Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Jumat, 30 April 2021

Kapal Selam KRI Nanggala 402, Sejarah Pembuatan Serta Berita Tenggelamnya KRI Nanggala 402

| Jumat, 30 April 2021
kri nanggala 402


Sebuah kapal laut sudah semestinya dimiliki oleh beberapa negara maritim. Apalagi sebuah negara maritim terbesar di dunia tentu sangat memerlukan banyak kapal laut. Karena lapal laut tidak hanya digunakan sebagai alat transportasi, tetapi juga berfungsi sebagai alat bagian pertahanan militer sebuah negara. Apalagi dengan adanya sebuah kapal selam dengan memberikan efek deteren yang sangat diperlukan sebuah negara yang berdaulat.

Negara Indonesia, sejak pemerintahan Soekarno, setelah masa awal kemerdekaan sudah memiliki beberapa kapal selam, bahkan yang terbesar di bagian Asia Selatan. Kapal selam yang ditugaskan dalam membantu pembebasan Irian dari penjajahan Belanda. Namun, kapal - kapal selam tersebut apakah sudah banyak yang tua atau karena politik tertentu, sekarang sudah dipensiunkan. Sehingga nama Indonesia dengan kekuatan kapal selam terbesar Asia bagian selatan sudah pudar. Sedangkan pada masa pemerintahan selanjutnya, Indonesia hanya memiliki 2 buah kapal selam. Salah satu kapal selam tersebut di tandai dengan di beri nama "KRI Nanggala" yang termasuk ke dalam jenis kapal selam kelas Cakra. 

Sedangkan untuk tiga kapal selam lainnya yaitu KRI Nagapasa, KRI Ardadedali, dan KRI Alugoro merupakan hasil kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan. Untuk artikel kali ini kita hanya membahas sedikit tentang kapal selam Nanggala yang terbelah tiga bagian, lalu tenggelam ke dasar laut sehingga menewaskan seluruh krunya menurut beberapa untuk saat ini.


Sejarah Kapal Selam KRI Nanggala (402).

Kapal selam KRI Nanggala (402), yang dulu dikenal sebagai Nanggala II, merupakan sebuah kapal selam kedua termasuk ke dalam jenis kapal selam kelas Cakra. Kapal selam KRI Nanggala berada di bawah kendali Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur yang bermarkas besardi Surabaya. Kapal selam ini merupakan kapal selam kedua yang menyandang nama Nanggala dalam jajaran TNI Angkatan Laut (AL) dan termasuk dalam armada pemukul TNI Angkatan Laut. Sedangkan nama Nanggala yang tersemat pada kapal selam ini berasal dari nama senjata milik Prabu Baladewa dalam sebuah cerita pewayangan. Senjata tersebut berupa tombak kuat yang digambarkan di lencana kapal selam KRI Nanggala. Lalu kapal selam ini juga dikenal dengan nama Nanggala II untuk membedakannya dengan KRI Nanggala S-02, sebuah kapal selam lain yang dulu dimiliki TNI Angkatan Laut dengan usianya sekarang lebih tua.

Kapal selam KRI Nanggala dipesan oleh pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 2 April 1977. Namun pembuatan kapal selam KRI Nanggala merupakan bagian dari pinjaman senilai 625 juta dolar Amerika Serikat dari Jerman kepada negara Indonesia. Jumlah pinjaman tersebut sebesar 100 juta dolar AS, lalu dari pinjaman ini digunakan untuk membuat kapal selam KRI Nanggala dan kapal selam KRI Cakra. Kedua kapal selam ini didesain oleh Ingenieurkontor yang berada di kota Lübeck, lalau dibuat oleh Howaldtswerke, Kiel, dan dijual oleh perusahaan Ferrostaal di Essen. Pembuatan kapal selam ini, dimulai pada bulan Maret 1978 dan diserahkan kepada pemerintah Indonesia pada tanggal 6 Juli 1981. Kapal selam KRI Nanggala pertama kali ditunjukkan ke masyarakat umum saat hari ulang tahun TNI ke-36 pada 5 Oktober 1981 dan diresmikan penggunaannya oleh Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal TNI Mohammad Jusuf pada 21 Oktober 1981 di Dermaga Ujung Surabaya.


Perbaikan kapal selam KRI Nanggala 402.


kri nanggala 402


Kapal selam KRI Nanggala pernah melakukan perbaikan di Howaldtswerke dan selesai pada 1989. Sekitar dua dekade kemudian, kapal selam KRI Nanggala ini kembali menjalani perbaikan penuh dengan biaya US$63.7 juta selama dua tahun di Korea Selatan. Perbaikan kapal selam ini dilakukan oleh Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) dan selesai pada Februari 2012. Pada perbaikan ini, sebagian struktur atas kapal diganti dan sistem persenjataan, sonar, radar, kendali tempur, dan propulsi dimutakhirkan. Setelah perbaikan, KRI Nanggala mampu menembakkan empat torpedo secara bersamaan menuju empat target yang berbeda dan meluncurkan misil antikapal seperti Exocet atau Harpoon. Selain itu, kedalaman selamnya bertambah menjadi 257 meter (843 ft) dan kelajuan maksimumnya dinaikkan dari 21,5 knot (39,8 km/h) menjadi 25 knot (46 km/h).[20] Sekitar lima tahun kemudian, KRI Nanggala dilengkapi dengan sistem echosounder KULAÇ buatan ASELSA.


Spesifikasi Kapal Selam KRI Nanggala 402.


kri nanggala 402


Kapal selam yang kerap dijuluki monster laut ini juga aktif mengikuti sejumlah misi, yang salah satunya latihan bersama dengan US Navy dengan nama sandi Coorperation Afloat Readiness and Training/CARAT-8/02 pada 27 Mei - 3 Juni 2002 di perairan Laut Jawa, dan Selat Bali. Berikut spesifikasi kapal selam KRI Nanggala 402 

Kelas dan jenis    : Kapal selam kelas Cakra

Jenis                    : Kapal selam serbu

Berat benaman    :

  • 1,285 ton di permukaan
  • 1,390 ton saat menyelam

Panjang                : 59,5 meter

Lebar                    : 6,3 meter

Sarat air                : 5,5 meter

Pendorong            :

  • 4 x mesin diesel MTU 12V493 AZ80 GA31L bertenaga 0,001790 MW (2,400 hp)
  • 4 x alternator Siemens bertenaga 2300 hp (1,7 MW)
  • 1 x motor Siemens bertenaga 0,003430 MW (4,600 hp)
  • 1 x shaft

Kecepatan            :

  • 11 knot (20 km/h; 13 mph) di permukaan
  • 21,5 knot (39,8 km/h; 24,7 mph) saat menyelam

Jangkauan                   : 8,200 nmi (15,186 km; 9,436 mi) pada kecepatan 8 kn (15 km/h; 9,2 mph)

Daya tahan                  : 50 hari

Kedalaman uji coba    : 240 m (790 ft)

Awak                           : 34 (53 orang saat hilang kontak)

Sensor dan sistem pemroses:

  • sistem kendali senjata Signaal Sinbad
  • radar permukaan Thomson-CSF Calypso, I-band
  • sonar pencarian dan penyerangan aktif/pasif Atlas Elektronik CSU 3-2
  • PRS-3/4 passive ranging

Peralatan perang elektronik dan tipuan    :

  • ESM : Thomson-CSF DR2000U
  • CMS : Kongsberg MSI-90U Mk 2

Senjata:

  • 8 × 533 mm (21 in) tabung
  • 14 x torpedo AEG SUT


Kapal selam KRI Nanggala 402 Hilang Kontak.

Kapal selam KRI Nanggala 402, dikabarkan hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 saat melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali. Pada saat itu, kapal selam KRI Nanggala ini sedang membawa 53 awak. Kapal selam KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada hari Sabtu, tanggal 24 April 2021 oleh bagian humas jajaran TNI AL setelah ditemukannya puing - puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.

Kapal selam Nanggala 402, sekarang berstatus Subsunk dan On Eternal Patrol setelah kehilangan kontak dari 21 - 24 April 2021. Diketahui, dari proses pencarian kapal selam sudah melawati 72 jam, yang mana itu merupakan batas waktu live support ketersediaan oksigen di kapal selam KRI Nanggala 402.

Awal mulanya kapal selam KRI Nanggala, mendapatkan izin untuk melakukan sesi latihan dengan membawa 53 awak, yang masing - masing terdiri dari satu komandan kapal, tiga orang Arsenal, dan 49 ABK di Laut Bali. Namun, setelah keluarnya pengumuman gugurnya 53 personel kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali, tim SAR kini mulai memfokuskan melakukan proses evakuasi. Dan dari proses evakuasi ini, melalui Remote Operation Vehicle (ROV) milik kapal penyelamat kapal selam dari Singapura, MV Swift Rescue menemukan keberadaan amunisi torpedo KRI Nanggala-402. Temuan itu berdasarkan hasil visual yang tertangkap ROV kapal rescue Angkatan Laut Singapura (RSN) tersebut. 

Informasi sementara dari TNI Angkatan Laut menduga kapal selam KRI Nanggala-402 karam akibat terseret arus bawah laut yang kuat. Dugaan tersebut, diperkuat dengan hasil pantauan citra satelit milik Jepang. Pada saat kapal selam KRI Nanggala menyelam mungkin ada faktor yang paling berpengaruh yaitu faktor arus bawah laut, pendapat dari Asisten Perencanaan Kepala Staf Angkatan Laut (Asrena KSAL) Laksamana Muda TNI Muhammad Ali, dalam keterangannya, pada hari Rabu (28/4). Dan beliau juga menyebutkan arus bawah laut di satu tempat dengan tempat yang lain berbeda bergantung pada kondisi cuaca dan alam di wilayah tersebut.


Demikianlah artikel tentang "Kapal Selam KRI Nanggala 402". Apabila ada kesalahan atau kekeliruan dalam penulisan atau informasi yang kami buat, pustakapengetahuan.com mengucapkan mohon maaf yang sebesarnya. Silahkan tinggal komentar untuk perbaikan yang akan datang, terima kasih.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar