofil a dan b, di samping jenis pigmen yang lain yaitu karoten dan santofil. Bentuk kloroplas pada ganggang hijau bermacam-macam, ada yang seperti mangkuk (misalnya pada Chlamidomonas), berbentuk spiral (misalnya pada Spirogyra), dan berbentuk seperti bintang. Selain mempunyai kloroplas, alga hijau juga mempunyai pirenoid dan stigma. Pirenoid merupakan tempat penyimpanan hasil fotosintesis berupa amilum, sedangkn stigma berguna untuk menuntun ganggang ke arah cahaya sehingga fotosintesis dapat terjadi.  

Filum ini meliputi ganggang yang uniseluler dan multiseluler. Bentuk talus ganggang hijau berupa filamen, lembaran, dan seperti karangan. Ganggang hijau banyak ditemukan pada air tawar, air laut, maupun pada tempat-tempat yang lembab. Biasanya ganggang hi- jau ditemukan pada permukaan badan air yang intensitas cahayanya tinggi.  

Ganggang hijau bereproduksi secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual). Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan zoospora yaitu spora yang dapat bergerak atau berpindah, memiliki 4 bulu, vakuola kontraktil, dan kebanyakan memiliki 1 bintik mata merah. Secara generatif (seksual), reproduksi ganggang hijau berlang- sung dengan konjugasi, menghasilkan zigospora yang tidak memiliki alat gerak. 

Jenis Ganggang Hijau

Beberapa contoh ganggang hijau antara lain, Spirogyra, Volvox globator, Chlamydomonas, Ulva, dan Chlorella. Berikut ini akan kita bahas mengenai Spirogyra, Ulva, dan Chlorella (Gambar 4.16). 

a). Spirogyra 

chlorophyta

Spirogyra  merupakan  ganggang  hijau  yang  hidup  di  air tawar. Ganggang ini mudah dikenal karena kloroplasnya besar, menyerupai pita yang melingkar-lingkar seperti spiral dalam sel. Spirogyra bereproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi dan secara seksual dengan konjugasi. Terjadinya konjugasi dapat dijelaskan sebagai berikut. 

Spirogyra yang berbeda jenis saling berdekatan. Kemudian, pada dinding sel yang berdekatan muncul tonjolan yang saling mendekati, hingga bersatu membentuk pembuluh. Protoplasma dari  Spirogyra  yang  satu  (berjenis  +)  pindah  ke  Spirogyra satunya (jenis -). Dengan demikian, terjadilah persatuan plasma (peristiwanya   disebut   plasmogami),   yang   diikuti   persatuan inti (disebut kariogami). Hasil persatuan ini berupa zigospora yang bersifat diploid. Zigospora akan mengalami meiosis dan terbentuklah 4 sel baru yang diploid. Dari keempat sel ini, biasanya satu sel di antaranya tumbuh menjadi benang Spirogyra. 

b). Ulva

ganggang hijau

Ulva memiliki talus berupa lembaran yang terdiri dari dua lapis sel. Bentuk talus Ulva seperti daun selada, kloroplasnya berbentuk mangkok. Ulva dapat hidup di air payau, air asin, atau menempel pada kayu-kayu dan batu-batu sepanjang pantai. Ulva bereproduksi secara aseksual dengan zoospora berflagella dan akan membentuk Ulva yang haploid. Reproduksi secara seksual ditandai dengan bersatunya sel kelamin jantan dan sel kelamin betina membentuk zigot. Zigot akan berkembang menjadi Ulva yang diploid. 

c). Chlorella 

ganggang


Chlorella merupakan ganggang hijau yang berbentuk uniselular, dengan  bentuk  talus  bulat  dan  memiliki  kloroplas  berbentuk mangkuk. Chlorella dapat hidup di air tawar, air laut, dan di tempat tempat  yang  basah.  Ganggang  jenis  ini  merupakan penghasil karbohidrat, protein, dan lemak. Jadi, Chlorella dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan pangan. 


Demikianlah artikel yang berjudul Protista Menyerupai Tumbuhan (Algae). Apabila ada kekurangan ataupun kekeliruan dalam penulisan artikel ini, Pustaka Pengetahuan mengucapkan mohon maaf yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan pesan yang bijak pada kolom komentar yang tersedia. Terima kasih sudah mengunjungi, semoga bermanfaat.

Bahan bacaan lainnya, jika membantu tugas sekolah silahkan klik Berbagai Reviews 

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, silahkan klik Baraja Farm 

Tutorial cara budidaya silahkan klik Baraja Farm Channel

Media sosial silahkan klik facebook

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar