Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Senin, 15 Mei 2023

Tradisi Islam di Nusantara Indonesia

| Senin, 15 Mei 2023

Nusantara Indonesia sangat kaya dengan budaya dan tradisi yang sudah dilakukan sejak dulu secara turun - temurun diwarisi. Ada beberapa di antaranya sebuah tradisi yang bersifat religi atau keagamaan yang tumbuh sejak dulu dan masih dilaksanakan sampai sekarang di Nusantara Indonesia.

Tradisi yang bersifat religi ini, selain untuk memperkuat ukhuwah, tradisi ini juga dianggap sebagai syiar Islam. Beberapa diantaranya, tradisi Islam yang ada di Nusantara Indonesia sejak zaman perkembangan kerajaan Islam, yaitu:

Balimau Kasai

tradisi islam

Pengertian balimau kasai adalah suatu upacara adat yang dilakukan untuk menyambut bulan suci ramadhan yang dilaksanakan sehari sebelum datangnya bulan ramadhan. Dimana kata "balimau" artinya mandi menggunakan limau (jeruk) dan kasai artinya membersihkan diri. Jadi upacara balimau kasai ini bertujuan untuk membersihkan diri. Tradisi balimau ini dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Minangkabau yang ada di Sumatera Barat. Tradisi Balimau dengan mandi di sungai menggunakan buah jeruk membersihan diri menjelang Ramadhan. 

Kerobok Maulid di Kutai

tradisi islam nusantara

Tradisi krobok maulid salah satu upacara yang berasal dari Kedaton Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Kerobok berasal dari bahasa Kutai yang berarti berkerubunan atau berkerumun. Kerobok Maulid biasanya dipusatkan di halaman Masjid Jami' Hasanuddin, Tenggarong dalam rangka Maulid Nabi Muhammad pada tiap 12 Rabiulawwal. Tradisi kerobok maulid merupakan tradisi berkumpulnya masyarakat di Masjid Jami' Hasanuddin yang dimulai dengan membaca barzanji dalam rangka memperingatai maulidnya nabi. Kemudian diisi dengan persembahan dari Keraton Sultan Kutai serta prajurit Kesultanan yang membawa usung-usungan berisi kue tradisional, bunga rampai dan astagona.

Tradisi Tabuik atau Hoyak Tabuk

tradisi tabut

Tradisi Tabuik atau Tabut adalah sebuah perayaan lokal dalam rangka memperingati Asyura, gugurnya Imam Husain, cucu Muhammad, yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau di daerah pantai Sumatra Barat, khususnya di Kota Pariaman. Tradisi yang sudah menjadi festival ini, akan menampilkan kembali Pertempuran Karbala, dan memainkan beberapa alat musik seperti : drum tassa dan dhol.

Tradisi Tabuik merupakan tradisi yang dilaksanakan atau digelar setiap tahun pada tanggal 1-10 Muharram, dalam kalender Islam. Festival tradisi Tabuik dilakukan untuk memperingati kematian Husein bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW, dalam Perang Karbala, pada 10 Muharram. 

Salah satu rangkaian tradisi tabuik di Pariaman terdiri dari tujuh tahapan ritual tabuik, yaitu mengambil tanah, menebang batang pisang, mataam, mengarak jari-jari, mengarak sorban, tabuik naik pangkek, hoyak tabuik, dan membuang tabuik ke laut. Prosesi mengambil tanah dilaksanakan pada 1 Muharram.

Tradisi Rabu Kasan

rabu kasan

Tradisi Rebo Kasan merupakan upacara tradisional yang diadakan sebagai ritual tolak bala yang dilaksanakan setiap bulan Syafar berdasarkan penanggalan Hijriah di setiap hari Rabu terakhir oleh masyarakat di Kabupaten Bangka tepatnya di wilayah Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang. Rebo Wekasan sendiri memiliki arti Rabu terakhir, yang merupakan sebuah prosesi ritual yang dilaksanakan setiap tahun pada malam Rabu di Bulan Sapar dalam penanggalan hijriyah. 

Karena sesuai dengan namanya, yakni Rabu Kasan berasal dari kata Rabu Pungkasan (terakhir). Upacara Rabu Kasan awalnya dirayakan di Bangka, namun seiring zaman juga dilakukan di Bogor hingga Gresik. Tradisi Rebo Kasan diselenggarakan yang bertujuan untuk meminta pertolongan pada Allah SWT, tak lain agar terhindar dari segala musibah dan bencana. Sedangkan di Kabupaten Bangka, tradisi ini dipusatkan di desa Air Anyer, Kecamatan Merawang. Perayaan Rebo Kasan akan dilakukan pukul 7 pagi yang diramaikan para penduduk setempat membawa makanan dan ketupat tolak bala.

Tradisi Sekaten

tradisi sekaten

Tradisi sekaten merupakan tradisi islam yang dilaksanakan oleh Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta yang bertujuan untuk mengenang hari kelahiran Nabi Muhammad saw. Pada awal tradisi sekaten ini dipelopori oleh Sunan Bonang, yaitu salah satu Wali Songo dengan tujuan sekaten pada saat itu, yaitu mengumpulkan masyarakat dengan tujuan menyampaikan dakwah Islam. Sehingga masyarakat berkumpul, kemudian disuguhi dengan penampilan gamelan yang disela - sela pukulannya diselingi dengan pembacaan dua kalimat syahadat secara bersama - sama. Peristiwa inilah yang kemudian memunculkan lahirnya tradisi sekaten yang asalnya dari kata syahadat hingga sekarang masih diselenggarakan.

Tradisi Halalbihalal

tradisi islam

Salah satu tradisi yang selalu hadir dan melekat saat Idulfitri di Indonesia yakni Halalbihalal. Biasanya Halalbihalal dilakukan dengan bersilaturahmi ke rumah tetangga, saudara, dan kerabat. Pada acara Halalbihalal, tiap orang akan saling memaafkan dan bersalam-salaman.

Bisa dikatakan pengertian halal bihalal adalah kegiatan kegiatan yang dilakukan umat muslim untuk saling bermaaf-maafan atas kesalahan atau kekhilafan di masa lalu setelah lebaran . Dengan menjaga silaturahmi ini, dapat mengubah hubungan sesama manusia dari benci menjadi senang, sombong menjadi rendah hati dan saling meningkatkan rasa persaudaraan kekeluargaan maupun sesama umat muslim. Secara tradisi halalbihalal umumnya dilaksanakan setelah umat Islam selesai melaksanakan ibadah puasa Ramadan atau pada Hari Raya Idulfitri. Tradisi ini dilakukan dengan saling bermaaf-maafan dengan keluarga dan teman. 

Tradisi Kupatan

tradisi islam indonesia

Pengertian kupatan adalah tradisi keagamaan yang berhubungan dengan umat Islam. Tradisi kupatan ini merupakan salah satu bentuk warisan budaya leluhur yang sampai sekarang masih dilestarikan. Pada waktu perayaan kupatan biasanya dilakukan seminggu setelah hari raya Idul Fitri. Tradisi kupatan ini merupakan salah satu tradisi yang dilakukan menjelang datangnya Hari Raya Idulfitri. Umumnya masyarakat akan berkumpul di suatu tempat, misalnya di masjid untuk mengadakan selamatan. Nah, hidangan yang disediakan saat selamatan itu didominasi oleh kupat atau ketupat, Adjarian. Sampai saat ini, ketupat masih menjadi makanan khas saat Idulfitri atau Lebaran tiba. Pada zaman dahulu, tradisi kupatan ini menjadi salah satu sarana bagi para wali menyiarkan agama Islam.

Tradisi Sesaji Rewanda

tradisi islam

Tradisi sesaji rewanda merupakan suatu tradisi yang dilakukan oleh umat Islam di daerah Jawa sebagai bentuk syukur terhadap rezeki yang telah diberikan Allah Swt. Dan juga, tradisi sesaji rewanda ini bertujuan untuk mengenang perjuangan Sunan Kalijaga dalam membangun Masjid Demak. Tradisi sesaji rewanda ini umumnya diadakan di hari ketiga Idulfitri. Pada saat tradisi ini diselenggarakan, para warga akan membawa gunungan makanan, Adjarian. Makanan - makanan yang dibawa tersebut, berisikan sego kethek (nasi monyet), hasil bumi, buah-buahan, lepet, dan ketupat yang berasal dari Kampung Kandri menuju Goa Kreo.

Tradisi Grebeg Syawal

tradisi islam nusantara

Pengertian grebeg Syawal adalah suatu hajatan syukuran untuk mengakhiri bulan suci Ramadhan dan memasuki bulan Syawal yang dilaksanakan Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Tradisi grebeg syawal ini merupakan bentuk wujud kedermawanan dari sultan terhadap rakyat di Yogyakarta. Upacara Grebeg Syawal juga merupakan bentuk rasa syukur sang Raja yang diungkapkan dengan membagi-bagikan sedekah.

Tradisi grebeg syawal biasanya dilaksanakan setelah salat id atau di hari pertama bulan Syawal. Tradisi grebeg Syawal ini dilakukan dengan mengarak gunungan hasil bumi dari Keraton Yogyakarta menuju Masjid Agung Kauman. Setelah tiba di Masjid Agung Kauman, gunungan hasil bumi ini akan diperebutkan oleh warga.

Syawalan Pekalongan

tradisi islam indonesia

Syawalan merupakan tradisi yang berasal dari daerah Pekalongan, Jawa Tengah. Tradisi Syawalan Pekalongan tidak menggunakan hasil bumi untuk perayaannya, namun menggunakan lopis raksasa. Karena lopis bagi masyarakat Pekalongan merupakan makanan yang menjadi simbol persatuan. Tradisi Syawalan menjadi momen untuk pembersihan diri bagi umat Islam. Baik itu dari segala dosa dengan sesama manusia agar saling bermaaf-maafan. Secara spiritual, syawalan tersebut menjadi momen yang tepat.


Demikianlah artikel yang berjudul "Tradisi Islam di Nusantara Indonesia". Jika ada kesalahan ataupun kekurangan artikel ini, pustakapengetahuan.com mengucapkan mohon maaf yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan komentar yang sifatnya membuat artikel ini menjadi lebih baik. Terima kasih sudah mengunjungi dan semoga bermanfaat.


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar