Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Rabu, 24 Juni 2020

Pengertian Darah Beserta Komposisi dan Fungsi Darah

| Rabu, 24 Juni 2020
komposisi dan fungsi darah


Di dalam tubuh manusia terdapat darah yang mengandung 55% plasma darah (darah cair) dan 45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada dalam tubuh sekitar 1/13 (satu per tigabelas) berat tubuh orang dewasa atau kurang lebih 4-6 liter.

Darah  merupakan suatu suspensi sel dan fragmen sitoplasma di dalam cairan yang disebut Plasma. Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai jaringan pengikat dalam arti luas, karena pada dasarnya terdiri atas unsur-unsur sel dan substansi interseluler yang berbentuk plasma. 

Fungsi utama dari darah adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein), yang terdapat dalam eritrosit dan mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.


Pengertian Darah

Darah berasal dari bahasa yunani yakni hemo, hemato dan haima yang berarti darah.Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga berfungsi sebagai pertahanan tubuh manusia terhadap virus atau bakteri.

Secara umum Darah memiliki pengertian sebagai cairan pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut berbagai bahan-bahan kimia dari hasil metabolisme, dan sebagai pertahanan tubuh dari virus atau bakteri. Dalam ilmu medis, darah dimulai dari kata hemo atau hemato yang berasal dari bahasa Yunani yaitu haima yang berarti darah. 

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua mahkluk hidup yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

Darah merupakan salah satu komponen sistem transport yang sangat vital keberadaannya. Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut zat-zat kimia seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh, dan pengangkut oksigen dan karbondioksida. Selain itu, komponen darah seperti trombosit dan plasma darah memiliki peran penting sebagai pertahanan pertama dari serangan penyakit yang masuk ke dalam tubuh.


Fungsi darah untuk tubuh.

Darah memiliki banyak fungsi untuk tubuh kita antara lain yaitu:

Sebagai zat pengangkut.

Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut zat-zat kimia seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh, dan pengangkut oksigen dan karbondioksida. Selain itu, komponen darah seperti trombosit dan plasma darah memiliki peran penting sebagai pertahanan pertama dari serangan penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

Mengangkut oksigen.

Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yangberfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh.

Menjaga sistem kekebalan tubuh.

Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. 
  • Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
  • Mengangkat karbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
  • Menyebarkan panas ke seluruh tubuh.
  • Penutup luka melalui keping-keping darah
  • Dapat memelihara keseimbangan asam bada dalam tubuh
  • Terkandung bahan penyusun sistem imun dengan tujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit
  • Sebagai pengedar hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) oleh plasma darah
  • Sebagai penyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi 


Darah manusia

Manusia mempunyai sistem peredaran darah tertutup yang artinya darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Kemudian jatung memompo darah menuju ke paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme yang berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh melalui saluran pembuluh darah aorta. Darah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh oleh saluran halus darah yang disebut dengan pembuluh kapiler. Darah kembali ke jantung oleh pembuluh darah vena cava superior da vena cava inferior.

Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.

Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior. Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan dibawa ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.


Komposisi Darah.


darah


Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hematokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.

1. Susunan Darah 

Susunan Darah. serum darah atau plasma terdiri atas:
  • Air: 91,0%
  • Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
  • Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor,, kalium dan zat besi,nitrogen, dll)
  • Garam


2. Korpuskuler

Korpuskuler merupakan unsur padat yang terdapat dalam darah dan tebentuk dari sel darah merah (Eritrosit), sel darah putih (Leukosit), serta keping darah (Trombosit).

a. Sel Darah Merah (Eritrosit)

Sel darah merah dikatakan juga dengan Eritrosit merupakan unsur dan komponen utama dari sel darah. Sel darah merah ini memiliki bentuk bikonkaf (pipih) dengan kedua sisi yang cekung terdapat pada bagian tengah. Warna merah yang terdapat pada eritrosit ini disebabkan karena didalamnya terkandungan hemoglobin. Fungsi darah eritrosit itu berguna untuk dapat mengikat oksigen.

b. Sel Darah Putih (Leukosit)

Sel darah putih disebut juga dengan Leukosit mempunyai inti, akan tetapi tidak memiliki bentuk yang tetap. Fungsi dari leukosit (sel darah putih) ialah sebagai pemakan bibit-bibit penyakit serta benda asing yang yang masuk ke dalam tubuh. Leukosit (sel darah putih) ini jumlahnya akan secara terus menerus meningkat tergantung dari banyak sedikitnya bibit penyakit ataupun benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Sel darah putih tersebut terdiri dari beberapa jenis, antara lain :

Macam - macam leukosit meliputi:

a. Agranulosit

Sel leukosit yang tidak memiliki granula didalamnya, yang terdiri dari :

Limposit.jaringan RES (sistem retikuloendotel) & kelenjar limfe yang menghasilkan Limposit, bentuknya ada yang besar dan juga ada yang kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat glandula serta intinya besar, banyaknya berkirsar 20%-15% dan memiliki fungsi untuk membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jarigan tubuh.
Monosit.Terbanyak dibuat pada sumsum merah, ukurannya lebih besar dari limfosit, monosit ini berfungsi sebagai fagosit dan terdapat 34% banyaknya. Apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop akan terlihat bahwa protoplasmanya cukup lebar, berwarna biru abu-abu memiliki bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti selnya berbentuk bulat dan panjang dan juga berwarna lembayung muda.

b. Granulosit

Granulosit (leukosit granular) yang terdiri dari, sebagai berikut :

Neutrofil

dikatakan juga sebagai (polimorfonuklear leukosit), memiliki inti sel yang terkadang seperti terpisah-pisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik halus atau glandula, banyaknya berkisar 60%-50%.

Eusinofil

Eusionfil ini Ukuran serta bentuknya hampir mirip dengan neutrofil namun granula dan sitoplasmanya lebih besar, dan banyaknya sekitar 24%.

Basofil

Basofil memiliki ukuran yang lebih kecil dari eusinofil meskipun begitu, basofil tersebut memiliki inti yang bentuknya tersusun atau teratur, di dalam protoplasmanya ada granula-granula besar. Banyaknya 50 % bagian dari sumsum merah.

c. Keping Darah (Trombosit)

Keping darah disebut juga dengan Trombosit memiliki bentuk yang bulat kecil. Keping darah merupakan salah satu dari komponen darah yang memiliki peranan penting dalam sebuah proses pembekuan darah. Ketika terjadi luka, maka keping darah ( trombosit) ini yang akan menutupi pembuluh darah yang rusak dengan cara membentuk jaring-jaring seperti benang fibrin. Selain dari itu trombosit ini juga berguna untuk melawan infeksi yang dikarenakan oleh virus dan bakteri dengan memakan atau menghancurkan virus atau bakteri yang ada.


3. Plasma darah

Plasma darah adalah komponen darah yang terbentuk dari protein darah dan air (Albumin, Globulin, & Fibrinogen). Cairan yang terdapat pada plasma darah yang tidak mempunyai kandungan fibrinogen disebut dengan sebutan serum darah. Protein dalam serum darah ini memiliki fungsi sebagai antibodi terhadap gangguan dari benda asing. Fungsi dari plasma darah ini iyalah mengangkut berbagai sari-sari makanan atau nutrisi dari makanan menuju ke sel-sel dan juga jaringan tubuh serta membawa sisa-sisa metabolisme ke tempat pembuangan. Peran plasma darah ini juga dapat menghasilkan zat antibodi yang berguna untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.

Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung:-
  • albumin
  • bahan pembeku darah
  • immunoglobin (antibodi)
  • hormon
  • berbagai jenis protein
  • berbagai jenis garam
  • Demikian juga dengan darah Hewan, juga mengandung:air, protein (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen),mineral (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor,, kalium dan zat besi,nitrogen, dll).



Darah pada hewan

Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.

Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru, mengandung tembaga, dan digunakan oleh hewan kelompok udang-udangan dan moluska. Ditengarai cumi-cumi mungkin menggunakan vanabin (protein yang mengandung vanadium) untuk pigmen pernapasan (berwarna hijau muda, biru, atau kuning oranye).


Darah ikan

Kondisi darah suatu organisme dapat digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan yang sedang dialami oleh organisme tersebut. Penyimpangan fisiologis ikan akan menyebabkan komponen-komponen darah juga mengalami perubahan. Perubahan gambaran darah dan kimia darah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, dapat menentukan kondisi kesehatannya.Hemoglobin merupakan protein yang terdiri dari protoporfirin, globin dan besi yang bervalensi 2 (ferro). Satu gram hemoglobin dapat mengikat sekitar 1,34 ml oksigen. Kadar hemoglobin yang rendah dapat dijadikan sebagai petunjuk mengenai rendahnya kandungan protein pakan, defisiensi vitamin atau ikan mendapat infeksi. Sedangkan kadar tinggi menunjukkan bahwa ikan sedang berada dalam kondisi stress (Wells, 2005 dalam Kuswardani, 2006).

Hematokrit merupakan persentase volume eritrosit (sel darah merah) dalam darah ikan. Hasil pemeriksaan terhadap hematokrit dapat dijadikan sebagai salah satu patokan untuk menentukan keadaan kesehatan ikan, nilai hematokrit kurang dari 22% menunjukkan terjadinya anemia. Kadar hematokrit ini bervariasi tergantung pada faktor nutrisi, umur ikan, jenis kelamin, ukuran tubuh dan masa pemijahan (Kuswardani, 2006).

Eritrosit (sel darah merah) merupakan sel yang paling banyak jumlahnya. Inti sel eritrosit terletak sentral dengan sitoplasma dan akan terlihat jernih kebiruan dengan pewarnaan Giemsa (Chinabut et al., 1991 dalam Mulyani, 2006). Pada ikan teleost, jumlah normal eritrosit adalah 1,05×106 – 3,0×106 sel/mm3 (Robert, 1978 dalam Mulyani, 2006). Seperti halnya pada hematokrit, kadar eritrosit yang rendah menunjukkan terjadinya anemia. Sedangkan kadar tinggi menandakan bahwa ikan dalam keadaan stress (Wedemeyer dan Yasutake, 1977 dalam Purwanto, 2006).

Leukosit (sel darah putih) mempunyai bentuk lonjong atau bulat, tidak berwarna, dan jumlahnya tiap mm3 darah ikan berkisar 20.000-150.000 butir, serta merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan (imun) tubuh. Sel-sel leukosit akan ditranspor secara khusus ke daerah terinfeksi. Leukosit terdiri dari dua macam sel yaitu sel granulosit (terdiri dari netrofil, eusinofil, dan basofil dan sel agranulosit) dan sel granulosit (terdiri dari limfosit, trombosit, dan monosit) (Purwanto, 2006).

Limfosit memiliki peranan dalam respon imunitas dan monosit merupakan sel makrofag yang berperan penting dalam memfagosit mikroorganisme patogen. Sedangkan trombosit sangat berperan dalam proses pembekuan darah dan berfungsi untuk mencegah kehilangan cairan tubuh pada kerusakan-kerusakan di permukaan (Nabib dan Pasaribu, 1989 dalam Mulyani, 2006). Berbeda dengan ketiga sel di atas, netrofil sangat aktif dalam membunuh bakteri dan jumlahnya besar dalam nanah (Carboni, 1997 dalam Mulyani, 2006). Sel-sel tersebut bersirkulasi dalam darah dan cairan limfa.


Darah dalam medis kesehatan.


medis kesehatan


  • Luka bisa menyebabkan kehilangan darah yang parah dan kehabisan darah. Trombosit menyebabkan darah membeku, menutup luka kecil, tetapi luka besar perlu dirawat dengan segera untuk mencegah terjadinya kekurangan darah. Kerusakan pada organ dalam bisa menyebabkan luka dalam yang parah atau hemorrhage.
  • Hemofilia merupakan kelainan genetik yang menyebabkan kegagalan fungsi dalam pembekuan darah seseorang. Akibatnya, luka kecil dapat membahayakan nyawa.
  • Leukemia merupakan kanker pada jaringan tubuh pembentuk sel darah putih. Penyakit ini terjadi akibat kesalahan pada pembelahan sel darah putih yang mengakibatkan jumlah sel darah putih meningkat dan kemudian memakan sel darah merah yang normal.
  • Pendarahan hebat, baik karena kecelakaan atau bukan (seperti pada operasi), dan juga penyakit darah seperti anemia dan thalassemia, yang memerlukan transfusi darah. Beberapa negara mempunyai bank darah untuk memenuhi permintaan untuk transfusi darah. Penerima darah perlu mempunyai jenis darah yang sama dengan penyumbang.
  • Darah juga merupakan salah satu "vektor" dalam penularan penyakit. Salah satu contoh penyakit yang dapat ditularkan melalui darah adalah AIDS. Darah yang mengandung virus HIV dari makhluk hidup yang HIV positif dapat menular pada makhluk hidup lain melalui sentuhan antara darah dengan darah, sperma, atau cairan tubuh makhluk hidup tersebut. Oleh karena penularan penyakit dapat terjadi melalui darah, objek yang mengandung darah dianggap sebagai biohazard atau ancaman biologis.
  • Dalam berbagai kepentingan diagnosis penyakit, tekanan darah memiliki peranan yang amat penting.


Darah sebagai unsur kepercayaan.

Karena darah memiliki fungsi penting yang besar terhadap kehidupan, darah dikaitkan dengan beberapa kepercayaan.
  • Umat Kristen percaya bahwa anggur upacara Ekaristi melambangkan darah Yesus Kristus yang ditumpahkan untuk menebus dosa manusia.
  • Vampir adalah makhluk fiksi yang dipercayai terus hidup dengan menghisap darah orang yang masih hidup.
  • Agama Islam melarang penganutnya memakan/meminum darah.
  • Dalam teori Abad Pertengahan salah satu dari empat unsur badan, darah dikaitkan dengan unsur api dan riang dan pelahap yang dikenali sebagai mempunyai perwatakan "berdarah".


Demikianlah informasi dari artikel yang berjudul Pengertian Darah Beserta Komposisi dan Fungsi Darah. Apabila ada kekurangan ataupun kekeliruan pada penulisan artikel ini, Pustaka Pengetahuan mengucapkan mohon maaf yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan pesan yang bijak pada kolom komentar yang tersedia. Terima kasih sudah mampir, semoga bermanfaat.

Bahan bacaan lainya silahkan klik Berbagai Reviews

Tutorial cara budidaya silahkan klik Baraja Farm Channel

Untuk belajar budidaya, silahkan klik Baraja Farm

Media sosial silahkan klik facebook

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar