Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Selasa, 11 Agustus 2020

Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

| Selasa, 11 Agustus 2020
kelainan pada sistem reproduksi manusia


Sistem reproduksi pada manusia merupakan sekumpulan organ internal dan ekternal yang saling bekerja sama untuk menghasilkan keturunan. Karena perannya yang penting dalam kelangsungan hidup, banyak ilmuwan berpendapat kalau sistem reproduksi ini merupakan yang terpenting di seluruh tubuh. 

Pada pria, sistem reproduksinya terdiri dari dua bagian yaitu testis dan penis. Sedangkan pada wanita, organ reproduksinya yaitu klitoris, labia minira, labia majora dan kelenjar Bartholin. Organ-organ internal utama dari sistem reproduksi wanita termasuk vagina dan rahim - yang bertindak sebagai wadah untuk semen - dan ovarium, yang menghasilkan ovum.

Efek dari penyakit pada sistem reproduksi bisa berupa gejala ringan yang nggak mengganggu, namun juga bisa berakibat pada infertilitas dan hubungan antar suami istri. Banyak bagian dari sistem reproduksi pria dan wanita yang dipengarhui oleh kanker. Di luar itu, juga banyak penyakit lain yang berhubungan dengan sistem tersebut.

Penyakit kelamin pria maupun perempuan cenderung ditularkan melalui hubungan seks bebas tanpa pengaman dan pola hidup yang tidak sehat seperti malas merawat diri. Ada beberapa penyakit yang bsia menyebabkan infertilitas atau ketidaksuburan, sementara ada juga yang hanya menyebabkan gejala ringan, bahkan tanpa gejala sama sekali. 


Penyakit pada sistem reproduksi manusia.

Berikut ini adalah berbagai jenis penyakit kelamin pria dan wanita yang paling umum diderita:

A. Penyakit pada sistem reproduksi wanita atau perempuan

Setiap organ reproduksi perempuan bisa terkena berbagai macam penyakit. Namun dilansir dari American Cancer Society, rahim, indung telur, dan serviks memiliki tingkat risiko lebih tinggi terkena kanker dibandingkan organ-organ tubuh lainnya. Adapun beberapa jenis penyakit yang umum menyerang sistem reproduksi perempuan adalah:

1. Endometriosis.


penyakit kelainan sistem reproduksi


Penyakit pada sistem reproduksi manusia ini terjadi ketika jaringan yang seharusnya terbentuk di dalam rahim malah tumbuh berkembang di tempat lain. Bisa di indung telur, di belakang rahim, di usus, bahkan di belakang saluran kandung kemih.

Efek kesehatan dari kejadian ‘salah tempat’ ini cukup banyak dan mengganggu. Mulai dari menimbulkan rasa sakit, menstruasi yang sangat banyak, hingga kemandulan. Penderita endometriosis juga biasanya merasakan sakit pada perut, punggung bagian bawah, dan tulang panggul. Meski begitu ada juga perempuan yang tidak menunjukkan gejala apapun, dan baru mengetahui terkena penyakit ini setelah menikah dan memeriksakan diri karena kesulitan untuk hamil.


2. Uterine fibroids.


penyakit kelainan pada sistem reproduksi manusia


Ini merupakan penyakit non kanker yang paling sering ditemukan pada perempuan di usia reproduksi aktif. Fibroids sendiri adalah serat-serat yang terbentuk dari sel-sel otot dan jaringan lain yang tumbuh di atau di sekitar dinding rahim. Sejauh ini belum ada penelitian yang berhasil menemukan penyebab pasti dari penyakit ini. Tapi salah satu faktor pemicunya adalah kelebihan berat badan. Adapun beberapa gejala yang bisa muncul adalah sebagai berikut:
  • Sakit yang tidak bisa ditoleransi selama menstruasi
  • Rasa begah pada perut bagian bawah
  • Frekuensi buang air kecil yang meningkat
  • Rasa sakit saat berhubungan badan
  • Sakit pada punggung bagian bawah, dan
  • Masalah pada sistem reproduksi seperti kemandulan, keguguran berulang kali, atau melahirkan terlalu dini.


3. Kanker serviks.


penyakit kelainan pada sistem reproduksi manusia


Adalah kanker di bagian bawah uterus yang menyambung ke vagina. Penyebab umumnya adalah infeksi virus human papillomavirus (HPV) yang masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seksual. Saat virus ini berhasil masuk dalam persentase yang rendah, biasanya ia tidak akan mengganggu kesehatan karena berhasil dihadang oleh sistem kekebalan tubuh. Namun jika ia gagal terdeteksi selama bertahun-tahun, lambat laun akan tumbuh berkembang menjadi sel-sel kanker serviks yang berbahaya. Adapun gejala-gejala yang umum timbul adalah sebagai berikut:
  • Pendarahan pada vagina setelah berhubungan badan
  • Vagina mengeluarkan cairan yang mengandung darah dan berbau menyengat, dan
  • Rasa sakit pada panggul saat berhubungan intim.
  • Beberapa faktor pemicu penyakit ini di antaranya adalah memiliki partner berhubungan intim lebih dari satu, berhubungan seksual terlalu dini, sistem kekebalan tubuh yang lemah, kebiasaan merokok, dan mengonsumsi obat-obatan pencegah keguguran tertentu.


4. Kanker rahim.


penyakit kelainan pada sistem reproduksi


Disebut juga dengan istilah womb cancer, penyakit ini umum terjadi pada perempuan yang memasuki masa menopause. Ciri utamanya adalah sebagai berikut:
  • Vagina mengalami pendarahan hebat atau mengeluarkan cairan yang tidak normal
  • Kesulitan buang air kecil
  • Sakit pada area panggul, dan
  • Rasa sakit saat berhubungan intim.
  • Sejauh ini belum ada penelitian yang berhasil menemukan penyebab pasti kanker rahim. Namun kadar hormon estrogen yang terlalu tinggi diketahui dapat memperbesar risiko seseorang terkena gangguan kesehatan ini. Perempuan yang mengalami kelebihan berat badan juga cenderung lebih rentan mengalami kondisi ini.


5. Kanker vagina.


penyakit kelainan sistem reproduksi manusia


Meskipun termasuk jarang terjadi, jenis kanker ini menyerang tabung berotot yang menyambungkan rahim dan bagian luar alat kelamin perempuan. Sel-sel kanker umumnya ditemukan pada permukaan vagina yang biasa disebut sebagai saluran melahirkan. Adapun beberapa pertanda dari kanker vagina adalah sebagai berikut:
  • Perdarahan yang tidak seperti biasanya, misalnya setelah berhubungan intim atau setelah menopause
  • Vagina mengeluarkan cairan asing
  • Benjolan muncul di area vagina
  • Rasa sakit saat buang air kecil
  • Kencing lebih sering dari biasanya
  • Sulit buang air besar, dan
  • Sakit pada area panggul.


6. Kanker vulva.


penyakit kelainan sistem reproduksi manusia


Adalah jenis kanker yang ditemukan di area luar alat kelamin perempuan. Vulva sendiri adalah bagian kulit yang mengelilingi uretra dan vagina, termasuk klitoris dan labia. Penyakit pada sistem reproduksi manusia yang satu ini biasanya terlihat seperti benjolan yang menyebabkan rasa gatal. Meski bisa menyerang perempuan pada usia berapa saja, namun wanita lanjut usia cenderung lebih mudah terkena penyakit ini. Adapun beberapa gejalanya adalah sebagai berikut:
  • Rasa gatal yang susah hilang pada alat kelamin
  • Perdarahan yang tidak berasal dari menstruasi
  • Perubahan warna atau tekstur pada kulit, dan
  • Benjolan yang terlihat seperti berisi air, atau luka menyerupai sariawan.


7. Interstitial cystitis


penyakit kelainan sistem reproduksi manusia


Adalah penyakit kronis yang biasanya membuat penderitanya mengalami radang atau iritasi pada dinding kandung kemih. Meski bisa menyerang baik pria maupun perempuan, penyakit ini lebih sering ditemukan pada sistem reproduksi kaum hawa. Adapun ciri-cirinya adalah:
  • Rasa tidak nyaman pada perut atau panggul
  • Rasa ingin buang air kecil yang lebih sering dari biasanya
  • Rasa tertekan pada perut atau panggul, dan
  • Rasa sakit pada perut yang memperkuat sensasi seolah-olah kandung kemih telah penuh atau kosong.


8. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).


penyakit kelainan pada sistem reproduksi manusia


Penyakit pada sistem reproduksi manusia ini terjadi saat rahim atau kelenjar adrenal memproduksi hormon laki-laki di atas batas yang seharusnya. Ini menyebabkan tumbuhnya kista di dalam rahim. Beberapa gejalanya adalah:
  • Kemandulan
  • Sakit pada panggul
  • Rambut pada wajah, dada, perut, jari dan kaki tumbuh dengan lebat
  • Kebotakan atau rambut menipis
  • Jerawat dan muka berminyak
  • Muncul ketombe, dan
  • Muncul bercak hitam atau coklat tua pada kulit.


9. Rahim turun atau Polaps Uteri.


penyakit kelainan sistem reproduksi


Penyakit pada sistem reproduksi ini terjadi ketika otot-otot dasar panggul dan ligamen meregang dan melemah, yang akhirnya nggak lagi bisa memberikan dukungan yang cukup untuk rahim. Akibatnya, rahim masuk ke dalam atau menjulur ke luar vagina. Kedengerannya serem kan? Tapi penyakit pada sistem reproduksi ini biasanya ringan dan nggak memerlukan perawatan.


10. Radang panggul.


penyakit kelainan sistem reproduksi manusia

Penyakit pada sistem reproduksi ini merupakan infeksi yang terjadi saat bakteri yang ditularkan secara seksual menyebar dari vagina ke rahim, saluran tuba atau ovarium. Radang panggul sering nggak menimbulkan tanda atau gejala. Akibatnya, banyak penderita yang nggak menyadari kondisi tersebut dan nggak mendapatkan perawatan. Penyakit pada sistem reproduksi ini mungkin baru terdeteksi saat penderita mengalami kesulitan hamil atau saat sudah mengalami nyeri panggul kronis.


B. Penyakit pada sistem reproduksi pria atau laki - laki

Sistem reproduksi laki-laki punya tujuan utama untuk menghasilkan, memelihara, dan memindahkan material genetis dalam proses menghasilkan keturunan. Fungsi-fungsi tersebut bisa terganggu apabila ia mengalami beberapa penyakit di bawah ini:

1. Epididimitis


penyakit kelainan sistem reproduksi manusia


Epididimitis adalah penyakit pada sistem reproduksi berupa peradangan pada tabung melingkar di bagain belakang testis. Ini paling sering disebabkan karena infeksi bakteri, termasuk bakteri pada infeksi menular seksual.

Gejala yang mungkin di penyakit pada sistem reproduksi ini yaitu
  • Skrotum yang bengkak, merah atau hangat
  • Nyeri testis, biasanya di satu sisi, yang biasanya muncul secara bertahap
  • Sakit saat buang air kecil
  • Nyeri atau ketidaknyamanan di perut bagian bawah atau daerah panggul
  • Darah dalam air mani
  • Demam, meskipun in jarang terjadi


2. Kanker prostat.


penyakit kelainan pada sistem reproduksi manusia


Salah satu organ reproduksi laki-laki adalah kelenjar kecil berbentuk seperti kacang yang dinamakan prostat. Ia berfungsi mengalirkan air mani yang menutrisi dan memindahkan sperma. Meski sebagian besar kanker prostat tumbuh perlahan dan tidak berbahaya bagi nyawa, ada juga yang bersifat ganas dan menyebar dengan cepat. Adapun beberapa gejala yang muncul dari penyakit ini adalah sebagai berikut:
  • Kesulitan buang air kecil
  • Penurunan aliran air seni saat kencing
  • Darah dalam air mani
  • Rasa tidak nyaman di area panggul
  • Sakit tulang, dan
  • Disfungsi ereksi.

3. Kanker testis.


penyakit kelainan pada reproduksi manusia


Kanker ini menyerang testis yang terletak di dalam scrotum, sebuah ‘tas’ dari kulit yang menggantung di bawah penis. Seperti yang telah disebutkan di atas, testis berfungsi untuk menghasilkan hormon seks dan sperma untuk menghasilkan keturunan. Dibandingkan tipe kanker yang lain, kanker testis tergolong jarang terjadi dan lebih mudah ditangani. Adapun ciri pertanda dari penyakit ini adalah sebagai berikut:
  • Muncul benjolan pada testis
  • Salah satu testis membesar
  • Scrotum terasa berat
  • Rasa tumpul pada kunci paha
  • Rasa sakit pada testis atau scrotum, dan
  • Sakit punggung.


4. Disfungsi ereksi.


penyakit reproduksi pada manusia


Biasa dikenal dengan istilah impotensi, gangguan kesehatan ini terjadi saat seorang pria tidak mampu melakukan atau mempertahankan ereksi saat berhubungan intim. Apabila hal ini hanya terjadi sesekali, maka kamu tidak perlu terlalu terlalu khawatir. Namun apabila kamu mengalaminya secara berkala dalam jangka waktu yang panjang, maka kamu disarankan untuk segera berkonsultasi kepada dokter. Beberapa gejala yang ditimbulkan adalah kesulitan ereksi, kalaupun ereksi hanya sebentar, dan penurunan gairah seksual.

Penyebab terjadinya disfungsi ereksi bermacam-macam, seperti:
  • Sumbatan pada pembuluh darah
  • Penyakit jantung
  • Kolesterol tinggi
  • Diabetes
  • Tekanan darah tinggi
  • Masalah pencernaan
  • Kelebihan berat badan
  • Kebiasaan merokok
  • Sindrom parkinson.

Berkonsultasi pada dokter sangat dianjurkan karena gangguan ini dapat menurunkan rasa percaya diri laki-laki, stres, hingga depresi apabila dibiarkan begitu saja.


5. Kekurangan testosteron.


kekurangan testosteron


Hormon testosteron adalah hormon yang sangat berpengaruh pada penampilan maupun perkembangan seksual seorang laki-laki. Selain menghasilkan sperma, ia juga membantu pembentukan otot dan massa tulang. Ketika produksinya di bawah itu, seorang laki-laki akan mengalami:
  • Penurunan gairah seksual
  • Susah mengalami ereksi
  • Penurunan volume air mani
  • Rambut rontok
  • Kehilangan massa otot
  • Mudah lelah
  • Peningkatan lemak tubuh, dan
  • Ukuran testis yang mengecil.


6. Balannitis.


penyakit reproduksi pada manusia


Yakni peradangan pada elenjar atau kepala penis, Gejala balanitis meliputi:
  • Kemerahan.
  • Pembengkakan.
  • Gatal.
  • Ruam.
  • Rasa sakit.

Penyakit pada sistem reproduksi balannitis ini paling sering terjadi pada pria dan anak laki-laki yang belum disunat (memiliki operasi kulup dihapus), dan yang memiliki kebersihan yang buruk.

7. Orchitis.


penyakit reproduksi pada manusia


Yakni bentuk penyakit pada sistem rproduksi berupa peradangan pada satu atau kedua testis. Penyebabnya karena adanya bakteri atau virus, serta penyebab lain yang nggak diketahui.

Gejala yang mungkin terjadi yaitu
  • Pembengkakan pada satu atau kedua testis
  • Nyeri mulai dari yang ringan sampai parah
  • Demam
  • Mual dan muntah
  • Perasaan nggak enak badan
  • Penyakit pada sistem reproduksi Orkitis menyebabkan rasa sakit dan dapat mempengaruhi kesuburan. Obat dapat mengobati penyebab orkitis bakteri dan dapat meringankan beberapa tanda dan gejala orkitis virus. Tetapi perlu waktu beberapa minggu sampai nyeri skrotum menghilang.


Cara Pencegahan Penyakit Reproduksi Pada Manusia.


penyakit reproduksi pada manusia


Cara pencegahan penyakit pada sistem reproduksi ini tergantung pada penyebab penyakitnya. '

Misalnya, kanker serviks bisa dicegah dengan pemberian vaksin HPV, karena disebabkan oleh Human Papillomavirus. 

Tes deteksi dini bisa dilakukan dengan menggunakan pap smear. 

Penyakit pada sistem reproduksi endometriosis dapat dicegah dengan menurunkan kadar hormon estrogen di dalam tubuh.

Melakukan skrining.

Kalau kamu aktif melakukan hubunganseksual, maka penting untuk menjalani skrining secara teratur untuk HIV dan penyakit menular seksual lainnya. Pastikan juga untuk menggunakan kondom untuk mengurangi risiko penyakit pada sistem reproduksi.

Menjaga kebersihan.

Cara mencegah terjadinya penyakit pada sistem reproduksi yaitu dengan menjaga kebersihan alat kelamin secara teratur. Ini penting untuk mencegah penumpukan kotoran dan kuman.

Gaya hidup sehat.

Diet dan olahraga yang tepat untuk menjaga kesehatan reproduksi, mengonsumsi makanan bergizi yang kaya nutrisi, rendah lemak, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur akan membantu memastikan bahwa sistem reproduksi berfungsi pada efisiensi puncak.

Berhenti merokok

Sebagian besar dokter akan setuju bahwa merokok dapat menjadi faktor utama penyebab disfungsi seksual pada pria.


Demikianlah artikel yang berjudul Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia. Apabila ada kekurangan ataupun kekeliruan dalam penulisan artikel ini, Pustaka Pengetahuan mengucapkan mohon maaf yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan pesan yang bijak pada kolom komentar yang tersedia. Terima kasih sudah mengunjungi, semoga bermanfaat.

Bahan bacaan lainnya, dapat membantu tugas sekolah klik Berbagai Reviews 

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, silahkan klik Baraja Farm 

Tutorial cara budidaya silahkan klik Baraja Farm Channel 

Media sosial silahkan klik facebook 

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar