Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Rabu, 27 Februari 2019

Drama, Pengertian, Sejarah, Ciri - Ciri, Struktur, Jenis - Jenis, Tujuan dan Manfaat Drama.

| Rabu, 27 Februari 2019
Drama - pustakapengetahuan.com


Drama sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang berarti berbuat, bertindak, dan sebagainya. Kata drama dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau tindakan.


Pengertian Drama

Istilah untuk drama pada masa penjajahan Belanda di Indonesia disebut dengan istilah tonil.Tonil kemudian berkembang diganti dengan istilah sandiwara oleh P.K.G Mangkunegara VII. Sandiwara berasal dari kata dalam bahasa Jawa sandi dan wara.Sandi artinya rahasia, sedangkan wara (warah) artinya pengajaran.Maka istilah sandiwara mengandung makna pengajaran yang dilakukan dengan perlambang.Sementaran itu, pengertian drama modern dan tradisional harus dibedakan. Dalam drama modern, aktivitas drama menggunakan naskah dialog, sedangkan drama tradisional menggunakan improvisasi dalam dialognya.

Drama merupakan genre (jenis) karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak. Drama menggambarkan realita kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui peran dan dialog yang dipentaskan. Kisah dan cerita dalam drama memuat konflik dan emosi yang secara khusus ditujukan untuk pementasan teater. Naskah drama dibuat sedemikian rupa sehingga nantinya dapat dipentaskan untuk dapat dinikmati oleh penonton. Drama memerlukan kualitas komunikasi, situasi dan aksi. Kualitas tersebut dapat dilihat dari bagaimana sebuah konflik atau masalah dapat disajikan secara utuh dan dalam pada sebuah pementasan drama.


Pengertian Drama Menurut Para Ahli.
  • Balthazar Vallhagen, Drama merupakan seni yang menggambarkan alam dan sifat manusia dalam gerakan.
  • Ferdinand Brunetierre, Drama harus melahirkan keinginan oleh aksi atau gerakan.
  • Moulton, Drama ialah kisah hidup digambarkan dalam bentuk gerak (disajikan langsung dalam tindakan).
  • Budianta dkk (2002), Drama adalah genre sastra yang menunjukkan penampilan fisik secara lisan setiap percakapan atau dialog antara pemimpin di sana.
  • Seni Handayani, Drama merupakan wujud komposisi berdasarkan dua cabang seni, seni sastra dan seni pertunjukan sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
  • Wildan, Drama merupakan komposisi berdasarkan beberapa cabang seni, sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
  • Tim Matrix Media Literata, Drama adalah bentuk narasi yang menggambarkan kehidupan dan alam manusia melalui perilaku (akting) yang dipentaskan.
  • Anne Civardi, Drama ialah sebuah kisah yang diceritakan melalui kata-kata dan gerakan.


Sejarah Drama

Sejarah DramaDrama sudah menjadi tontonan sejak zaman dahulu. Nenek moyang kita sudah pernah memainkan drama sejak ribuan tahun yang lalu. Terdapat sebuah bukti tertulis yang dapat dipertanggungjawabkan yang mengungkapkan bahwa drama sudah ada pada abad kelima SM. Hal ini didasarkan pada temuan naskah drama kuno di Yunani. Penulisnya yaitu Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM. Isi ceritanya berupa persembahan kepada dewa-dewa.

Di Indonesia, sejarah lahirnya drama ini juga tidak jauh berbeda dengan kelahiran drama di Yunani. Drama di Indonesia juga diawali dengan upacara keagamaan yang diselenggarakan pada zaman dahulu oleh para pemuka agama.


Ciri - Ciri Teks Drama

Seluruh cerita drama berbentuk dialog, baik tokoh dan juga narator. Inilah ciri utama dalam naskah dialog, semua ucapan ditulis dalam bentuk teks.
  • Dialog dalam drama tidak menggunakan tanda petik ("..."). Hal ini karena dialog drama bukan sebuah kalimat langsung. Oleh karena itu, naskah drama sendiri tidak menggunakan tanda petik.
  • Naskah drama sendiri dilengkapi dengan sebuah petunjuk tertentu yang harus dilakukan pada tokoh yang pemeran bersangkutan. Petunjuk tersebut ditulis dalam tanda kurung atau dapa juga dengan menggunakan jenis huruf yang berbeda dengan huruf pada dialog.
  • Naskah drama terletak diatas dialog atau disamping kiri dialog.
  • Harus ada konfliks
  • Harus ada aksi
  • Harus dilakonkan
  • Tempo masa kurang daripada 3 jam
  • Tiada ulangan dalam satu masa


Struktur Drama.

Drama merupakan sebuah karya yang memuat nilai artistik yang tinggi. Sebuah drama mengikuti struktur alur yang tertata. Struktur yang tertata akan membantu penonton menikmati sebuah drama yang dipentaskan. Struktur drama memuat babak, adegan, dialog, prolog dan epilog. 
  • Babak merupakan istilah lain dari episode. Setiap babak memuat satu keutuhan kisah kecil yang menjadi keseluruhan drama. Dengan kata lain, babak merupakan bagian dari naskah drama yang merangkum sebuah peristiwa yang terjadi di suatu tempat dengan urutan waktu tertentu.
  • Adegan merupakan bagian dari drama yang menunjukkan perubahan peristiwa. Perubahan peristiwa ini ditandai dengan pergantian tokoh atau setting tempat dan waktu. Misalnya, dalam adegan pertama terdapat tokoh A sedang berbicara dengan tokoh B. Kemudian mereka berjalan ke tempat lain lalu bertemu dengan tokoh C, maka terdapat perubahan adegan di dalamnya.
  • Dialog merupakan bagian dari naskah drama yang berupa percakapan antara satu tokoh dengan tokoh yang lain. Dialog adalah bagian yang paling dominan dalam drama. Dialog adalah hal yang membedakan antara drama dengan jenis karya sastra yang lain.
  • Prolog dan epilog merupakan bingkai dari sebuah drama. Prolog merupakan pengantar untuk masuk ke dalam sebuah drama. Isinya adalah gambaran umum mengenai drama yang akan dimainkan. Sementara epilog adalah bagian terakhir dari pementasan drama. Isinya merupakan kesimpulan dari drama yang dimainkan. Epilog biasanya memuat makna dan pesan dari drama yang dimainkan.

Jenis - Jenis Drama Indonesia

Ada beberapa jenis drama tergantung dari dasar yang dipakainya. Dalam pembagian jenis drama, biasanya digunakan ada tiga dasar, yakni: berdasarkan penyajian lakon drama, berdasarkan sarana, dan berdasarkan keberadaan naskah drama. 

Berdasarkan penyajian lakon, drama dapat dibedakan menjadi delapan jenis, yaitu:
  • Opera: drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik.
  • Tragedi: drama yang penuh dengan kesedihan
  • Komedi: drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan.
  • Tragekomedi: perpaduan antara drama tragedi dan komedi.
  • Farce: drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.
  • Tablo: jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan.
  • Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi/musik.
  • Sendratari: gabungan antara seni drama dan seni tari.

Berdasarkan sarana pementasannya, pembagian jenis drama dibagi antara lain:
  • Drama Panggung: drama yang dimainkan oleh para aktor dipanggung.
  • Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, hanya bedanya drama televisi tak dapat diraba.
  • Drama Film: drama film menggunakan layar lebar dan biasanya dipertunjukkan di bioskop.
  • Drama Wayang: drama yang diiringi pegelaran wayang.
  • Drama Radio: drama radio tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya bisa didengarkan oleh penikmat.
  • Drama Boneka: para tokoh drama digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang.

Jenis drama selanjutnya ialah, berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama. Pembagian jenis drama berdasarkan ini, antara lain:
  • Drama Tradisional: tontonan drama yang tidak menggunakan naskah.
  • Drama Modern: tontonan drama menggunakan naskah.

Tujuan Drama
  • Untuk membahagiakan sekaligus menghibur intruksi untuk para penonton.
  • Memperoleh suatu pengetahuan, pengalaman, pengetahuan seni keindahan.
  • Untuk menghibur santai dan pengalaman mengenai estetika.


Manfaat Drama
  • Membentuk kersa sama yang baik dalam sebuah pergaulan sosial.
  • Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melahirkan daya kreasi bagian setiap orang.
  • Mengembangkan emosi yang sehat untuk pada anakanakagar dapat melahirkan daya kreasi.
  • Dapat menghilangkan rasa malu, gugup, takut yang terdapat pada didri seseorang.
  • Mengembangkan sifat dan sikap percaya diri untuk tampil didepan orang banyak.
  • Mengharagai pendapat dan pikiran seseorang dengan cara baik

Contoh Naskah Drama 

Di sebuah desa terdapat sepasang suami-istri yang sudah renta, mereka ini semua tinggal berdua dikarenakan anak-anak mereka semuanya sudah pergi merantau. Suaminya sedang duduk di teras rumah,

Kakek: mama, buatkan papa the dong!.

Nenek: tidak perlu lagi panggil aku mama, kita ini sudah tua, sudah jadi kakek nenek. Anak-anak kita saja sudah dewasa dan sudah mempunyai anak.

Kakek: ya sudah, nek tolong buatkan teh untuk kakek ya!.

Nenek: memangnya aku ini terlihat sudah sangat tua apa sampai panggil nenek?.

Kakek: loh, bagaimana sih tadi dipanggil maka tidak mau sekarang dipanggil nenek marah?.

Tetangga yang juga mendengar keributan dari kakek nenek itu pun ikut menimpali,

Pak Yusuf: kalian selalu saja bertengkar, seperti pasangan remaja yang masih pacaran saja.

Kakek: maunya memang seperti itu, tapi apa daya kulit juga sudah mengendur seperti ini.

Bu Yusuf: memangnya jika kulit sudah kenur itu disebut tua ya?

Nenek: dia itu selalu berlagak seperti remaja saja, padahal untuk mengangkat kursi saja kentutnya ikut keluar.

Tiba-tiba saja datang Bu Fatma yang merupakan anak pertama dari suami-istri renta tersebut beserta membawa anaknya Irma dan suamianya Pak Adam. Bu karni pun membawa banyak oleh-oleh yang di berikan kepada kakek dan nenek.

Kakek: Fatma, sudah berapa tahun kami tidak ke rumah ayah dan ibumu ini?

Irma: kakek ini memang pikun ya, baru sebulan yang lalu kami berkunjung kemari.

Nenek: kakekmu ini memang pikun, kadang sampai lupa jika dia sudah makan hingga mencapai 5 kali dalam sehari.

Pak Adam: wah, bisa-bisa bapak badannya akan gendut seperti pemain sumo lho.

Bu Fatma: jika badan bapak gendut seperti itu, kasihan ibu dong nanti di senggol sedikit saja langsung jatuh.

Nenek: ehh, kamu kita ibu ini tidak mempunyai kekuatan untuk dapat melawan badan sumo bapakmu itu?. Tenaga ibu ini masih kuat layaknya anak muda lho ya.

Bu Yusuf: rupanya suami istri memang sama saja, tidak ada yang mau kalah dan mengaku muda.


Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan dan kekurangannya, kami mohon yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan pesan yang sifatnya membangun, Semoga bermanfaat. Terima Kasih.

Pengertian Pidato
https://www.pustakapengetahuan.com/2019/03/pengertian-pidato-macam-macam-pidato.html

Teks Persuasif
https://www.pustakapengetahuan.com/2019/04/teks-persuasi-persuasion-text-syarat.html

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar