Pada manusia terdapat sistem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Semua organ itu merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Namun fungsi utama dari sistem pencernaan yaitu sebagai pencerna nutrisi tubuh. Meskipun begitu, bukan berarti sistem pencernaan pada tubuh manusia akan selalu aman karena adanya nutrisi yang banyak. Karena pintu atau jalan masuknya zat dari luar dapat bebas, sehingga dapat menimbulkan banyak gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan. Maka penyakit tersebut akan mengganggu atau mengancam orang yang menderitanya.
Beberapa penyakit seperti diare yang dapat meberikan gangguan yang menyerang atau menghambat sistem kerja organ - organ yang lainnya. Maka diperlukan kewaspadaan dan pengetahuan untuk menghindari penyakit diare ini, misalkan memperhatikan kebersihan makanan dan minuman yang akan kita konsumsi, kebersihan mulut dan gigi, konsumsi makanan bergizi dan masih banyak yang lainnya.
Pengertian diare
Penyakit diare merupakan salah satu gangguan sistem pencernaan yang banyak dialami. Dimana penyakit ini, dapat memberikan gangguan pada pencernaan akan membuat perut terasa mulas dan feses penderita menjadi encer. Pada gangguan ini terjadi karena selaput dinding usus besar si penderita mengalami iritasi. Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang menderita diare, dimana salah satunya yaitu karena penderita mengkonsumsi makanan yang tidak higenis atau mengandung kuman, sehingga dengan begitu gerakan peristaltik usus menjadi tidak terkendali serta di dalam usus besar tidak terjadi penyerapan air. Jika fases penderita bercampur dengan nanah atau darah, maka gejala tersebut menunjukan bahwa si penderita mengalami desentri yang mana gangguan itu disebabkan karena adanya infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar orang yang menderitanya.
Penyebab penyakit diare
Ada beberapa kondisi yang bisa membuat seseorang dapat mengalami penyakit diare, yaitu :
- Mengkonsumsi bakteri dari makanan atau air yang terkontaminasi.
- Tertular virus seperti flu, norovirus, atau rotavirus yang menjadi penyebab paling umum dari diare akut pada anak - anak.
- Parasit, yang merupakan organisme kecil yang ditemukan dalam makanan atau air yang terkontaminasi.
- Sensitivitas atau alergi terhadap makanan, seperti laktosa dan fruktosa.
- Efek samping dari obat - obatan tertentu, seperti antibiotik, obat kanker, dan antasida yang mengandung magnesium.
Faktor risiko terkena penyakit diare
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang dapat dengan mudah terserang oleh penyakit diare, seperti:
- Penyimpanan dan persiapan makanan yang tidak bersih.
- Dapur dan toilet yang tidak bersih
- Sumber air yang tidak bersih.
- Makan makanan sisa yang sudah dingin
- Tidak pernah mencuci tangan dengan sabun.
- Tidak pernah mencuci tangan setelah ke toilet.
Gejala penyakit diare
Ada beberapa gejala yang biasanya menjadi tanda munculnya diare adalah:
- Jika dilihat feses terasa lembek dan cair.
- Terasa nyeri dan kram perut.
- Terasa mual dan muntah.
- Terasa nyeri kepala.
- Terasa kehilangan nafsu makan.
- Terasa haus terus - menerus.
- Kadang ada darah pada feses.
- Terasa dehidrasi merupakan gejala paling umum yang menyertai diare.
Diagnosis penyakit diare
Dokter akan mendiagnosis diare dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, seperti:
- Pemeriksaan sampel feses di laboratorium untuk mengidentifikasi infeksi yang terjadi pada pengidap.
- Pemeriksaan darah untuk mengetahui penyebab diare.
- Pemeriksaan tambahan, seperti sigmoidoskopi dan kolonoskopi jika terdapat dugaan penyakit yang lebih serius.
Komplikasi penyakit diare
Ada beberapa komplikasi yang diakibatkan oleh penyakit diare, antara lain:
- Terasa dehidrasi ringan hingga berat.
- Terasa sepsis, infeksi berat yang bisa menyebar ke organ lain.
- Terasa mal nutrisi terutama pada anak dengan usia kurang dari 5 tahun, yang dapat mengakibatkan menurunnya kekebalan tubuh anak.
- Ketidakseimbangan elektrolit karena elektrolit ikut terbuang bersama air yang keluar saat diare, yang dapat ditandai dengan lemas, lumpuh, hingga kejang. Kulit di sekitar anus mengalami iritasi karena pH tinja yang asam.
Cara pengobatan penyakit diare
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit diare, diantaranya sebagai berikut :
- Konsumsi banyak cairan untuk menggantikan kehilangan cairan, baik melalui oral maupun melalui intravena.
- Pemberian obat yang dapat melawan infeksi bakteri.
- Selain cara di atas, ada juga pengobatan lainnya.
- Pengobatan untuk diare biasanya disesuaikan dengan penyebabnya.
Pencegahan penyakit diare
Ada beberapa upaya dapat dilakukan untuk mencegah penyakit diare, antara lain:
- Selalu mencuci tangan, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menyentuh daging yang belum dimasak, setelah dari toilet, atau setelah bersin dan batuk, dengan menggunakan sabun dan air bersih.
- Mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah dimasak hingga matang sempurna, serta menghindari makanan dan minuman yang tidak terjamin kebersihannya.
Demikianlah artikel yang berjudul "Penyakit Diare Dan Cara Pengobatan serta Pencegahannya". Jika ada kesalahan ataupun kekurangan artikel ini, pustakapengetahuan.com mengucapkan mohon maaf yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan komentar yang sifatnya membuat artikel ini menjadi lebih baik. Terima kasih sudah mengunjungi dan semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar