Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Kamis, 07 Desember 2023

Protista Menyerupai Hewan (Protozoa)

| Kamis, 07 Desember 2023

Sahabat Pustaka Pengetahuan tentu masih ingat tentang Protista. Protista merupakan mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, ataupun jamur. Walaupun protista tidak dapat dikategorikan ke dalam kelompok hewan, tumbuhan, atau jamur, tetapi protista memiliki ciri yang mirip dengan ketiga kelompok tersebut.

protista mirip hewan

Oleh sebab itu, pada pengklasifikasian protista yang dibagi menjadi 3 macam, yaitu protista mirip hewan, protista mirip tumbuhan, dan protista mirip jamur. Namun kali ini, Pustaka Pengetahuan hanya akan membahas tentang protista mirip hewan atau disebut dengan protozoa. Silahkan simak ulasan dibawah ini dengan baik.

Pengertian Protozoa

Arti kata Protozoa berasal dari bahasa Yunani, proto yang berarti ‘pertama’, dan zoa yang berarti ‘hewan’. Jadi, Protozoa disebut juga sebagai hewan pertama. Protozoa merupakan Protista yang menyerupai hewan karena memiliki sifat heterotrof, mampu bergerak dan menelan makanan. Protozoa memiliki ukuran mikroskopis, yaitu berkisar antara 10 nm-200 nm (1 nm = 10-9m). Protozoa merupakan organisme unise- luler dengan bentuk yang bervariasi, ada yang bentuknya tetap dan ada pula yang berubah-ubah. Protozoa mempunyai alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagella), atau rambut getar (cilia). 

Ciri - Ciri Protozoa

Ada beberapa ciri - ciri dari Protozoa yang dapat dijelaskan. Protozoa yang hidup secara heterotrof dengan memangsa bakteri dan bersimbiosis dengan organisme lain. Kebanyakan Protozoa hidup di dalam tubuh makhluk hidup atau di dalam air (air tawar maupun air laut). Protozoa dapat bereproduksi secara vegetatif (aseksual) dengan pembelahan biner, maupun secara generatif (seksual), dengan cara konjugasi.  

Berikut ini merupakan ciri - ciri dari Protista yang menyerupai hewan (Protozoa), yakni :

1. Organisme Sel Satu dan Eukariotik

Protozoa merupakan organisme bersel satu dan punya inti sel (eukariotik) yang dilindungi oleh membran inti, sehingga substansi kromosomnya terpisah dengan sitoplasma karena ada pembatas membran inti (caryotheca).

2. Organisme Heterotrof

Protozoa merupakan organisme heterotrof karena tidak bisa menghasilkan makanannya sendiri untuk bertahan hidup, sehingga perlu memanfaatkan organisme lain sebagai sumber nutrisi. Oleh sebab itu, beberapa jenis protozoa bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak.

3. Bentuk Tubuh Berbeda dalam Siklus Hidupnya

Protozoa mempunyai bentuk tubuh yang berbeda-beda pada tiap fase dalam siklus hidupnya. Ada beberapa protozoa memiliki fase vegetatif yang bersifat aktif yang disebut tropozoit, dan fase dorman dalam bentuk Cysta. Lalu tropozoit akan aktif mencari makan dan bereproduksi selama kondisi lingkungan memungkinkan. Adapula yang membentuk Cysta, saat kondisi lingkungan yang tidak memungkinkan. 

4. Cara Berkembang Biak

Pada umumnya, protozoa berkembang biak dengan cara membelah diri. Akan tetapi, ada juga yang secara konjugasi.

5. Alat Gerak

Protozoa mempunyai beberapa jenis alat gerak, di antaranya kaki semu (pseupodia), bulu getar (silia), dan bulu cambuk (flagelum).

6. Cara Hidup

Protozoa hidup dengan mendapatkan nutrisi dengan cara holozoik (memakan organisme hidup lain), saprozoik (memakan organisme yang telah mati), holofitik atau autotrof (dapat membentuk makanan sendiri melalui fotosintesis), hingga saprofit (menyerap zat yang terlarut di sekitarnya). Ada juga protozoa yang mempunyai dua jenis cara hidup, ada yang hidup dengan cara berkelompok, ada juga yang hidup sendiri.

Kelompok Jenis Protozoa (Filum Protozoa)

Protozoa berdasarkan alat geraknya dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu Rhizopoda (Filum Sarcodina), Ciliata (Filum Ciliophora/ Infusoria), Flagellata (Filum Mastigophora), dan Sporozoa (Filum Api-complexa). 

Berikut ini merupakan uraian dari kelompok Protozoa beserta dengan ciri - cirinya, antara lain :

1. Rhizopoda (Filum Sarcodina)

filum sarcodina

Istilah  rhizopoda  berasal  dari  bahasa  Yunani,  rhizo  yang  berarti ‘akar’ dan podos yang berarti ‘kaki’. Jadi, rhizopoda berarti kaki yang  menyerupai  akar. 

Ciri - Ciri Rhizopoda

Anggota  Filum  ini  bergerak  menggunakan pseudopodia (kaki semu). Disebut pseudopodia atau kaki semu kare- na terbentuk sebagai hasil penjuluran sitoplasma sel, yang seolah-olah berfungsi sebagai kaki. Selain untuk bergerak, kaki semu juga berfungsi untuk mencari makanan. 

Salah satu contoh Filum Sarcodina adalah Amoeba. Ketika bergerak Amoeba akan menjulurkan pseudopodia dan mengaitkan ujungnya kemudian mengeluarkan lebih banyak sitoplasma ke dalam pseudopodia. Gerak semacam ini disebut gerak  amoeboid. Dengan adanya kaki semu ini, berarti bentuk sel rhizopoda berubah-ubah baik saat diam maupun saat bergerak. 

Amoeba mempunyai sitoplasma yang terdiri atas ektoplasma dan endoplasma. Ektoplasma yaitu plasma sel bagian luar yang berbatasan dengan membran, sementara endoplasma merupakan plasma sel di sebelah dalam ektoplasma. Aliran ektoplasma dan endoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia. Selain sitoplasma, ektoplasma, dan endoplasma, di dalam sel amoeba juga terdapat vakuola kontraktil, vakuola makanan, inti sel, dan sentriol. 

Vakuola makanan merupakan rongga yang digunakan untuk mencerna makanan. Sedangkan vakuola kontraktil berfungsi sebagai rongga untuk membuang sisa hasil metabolisme dan untuk mengatur tekanan osmosis tubuh. Inti sel merupakan tempat terdapatnya DNA dan materi genetik, sedangkan sentriol berfungsi untuk mengontrol gerakan sel dalam penjuluran pseudopodia dan dalam orientasi pembelahan sel.  

Rhizopoda bereproduksi secara vegetatif atau aseksual dengan pembelahan biner. Selain itu, rhizopoda mempunyai kemampuan beradaptasi yang baik pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan dengan membentuk kista. Rhizopoda dapat hidup pada tempat yang lembab, air laut, maupun parasit pada tubuh manusia. 

Jenis Rhizopoda

Berikut ini beberapa contoh anggota Rhizopoda dan habitatnya masing-masing. 

  • Rhizopoda  yang  hidup  di  tempat  lembab,  contohnya  adalah Amoeba proteus. 
  • Rhizopoda yang hidup di laut, contohnya Foraminifera dan Radio laria. Foraminifera mempunyai kerangka luar yang berongga dan terbuat dari kalsium karbonat. Sedangkan Radiolaria memiliki kerangka dalam yang terbuat dari silika.  
  • Rhizopoda yang hidup di air tawar, contohnya antara lain Arcella yang mempunyai rangka dari zat kitin, Difl ugia, dan Heliozoa. 
  • Rhizopoda yang hidup parasit dalam tubuh manusia contohnya Entamoeba ginggivalis, Entamoeba hystolitica, dan Entamoeba coli.  

2. Ciliata (Filum Ciliophora)

filum ciliophora

Istilah ciliata berasal dari bahasa Latin cilia yang berarti ‘rambut kecil’. 

Ciri - Ciri Ciliata

Salah satu ciri khas ciliata adalah mempunyai silia sebagai alat gerak dan untuk mencari makan. Ciliata merupakan organisme bersel tunggal (uniseluler) dengan bentuk tetap atau tidak berubah. Beberapa anggota ciliata seluruh tubuhnya ditutupi oleh barisan silia, sedangkan lainnya memiliki silia yang berkelompok. Susunan silia yang spesifik tersebut menunjukkan tingkat adapatasi terhadap lingkungannya. 

Ciri lain dari ciliata adalah adanya 2 inti sel, yaitu makronukleus dan mikronukleus. Makronukleus merupakan inti sel berukuran besar ber- fungsi dalam reproduksi aseksual (vegetatif), sedangkan mikronukleus merupakan  inti  sel  berukuran  kecil  diperlukan  untuk  bereproduksi secara seksual dengan cara konjugasi. Selain bereproduksi secara seksual, Ciliata juga bereproduksi secara aseksual dengan cara membelah diri. 

Ciliata pada  umumnya hidup di tempat-tempat berair. Mereka mengambil makanan dengan menyapu aliran air yang berisi partikel makanan ke dalam organel yang menyerupai mulut dan kerongkongan. Barisan silia yang berada di sepanjang celah mulut yang berbentuk corong, berfungsi untuk menggerakkan makanan ke mulut sel. Selanjutnya, makanan ditelan melalui proses fagositosis. Bahan yang tidak tercerna dalam vakuola makanan akan dikeluarkan melalui pori yang berfungsi sebagai lubang anus. Proses ini disebut sebagai eksositosis. Salah satu contoh anggota Ciliata yang terkenal adalah Paramaecium. Paramaecium merupakan  anggota Ciliata yang hidup bebas, bentuk tubuhnya seperti sandal dan tubuhnya diselubungi oleh pelikel. 

Jenis Ciliata 

Contoh anggota Ciliata yang lain adalah:  

a. Stentor, mempunyai bentuk tubuh seperti terompet. 

b. Didinium, merupakan predator Paramaecium. 

c. Vorticella, mempunyai bentuk tubuh seperti lonceng. 

d. Stylonichia,  mempunyai  bentuk  tubuh  oval  dengan  silia  yang berkelompok disebut ciri.


3. Flagellata (Filum Mastigophora) 

filum mastigophora

Flagellata berasal dari kata flagellum yang berarti ‘bulu cambuk’. Ciri khas Filum ini adalah memiliki alat gerak berupa bulu cambuk yang disebut flagella. Flagella juga berfungsi sebagai alat peraba dan alat penangkap makanan.  

Flagellata pada umumnya mempunyai bentuk tubuh oval, pan- jang, dan bulat. Habitat Flagellata sebagian besar adalah air tawar, air laut, tanah yang basah, atau dalam tubuh makhluk hidup sebagai para- sit. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan pembelahan biner. Beberapa jenis Flagellata khususnya genus Trypanosoma, merupakan penyebab penyakit pada manusia dan hewan, contohnya Trypanosoma gambiense, Trypanosoma rhodesiense, Trypanosoma evansi, Trychomonas vaginalis, Trypanosoma cruzi, Trypanosoma brucei, dan Leismenia dono- vani.   

4. Sporozoa (Filum Apicompleksa) 

Sporozoa

Istilah Sporozoa berasal dari bahasa Yunani, spora yang berarti ‘benih’ dan zoa yang berarti ‘hewan’. Sporozoa merupakan salah satu kelompok Protozoa yang membentuk spora dalam salah satu tahapan silkus hidupnya. Semua anggota Sporozoa hidup sebagai parasit dalam tubuh organisme lain dan tidak memiliki alat gerak. Pergerakannya dilakukan dengan mengubah posisi tubuhnya. Anggota  sporozoa  yang  paling  dikenal  adalah  Plasmodium. Plasmodium merupakan penyebab penyakit malaria dan menyerang sel darah merah. Penyakit malaria ditularkan dari manusia satu ke manusia lain melalui gigitan nyamuk Anopheles.

sporozoa

Siklus hidup Plasmodium  ditemukan  oleh  Ronald  Ross  dan Grassi. Reproduksi secara aseksual terjadi di dalam tubuh manusia secara skizogoni (pembelahan diri dalam tubuh inang tetap) dan pada tubuh nyamuk Anopheles betina secara sporogoni (pembentukan spora pada inang sementara). Sedangkan reproduksi secara seksual terjadi melalui peleburan gamet.  

Ketika nyamuk Anopheles betina menggigit manusia, maka air liur nyamuk tersebut akan masuk ke dalam tubuh manusia. Dalam air liur tersebut terkandung zat anti pembekuan darah dan sel-sel Plasmodium yang disebut sporozoit. Sporozoit selanjutnya akan ikut dalam aliran darah menuju ke sel hati. Dalam sel hati, sporozoit melakukan pembelahan berkali- kali membentuk merozoit. Merozoit selanjutnya akan menginfeksi sel darah merah hingga rusak dan pecah. Merozoit-merozoit tersebut sebagian akan menginfeksi sel darah merah lainnya, dan sebagian lagi akan membentuk gametosit.  

Ketika  berada  dalam  dinding  usus  nyamuk  Anopheles  betina, gametosit  akan  menghasilkan  gamet  jantan  (makrogametosit) dan gametosit betina (mikrogametosit). Jadi, gametosit akan masuk kembali ke  dalam  tubuh  nyamuk  ketika  nyamuk  tersebut  menghisap darah manusia yang telah terinfeksi. Setelah terjadi pembuahan, maka terbentuklah zigot yang selanjutnya tumbuh menjadi oosit, dan oosit akan tumbuh membentuk sporozoit kembali.  

Jenis Plasmodium

Plasmodium yang dikenal ada empat macam, yaitu: 

a. Plasmodium  falciparum  merupakan  penyebab  malaria  tropika. 

    Plamodium ini mempunyai masa sporulasi (masa pembentukan spora) sekitar 1 hari (1 x 24 jam). 

b. Plasmodium vivax merupakan penyebab penyakit malaria tertiana. 

    Masa sporulasinya setiap 2 x 24 jam. 

c. Plasmodium  malariae  merupakan  penyebab  penyakit  malaria quartana. 

    Masa sporulasinya setiap 3 x 24 jam. 

d. Plasmodium ovale merupakan penyebab penyakit limpa. 

    Masa sporulasinya setiap 48 jam.   


Demikianlah artikel yang berjudul Protista Menyerupai Hewan (Protozoa). Apabila ada kekurangan ataupun kekeliruan dalam penulisan artikel ini, Pustaka Pengetahuan mengucapkan mohon maaf yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan pesan yang bijak pada kolom komentar yang tersedia. Terima kasih sudah mengunjungi, semoga bermanfaat.

Bahan bacaan lainnya, jika membantu tugas sekolah silahkan klik Berbagai Reviews 

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, silahkan klik Baraja Farm 

Tutorial cara budidaya silahkan klik Baraja Farm Channel

Media sosial silahkan klik facebook

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar