Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Jumat, 10 November 2023

Biologi Sebagai Ilmu Pengetahuan Alam

| Jumat, 10 November 2023

 Halo sahabat Pustaka Pengetahuan, dalam kehidupan manusia senantiasa berinteraksi dengan berbagai jenis makhluk hidup yang ada di bumi ini. Adanya interaksi tersebut memicu rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu tentang makhluk hidup dan kehidupannya. Kita dapat mengembangkannya dengan mempelajari biologi dan peranannya dalam kehidupan sehari - hari. Dalam uraian artikel ini, kita akan mempelajari biologi sebagai ilmu, mempelajari metode ilmiah dalam biologi dan bagaimana bersikap ilmiah serta perkembangan biologi.   


biology as a science


Biologi merupakan ilmu tentang makhluk hidup. Ilmu biologi ini termasuk golongan ilmu – ilmu tua yang berkembang di zaman Yunani dan sampai sekarang telah banyak mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan hidup manusia. 

1. Biologi Merupakan Ilmu Pengetahuan Alam

Biologi merupakan salah satu bagian dari sains dan memiliki karakteristik yang sama dengan sains lainnya. Sains disebut juga sebagai ilmu pengetahuan alam karena merupakan ilmu yang mempelajari gejala - gejala alam. Sebagai bagian dari sains, biologi mempelajari gejala alam berupa gejala - gejala pada makhluk hidup dan segala permasalahan kehidupannya. Biologi merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup mulai dari molekul - molekul penyusun makhluk hidup, sel, jaringan, organ, dan tingkatan yang lebih tinggi. 

     Ilmu biologi dikatakan sebagai ilmu karena mempunyai objek kajian dan metode ilmiah. Dengan objek kajian yang dimaksud yakni objek material  dan objek formal. Objek material merupakan bahan atau materi yang dibahas, sedangkan objek formal merupakan cara memandang sesuatu atau hal yang dipandang. Objek material biologi adalah makhluk hidup dan makhluk yang pernah hidup (fosil). Sedangkan objek formalnya yaitu struktur, fungsi, dan interaksi makhluk hidup.  

Dalam objek kajian biologi berupa benda - benda yang nyata (konkret). Benda konkret adalah benda - benda yang dapat ditangkap oleh alat - alat indera manusia. Misalnya benda konkret dapat berupa benda padat, cair, atau gas. Apabila benda - benda tersebut tidak dapat ditangkap oleh indera kita, maka dapat digunakan alat bantu. Sebagai misalnya, pengamatan virus dilakukan dengan mikroskop elektron dan pengamatan bakteri dengan bantuan mikroskop cahaya. 

Biologi menghasilkan hukum - hukum yang bersifat universal sebagai ilmu pengetahuan alam. Biologi dengan artinya, dilakukan di mana saja, oleh siapa saja, serta kapan saja, secara umum akan mendapatkan hasil yang sama. Dapat dikatakan bahwa biologi memberikan hasil yang bersifat objektif dengan hasil temuan tersebut tidak dipengaruhi oleh subjektivitas pelaku eksperimen. Biologi memberikan hasil yang benar secara ilmiah. Dalam membuktikan kebenarannya, ilmu biologi juga memiliki suatu metode khusus yang sistematis. Metode tersebut biasa disebut sebagai metode ilmiah yang sudah dibakukan. Maka  percobaan - percobaan  untuk  membuktikan  kebenaran  ilmu biologi  akan  menghasilkan  hasil  yang  hampir  sama.  Jadi,  waktu, tempat, dan pelaku percobaan yang berbeda tidak akan mempengaruhi hasil percobaan yang sesuai dengan metode ilmiah. 

2. Metode Ilmiah dalam Mempelajari Biologi

Untuk mempelajari dan mengembangkan ilmu biologi maka digunakan metode ilmiah. Oleh sebab itu, para pelajar biologi harus mampu melakukan kerja ilmiah dalam menyelesaikan masalah atau mencari jawaban dari permasalahan - permasalahan yang dihadapi dalam penelitiannya. Dan juga, para pelajar biologi harus mampu bersikap ilmiah. 

a. Kerja Ilmiah 

     Untuk mempelajari biologi kita dapat menggunakan metode ilmiah, yaitu serangkaian kegiatan atau tahapan tertentu yang dilakukan secara sistematis. Dalam tahapan dalam metode ilmiah adalah menemukan permasalahan, mengajukan hipotesis, melakukan percobaan untuk menguji hipotesis, menarik kesimpulan, dan membuat laporan percobaan. Dalam definisi masalah adalah adanya kesenjangan antara hal yang seharusnya dan kenyataan yang terjadi. Sebagai contohnya adalah apabila sebatang tanaman berbunga, umumnya setelah itu akan berbuah. Tetapi mungkin pada kenyataannya kalian akan menemukan sebatang tanaman yang berbunga lebat tetapi setelah itu tidak membentuk buah. Hal tersebut bisa menjadi permasalahan ilmiah, yaitu tanaman yang berbunga lebat tidak bisa membentuk buah, sehingga menjadi masalah yang layak untuk diteliti.

b. Sikap Ilmiah 

    Tidak hanya menguasai metode ilmiah, para pelajar biologi juga diharapkan mampu memiliki sikap ilmiah. Dengan memiliki sikap ilmiah, menjadi salah satu akhlak dalam menjalankan penyelidikan atau penelitian ilmiah. Sikap ilmiah tersebut meliputi kemampuan membedakan fakta dan opini. Memiliki sikap argumentasi, kemampuan mengembangkan rasa ingin tahu, kepedulian terhadap lingkungan, kemampuan berpendapat secara ilmiah dan kritis, serta keberanian mengusulkan suatu pemecahan masalah dan bertanggung jawab terhadap usulannya. Melalui sikap ilmiah, pada diri seorang biolog akan terbentuk kesadaran bahwa alam ini diperuntukkan bagi semua makhluk hidup. Sehingga, ketika berinteraksi dengan makhluk hidup dan lingkungannya, manusia harus bersikap bijak, yaitu selain memanfaatkan juga harus bisa menjaga kelestariannya. 

3. Perkembangan Biologi

      Pada zaman Yunani, orang lebih banyak mempelajari filsafat. Selanjutnya berkembang dengan adanya filsafat alam dan filsafat moral. Dari filsafat alam mempunyai turunan ilmu – ilmu alam (the natural sciences), sedangkan filsafat moral berkembang menjadi ilmu - ilmu sosial (the social sciences). Oleh sebab itu, ilmu - ilmu alam ini dibagi lagi menjadi dua bagian, yakni ilmu abiotik/non hayati (the physical science) dan ilmu hayat (the biological science). Maka dari ilmu hayat inilah yang biasa disebut dengan nama biologi. 

Sedangkan biologi dimaksudkan sebagai ilmu yang mempelajari makhluk hidup. Hal tersebut, sesuai dengan  asal kata biologi dari bahasa Yunani, yakni bios yang berarti ‘hidup’ dan logos yang berarti ‘ilmu’. Ilmuan Aristoteles (384 - 322 SM) merupakan orang yang pertama kali meletakkan dasar ilmu biologi pada zaman Yunani. Aristoteles mengemukakan sebuah teori tentang asal muasal makhluk hidup dari benda mati yang dikenal dengan teori abiogenesis atau generatio spontanea. Kemudian pada abad ke-13 M, tepatnya tahun 1668,  Fransisco Redi melalui percobaannya meluruskan pendapat Aristoteles yang telah muncul sejak belasan abad sebelum masanya dengan mengajukan teori biogenesis. Dengan teorinya, Redi menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga. Lalu teori tersebut diperkuat oleh Lanzzaro Spallanzani (1765).

Kemudian, biologi semakin berkembang dengan ditemukannya mikroskop oleh Anthony van Leeuwenhoek. Dalam penemuan mikroskop tersebut, sangat mendukung dalam penemuan sel oleh Robert Hook. Teori Hook tentang sel kemudian disempurnakan oleh Schwann dan Matthias Schleiden (1938-1939).

Dalam perkembangan selanjutnya, muncul teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin (1809 - 1882) yang mengetengahkan teori evolusi melalui seleksi alam dalam buku The origin of species atau Asal Usul Spesies. Lalu kemudian, berkembang ilmu yang mempelajari pewarisan sifat makhluk hidup (genetika), dipelopori oleh George Mendel (1822-1884). Contoh penerapan genetika adalah dalam dunia kedokteran, yaitu terapi gen. 

       Ilmu biologi terus berkembang seiring penelitian dan penemuan – penemuan baru yang terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai contohnya  adalah  perkembangan  mikroskop. Ketika mikroskop pertama kali ditemukan, kemampuannya untuk melihat objek - objek mikroskopis masih sangat terbatas. Kemudian berkembang mikroskop seperti yang umum kita gunakan saat ini yang disebut sebagai mikroskop cahaya karena sumber sinarnya adalah cahaya. Setelah itu, berkembang pula mikroskop elektron, yaitu mikroskop yang sumber sinarnya adalah elektron, sehingga pengamatan dengan mikroskop ini dapat dilakukan dengan lebih detail dibandingkan dengan mikroskop cahaya.  

Adanya dukungan dengan teknologi lain, kajian biologi pun mengalami perkembangan, sehingga muncullah penemuan - penemuan baru seperti dalam biologi molekuler, dan bioteknologi. Sebagai contoh bioteknologi adalah penemuan bayi tabung, kloning, pemetaan gen, dan transplantasi gen. Lalu dengan kultur  jaringan,  kita  bisa  memperbanyak  hewan  atau tumbuhan tanpa harus mengawinkan jenis jantan dan betinanya, tetapi cukup dengan bagian tubuh tertentu. Misalnya adalah kultur jaringan tumbuhan yang banyak dilakukan pada tanaman tembakau, anggrek, dan jenis - jenis lain yang bernilai ekonomi tinggi. Akibat  perkembangan  teknologi  yang  semakin  pesat,  saat  ini biologi sudah merambah pada hal - hal yang dulunya tidak mungkin dilakukan. Biologi akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan kehidupan manusia dan teknologi. 


    Demikianlah artikel yang berjudul Biologi Sebagai Ilmu Pengetahuan Alam. Apabila ada kekurangan ataupun kekeliruan dalam penulisan artikel ini, Pustaka Pengetahuan mengucapkan mohon maaf yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan pesan yang bijak pada kolom komentar yang tersedia. Terima kasih sudah mengunjungi, semoga bermanfaat.

Bahan bacaan lainnya, jika membantu tugas sekolah silahkan klik Berbagai Reviews

Langkah cara budidaya silahkan klik Baraja Farm Channel

Untuk belajar budidaya, silahkan Baraja Farm

Media sosial silahkan klik facebook.com



Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar