Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Selasa, 08 Agustus 2023

Jaringan Pada Tumbuhan (Plant Tissue)

| Selasa, 08 Agustus 2023
plant tissue

Tanaman atau tumbuhan tersusun atas sel - sel sejenis yang pada akhirnya membentuk suatu jaringan. Pada setiap jaringan tumbuhan memiliki fungsi dan tugasnya masing - masing yang membuat tanaman terus tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Pada setiap tumbuhan setidaknya memiliki lima jenis jaringan di mulai dari jaringan meristematik hingga jaringan pengangkut. Artikel kali ini, pustakapengetahuan.com akan menampilkan tentang jaringan yang dimiliki oleh tumbuhan dengan ciri - ciri beserta fungsinya.


Pengertian Jaringan Tumbuhan

Jaringan adalah kumpulan beberapa sel yang sama, dalam hal ini sel tersebut akan saling bekerja sama untuk tujuan tertentu. Dalam suatu jaringan terdapat tugas pada tiap - tiap jaringan bersamaan dengan sel - sel tersebut. 

Jaringan tumbuhan adalah sel - sel yang memiliki tujuan yang sama untuk membentuk suatu energi pada tumbuhan. Jaringan tumbuhan berbeda dengan jaringan hewan, karena pada jaringan tumbuhan terdiri dari sel - sel meristem, sedangkan jaringan pada hewan merupakan suatu analog dari sel - sel punca (stem cells).

Namun, organisme bertalus seperti alga (ganggang) dan fungi (jamur), tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat membentuk struktur - struktur khas mirip organ, seperti tubuh buah dan sporofor. Sedangkan tumbuhan lumut akan berbeda, lumut dapat dikatakan telah memiliki jaringan tetapi lumut belum memiliki jaringan pembuluh yang jelas.


Struktur Jaringan Tumbuhan

Jaringan yang menyusun tumbuhan terdiri dari jaringan meristem, jaringan pelindung, dan sebagainya. Berikut ini adalah jaringan - jaringan pada tumbuhan beserta ciri - ciri dan fungsinya :

1. Jaringan Meristem

meristem tissue

Pertumbuhan pada tumbuhan tidak bisa dipisahkan dari peran dan fungsi jaringan meristem. Jaringan meristem adalah jaringan yang aktif membelah. Jaringan ini terdapat di ujung akar yang biasanya di sebut meristem apikal. Sel - sel penyusunnya berdinding tipis, penuh dengan protoplasma, dan vakuola relatif kecil.

Jaringan meristem telah mendorong terjadinya pertumbuhan pada tumbuhan, baik itu pertumbuhan primer maupun pertumbuhan sekunder. Jaringan meristem atau disebut juga jaringan embrional merupakan jaringan yang sel - selnya aktif membelah secara mitosis, sehingga tumbuhan mengalami pertambahan tinggi dan volume.

Ciri - Ciri Jaringan Meristem

Jaringan meristem memiliki ciri - ciri sebagai berikut.

  • Terdiri atas sel - sel muda yang aktif membelah dan berukuran kecil.
  • Susunan selnya sangat rapat, sehingga tidak memiliki ruang antarsel.
  • Bentuk selnya bulat, lonjong, poligonal, kuboid, atau prismatik, dengan dinding sel yang tipis.
  • Sel - selnya memiliki banyak protoplasma yang memenuhi isi sel.
  • Sel - selnya memiliki satu atau dua inti sel yang berukuran besar.
  • Vakuola selnya sangat kecil atau tidak ada sama sekali, dengan plastida yang belum matang atau berupa proplastida.
  • Sel - selnya belum mengalami diferensiasi atau spesialisasi dalam mendukung fungsi tertentu pada tumbuhan.

Fungsi jaringan meristem

Jaringan meristem berfungsi sebagai jaringan embrionik untuk membentuk sel - sel baru. Sel - sel baru ini nantinya akan berdiferensiasi menjadi jaringan lain. Pada jaringan meristem, tidak ditemukan fungsi khusus seperti pada jaringan dewasa. Akan tetapi, keberadaan jaringan meristem sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hal ini dikarenakan jaringan meristem menjadi kunci terbentuknya jaringan dewasa melalui proses diferensiasi atau spesialisasi.

2. Jaringan Pelindung (Epidermis).

epidermis

Jaringan epidermis adalah jaringan yang tersusun dari lapisan sel-sel yang penutupi permukaan organ tumbuhan, seperti daun, batang, dan akar. Jaringan epidermis berkembang dari protoderm dan umumnya tersusun dari selapis sel, misalnya pada epidermis atas dan epidermis bawah daun.

Jaringan epidermis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Umumnya tersusun atas selapis sel.
  • Sel-selnya tersusun rapat satu sama lain, tidak terdapat ruang antarsel.
  • Dinding selnya memiliki ketebalan yang berbeda-beda. Pada organ-organ tertentu, dinding sel bagian luar mengalami penebalan, seperti pada lapisan kutikula daun dan batang.
  • Umumnya tidak memiliki kloroplas, sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis. Akan tetapi, pada sel-sel epidermis yang telah bermodifikasi menjadi sel penjaga stomata dan pada beberapa tumbuhan air atau tumbuhan yang hidup di tempat lembab, terdapat kloroplas.
  • Bentuk selnya bervariasi, misalnya bentuk heksagonal pada daun Aloe, cristata, bentuk tubuler pada daun dikotil, dan bentuk memanjang pada daun monokotil.
  • Sel-selnya memiliki banyak vakuola dan protoplas yang dapat menyimpan berbagai hasil metabolisme.

Jaringan epidermis memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Sebagai pelindung tubuh tumbuhan dari gangguan mekanik, patogen, atau kehilangan air dan nutrisi lainnya.
  • Sebagai sekresi getah. Pada beberapa tumbuhan insektivora, yaitu tumbuhan pemakan serangga, misalnya kantong semar.
  • Membatasi penguapan pada tumbuhan. Fungsi ini dilakukan oleh stomata dan trikomata yang menjadi salah satu bagian dari jaringan epidermis.
  • Sebagai penyimpan cadangan air. Sel-sel pada jaringan epidermis memiliki protoplasma yang pipih dan besar sebagai tempat penyimpanan cadangan air bagi tumbuhan.
  • Berperan dalam penyerapan air dan hara. Fungsi ini dilakukan oleh sel-sel epidermis akar, yang sudah bermodifikasi menjadi bulu akar.
  • Sebagai tempat difusi oksigen dan karbondioksida. Fungsi ini dilakukan oleh sel-sel epidermis daun yang sudah bermodifikasi menjadi stomata.

3. Jaringan Dasar (Parenkim).

parenkim

Jaringan parenkim merupakan jaringan yang terbentuk dari sel - sel hidup, dengan struktur morfologi dan fisiologi yang bervariasi. Jaringan parenkim disebut jaringan dasar karena terdapat pada hampir seluruh bagian tubuh tumbuhan. Contohnya, parenkim palisade yang terdapat di daun dan parenkim penimbun yang terdapat di akar.

Jaringan parenkim memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Tersusun dari sel-sel hidup yang berukuran besar. 
  • Bentuk selnya polihedron dengan dinding sel primer.
  • Memiliki inti sel yang berukuran besar dengan banyak vakuola. 
  • Letak selnya tidak terlalu rapat, sehingga terdapat ruang antarsel. 
  • Dapat bersifat meristematik.

Fungsi jaringan parenkim cukup beragam dan bahkan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsi atau kegunaannya, yaitu:

  • Parenkim penimbun, penyimpanan bahan makanan
  • Parenkim transportasi
  • Parenkim asimilasi, pembuatan zat makanan
  • Parenkim penyimpanan udara (aerenkim)
  • Parenkim penyimpanan air
  • Parenkim fotosintesis (klorenkim)

4. Jaringan Penyokong (Penguat).

jaringan penguat

Jaringan penyokong adalah jaringan yang menunjang bentuk tubuh tumbuhan. 

Ciri - ciri jaringan penyokong adalah 

  • Memiliki sel - sel berdinding tebal dan kuat, 
  • Telah mengalami spesialisasi pada sel - selnya.

Jaringan penyokong memiliki fungsi sebagai berikut. 

  • Menegakkan batang dan menguatkan daun.
  • Melindungi embrio biji.
  • Melindungi tumbuhan dari gangguan mekanis.
  • Memperkuat jaringan aerenkim (parenkim penyimpan udara).
  • Melindungi jaringan pengangkut.

5. Jaringan Pengangkut (Vaskuler).

vaskuler

Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral, serta hasil fotosintesis. Struktur jaringan lainnya berupa jaringan pengangkut. Seperti namanya, jenis jaringan yang dimiliki tumbuhan ini memiliki fungsi dan tugas dalam membantu proses pengangkutan zat - zat di dalam tubuh tumbuhan. 

Jaringan pengangkut terdiri atas xilem dan floem.

Xilem

Xilem adalah jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun. Tersusun atas yang umumnya berupa sel mati dengan dinding tebal dari bahan lignin. 

Floem

Floem adalah jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut dan mendistribusikan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem tersusun dari sel-sel hidup dan sel-sel mati.

Demikianlah artikel yang berjudul Memahami Mengenal Budaya Universal. Apabila ada kekurangan ataupun kekeliruan dalam penulisan artikel ini, Pustaka Pengetahuan mengucapkan mohon maaf yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan pesan yang bijak pada kolom komentar yang tersedia. Terima kasih sudah mengunjungi, semoga bermanfaat.

Bahan bacaan lainnya, dapat membantu tugas sekolah klik Berbagai Reviews

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, silahkan klik Baraja Farm

Tutorial cara budidaya silahkan klik Baraja Farm Channel

Media sosial silahkan klik facebook

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar