Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Minggu, 19 Mei 2019

Pengertian Budaya (Culture), Beserta ( Unsur - Unsur, Ciri - Ciri, Komponen, Fungsi, Faktor) dan Contoh Kebudayaan.

| Minggu, 19 Mei 2019
pengertian budaya (culture) - pustakapengetahuan.com


Budaya merupakan suatu cara hidup yang diwariskan dari generasi ke generasi. Unsur yang terbentuk di dalam budaya bisa dikatakan sangat rumit karena terbentuk dalam sistem agama dan politik, adat istiadat, pakaian, bahasa, bangunan, karya seni sampai dengan makanan. Sehingga budaya bersifat kompleks, abstrak dan luas yang mengakibatkan dipelajari oleh banyak orang.


Pengertian Budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, peristiwa itu membuktikan bahwa budaya dipelajari.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosial-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Tiongkok.

Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.


Pengertiaan Budaya Menurut Bahasa

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budia atau akal); diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Bentuk lain dari kata budaya adalah kultur yang berasal dari bahasa Inggris yaitu culture dan bahasa Latin cultura.


Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli.

Makna dari budaya yang mana di kemukakan oleh kamus besar bahasa Indonesia merupakan sebuah pemikiran, adat istiadat dan juga akal maupun budi. Banyak para ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang pengertian budaya. Berikut adalah ulasan pengertian budaya dari para ahli :

Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski 

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Andreas Eppink

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Edward Burnett Tylor

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Selo Soemardjan

Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

M.Selamet Riyadi

Menurut M.Selamet Riyadi, Budaya adalah suatu bentuk rasa cinta dari nenek moyang kita yang diwariskan kepada seluruh keturunannya

Koentjaraningrat

Menurut Koentjaraningrat kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, dan tindakan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia dengan belajar

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.


Unsur - Unsur Kebudayaan

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
  • alat-alat teknologi
  • sistem ekonomi
  • keluarga
  • kekuasaan politik

Bronislaw Malinowski mengatakan 4 unsur pokok kebudayaan meliputi:
  • sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
  • organisasi ekonomi
  • alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
  • organisasi kekuatan (politik)

C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
  • bahasa
  • sistem pengetahuan
  • sistem teknologi, dan peralatan
  • sistem kesenian
  • sistem mata pencarian hidup
  • sistem religi
  • sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan


Ciri - Ciri Kebudayaan

Secara umum ciri – ciri kebudayaan adalah sebagai berikut ini:
  • Kebudayaan dapat dipelajari
  • Kebudayaan dapat diwariskan
  • Kebudayaan hidup dan berkembang dalam masyarakat
  • Kebudayaan dapat berubah
  • Kebudayaan bersifat terintegrasi

Untuk kebudayaan daerah, ia memiliki ciri – ciri tersendiri, yaitu:
  • Terdapat peninggalan sejarah
  • Adanya unsur kepercayaan
  • Terdapat bahasa dan seni khas daerah
  • Dianut oleh penduduk dalam daerah tersebut
  • Terdiri dari unsur kebudayaan tradisional dan kebudayaan asli
  • Memiliki adat istiadat
  • Bersifat kedaerahan


Wujud Kebudayaan

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

Gagasan (Wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak yaitu tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

Aktivitas (tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan.

Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Sedangkan menurut Koentjaraningrat, wujud kebudayaan dibagi menjadi nilai budaya, sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik.

Nilai-nilai Budaya

Istilah ini, merujuk kepada penyebutan unsur-unsur kebudayaan yang merupakan pusat dari semua unsur yang lain. Nilai-nilai kebudayaan yaitu gagasan-gagasan yang telah dipelajari oleh warga sejak usia dini, sehingga sukar diubah. Gagasan inilah yang kemudian menghasilkan berbagai benda yang diciptakan oleh manusia berdasarkan nilai-nilai, pikiran, dan tingkah lakunya.

Sistem Budaya

Dalam wujud ini, kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan dipahami. Kebudayaan dalam wujud ini juga berpola dan berdasarkan sistem-sistem tertentu.

Sistem Sosial

Sistem sosial merupakan pola-pola tingkah laku manusia yang menggambarkan wujud tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem. Kebudayaan dalam wujud ini bersifat konkret sehingga dapat diabadikan.

Kebudayaan Fisik

Kebudayaan fisik ini merupakan wujud terbesar dan juga bersifat konkret. Misalnya bangunan megah seperti candi Borobudur, benda-benda bergerak seperti kapal tangki, komputer, piring, gelas, kancing baju, dan lain-lain


Komponen Kebudayaan

Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :

Kebudayaan material

Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

Kebudayaan nonmaterial

Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

Lembaga sosial

Lembaga sosial dan pendidikan memberikan peran banyak dalam konteks berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang terbentuk dalam suatu negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan sosial masyarakat. Contoh di Indonesia pada kota, dan desa di beberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada suatu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar jika seorang wanita memiliki karier.

Sistem kepercayaan

Bagaimana masyarakat mengembangkan, dan membangun sistem kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu akan memengaruhi sistem penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem kepercayaan ini akan memengaruhi kebiasaan, pandangan hidup, cara makan, sampai dengan cara berkomunikasi.

Estetika

Berhubungan dengan seni dan kesenian, musik, cerita, dongeng, hikayat, drama, dan tari–tarian, yang berlaku, dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran agar pesan yang akan disampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah, dan bersifat kedaerahan, setiap akan membangun bangunan jenis apa saja harus meletakkan janur kuning, dan buah-buahan sebagai simbol, dimana simbol tersebut memiliki arti berbeda di setiap daerah. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang, mungkin, terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.

Bahasa

Bahasa merupakan alat pengantar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap wilayah, bagian, dan negara memiliki perbedaan yang sangat kompleks. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sifat unik dan kompleks yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebut. Jadi keunikan, dan kekompleksan bahasa ini harus dipelajari, dan dipahami agar komunikasi lebih baik serta efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.


Fungsi Kebudayaan

Pada dasarnya, kebudayaan berfungsi untuk mengatur masyarakatnya, tentang bagaimana harus bertindak dan menentukan sikap saat dihadapkan pada sesuatu, sehingga kehidupan menjadi lebih selaras. Fungsi lainnya yaitu:

Pedoman hubungan manusia atau kelompok

Sebuah kelompok tertentu dapat berjalan dengan satu arah dan satu tujuan karena mempunyai kebudayaan yang sama. Contohnya adalah masyarakat Yogyakarta yang mempunyai kebudayaan Grebeg Maulud untuk memperingati Maulid nabi Muhammad SAW. Satu Jogja sepakat bahwa itu adalah budaya yang sudah ada sejak dahulu, tujuannya jelas, dan dianggap sebagai salah satu pemersatu masyarakat.

Memenuhi kebutuhan masyarakat

Budaya bukan hanya persoalan adat istiadat, tapi juga pola perilaku. Termasuk dalam bagaimana masyarakat tersebut dapat bertahan hidup dengan memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti berkebun untuk masyarakat pegunungan dan para pencari ikan di daerah pesisir pantai. Keduanya bertahan hidup dengan kebudayaan dan tata caranya sendiri yang berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Mendorong perubahan masyarakat

Kebudayaan dapat digunakan untuk merubah masyarakat. Terutama berlaku untuk kebudayaan baru yang mulai masuk pada ranah masyarakat tertentu. Contoh nyatanya adalah Budaya Korea yang masuk ke Indonesia, sedikit banyak merubah pola perilaku sebagian masyarakat yang menyukai kebudayaan tersebut. Baik diwujudkan dalam gaya hidup, bahasa, maupun kesenian.


Faktor - Faktor Kebudayaan

Faktor pendorong kebudayaan

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri sendiri, seperti:
  • Adanya niat dari dalam diri untuk membudayakan dan melestarikan kebudayaan indonesia
  • Tumbuhnya rasa cinta dalam diri pada kecintaan pada budaya indonesia yang sangat banyak
  • Adanya penerus atau pergantian generasi dan berbagai penemuan dan rekayasa setempat

Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang terdapat di luar masyarakat, seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya secara langsung maupun persebaran unsur kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya dapat memacu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang harus menata kembali kehidupan mereka.

Faktor penghambat kebudayaan
  • Banyaknya budaya asing yang masuk ke Indonesia, sehingga budaya luar mempengaruhi masyarakat untuk mengikuti budaya luar.
  • Tidak adanya kesadaran masyarakat akan indahnya berbagai macam kebudayaan Indonesia
  • Menganggap bahwa Kebudayaan indonesia merupakan kebudayaan kuno yang sudah ketinggalan jaman
  • Banyak masyarakat yang tidak peduli dengan kebudayaan sehingga bangsa lainpun mengklaim kebudayaan indonesia seperti; tari reog ponorogo,tari pendet, dll.


Contoh Kebudayaan Indonesia

Indonesia memang dikenal sebagai negara yang mempunyai beraneka ragam kebudayaan yang hidup berdampingan dengan tentram selam bertahun – tahun. Tak heran jika banyak masyarakat luar sana yang tertarik dan ingin mempelajari kebudayaan Indonesia. Contoh kebudayaan Indonesia yang masih bertahan sampai saat ini adalah :

Ngaben


Upacara Ngaben - pustakapengetahuan.com


Ini merupakan tradisi masyarakat Bali dalam memperlakukan orang yang sudah wafat. Mereka percaya bahwa api akan mensucikan, sehingga orang yang telah meninggal dibuatkan upacara tertentu yang kemudian dibakar sampai menjadi abu. Selanjutnya, abu akan dikumpulkan dalam sebuah wadah yang nantinya akan dilarung ke laut.

Yamko rambe yamko


Yamko rambe yamko - pustakapengetahuan.com


Mungkin sebagain dari Anda hanya tahu bahwa Yamko Rambe Yamko adalah sebuah nyanyian dari masyarakat Papua saja. Pada kenyataannya, tak hanya sebatas lagu tetapi ini adalah syair tentang kesedihan karena peperangan. Syair ini lahir pada zaman dahulu sejak masa penjajahan. Sampai sekarang masih sering dipakai masyarakat Papua dalam upacara peringatan.

Tradisi bakar batu


Tradisi bakar batu - pustakapengetahuan.com


Ini juga merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat Timur Indonesia. Mereka akan membakar batu sebagai tanda syukur kepada Tuhan atas berkah dan hasil bumi yang melimpah. Bakar Batu juga menjadi simbol perdamaian atau gencatan senjata, karena sejak dahulu antar suku di daerah Timur Indonesia sering kali terlibat peperangan.


Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan atau kekurangan kami mohon maaf, silahkan tinggalkan komentar dengan sifatnya membangun menjadi lebih baik. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih.


Wawasan Nusantara

Pengertian Ideologi Pancasila

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar