Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Sabtu, 04 Juli 2020

Pengertian Kondensasi Beserta Jenis -Jenis, Penyebab, dan Contoh Kondensasi.

| Sabtu, 04 Juli 2020
jenis - jenis dan penyebab serta contoh kondensasi


Penguapan sendiri merupakan salah satu contoh dari perubahan fisika, yaitu perubahan zat yang sifatnya sementara. Contohnya perubahan wujud, ukuran dan bentuk. Perubahan tersebut tidak menjadi zat baru dan cairan yang sudah terkondensasi dari uap itu dikenal sebagai kondensat.

Kondensasi sebuah alat untuk menguapkan uap untuk cairan. Kondensor ini umumnya merupakan penukar panas dan pendingin yang biasanya digunakan untuk tujuan yang berbeda dan memiliki banyak variasi. Pengembunan atau penguapan termasuk dalam suatu contoh dari perubahan fisik, perubahan sementara dalam substansi. Misalnya perubahan bentuk, ukuran dan bentuk. Perubahan ini bukan bahan baru dan cairan uap yang terkondensasi disebut dengan kondensat.


Pengertian Kondensasi.

Kondensasi juga disebut sebagai kondensasi, di mana bentuk suatu objek diubah menjadi bentuk yang lebih padat, mis. B. Gas (uap) menjadi cairan. Kondisi tersebut yakni akan terjadi ketika uap dingin menjadi fluida, tetapi bisa juga terjadi bahwa uap kompresi (mis. Kenaikan tekanan) menjadi fluida dan mengalami kombinasi pendinginan dan kompresi. Perangkat untuk menguapkan uap menjadi cairan dikenal sebagai kondensor. Kondensor umumnya merupakan penukar dingin atau panas yang digunakan untuk berbagai keperluan, memiliki berbagai desain, dan banyak ukuran bisa sangat berguna.

Kondensasi atau biasa juga disebut sebagai pengembunan adalah suatu proses perubahan yang terjadi menjadi wujud yang lebih padat, contohnya adalah gas yang berubah menjadi cairan. Secara etimologi, kondensasi adalah istilah yang berasal dari bahasa latin yaitu Condensare yang artinya membuat tertutup.

Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu, tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan yang telah terkondensasi dari uap disebut kondensat. Sebuah alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi cairan disebut kondenser. Kondenser umumnya adalah sebuah pendingin atau penukar panas yang digunakan untuk berbagai tujuan, memiliki rancangan yang bervariasi, dan banyak ukurannya dari yang dapat digenggam sampai yang sangat besar.

Kondensasi uap menjadi cairan adalah lawan dari penguapan (evaporasi) dan merupakan proses eksothermik (melepas panas). Air yang terlihat di luar gelas air yang dingin pada hari yang panas adalah kondensasi.


Kondensasi air

Uap air di udara yang terkondensasi secara alami pada permukaan yang dingin dinamakan embun. Uap air hanya akan terkondensasi pada suatu permukaan ketika permukaan tersebut lebih dingin dari titik embunnya, atau uap air telah mencapai kesetimbangan di udara, seperti kelembapan jenuh. Titik embun udara adalah temperatur yang harus dicapai agar mulai terjadi kondensasi di udara.

Molekul air mengambil sebagian panas dari udara. Akibatnya, temperatur atmosfer akan sedikit turun. Di atmosfer, kondensasi uap airlah yang menyebabkan terjadinya awan. Molekul kecil air dalam jumlah banyak akan menjadi butiran air karena pengaruh suhu, dan dapat turun ke bumi menjadi hujan. Inilah yang disebut siklus air. Pengendapan atau sublimasi juga merupakan salah satu bentuk kondensasi. Pengendapan adalah pembentukan langsung es dari uap air, contohnya salju.


Proses terjadi Kodensasi.


kondensasi


Apa itu kondensasi? Kondensasi atau biasa juga disebut sebagai pengembunan adalah suatu proses perubahan yang terjadi menjadi wujud yang lebih padat, contohnya adalah gas yang berubah menjadi cairan. Secara etimologi, kondensasi adalah istilah yang berasal dari bahasa latin yaitu Condensare yang artinya membuat tertutup.

Penguapan sendiri adalah salah satu contoh dari perubahan fisika, yaitu perubahan zat yang sifatnya sementara. Contohnya perubahan wujud, ukuran dan bentuk. Perubahan tersebut tidak menjadi zat baru dan cairan yang sudah terkondensasi dari uap itu dikenal sebagai kondensat. Kondenser merupakan sebuah alat untuk digunakan mengkondensasi uap untuk dijadikan sebagai cairan. Kondenser ini secara umum merupakan alat pendingin mau pun penukar panas yang biasanya dipakai guna melakukan berbagai macam tujuan dan mempunyai variasi yang beragam.


Jenis - Jenis Kondensasi

Kondensasi yakni dapat dibagi menjadi 2 jenis, diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Kondensasi Interior

Kondensasi Interioryakni akan terjadi ketika ada kelembaban berlebihan di sebuah ruangan yang tertutup. Titik embun adalah suhu atau suhu uap di udara dan, pada tekanan udara konstan, menjadi air dengan kecepatan yang sama dengan uap. Kondisi seperti itu biasanya terjadi pada malam yang dingin dan kemudian terisi di malam hari. Kelembaban yang berlebihan terkadang menyebabkan kondensasi pada panel jendela. Kelembaban udara yang berlebih ini kadang menyebabkan pengembunan di kaca jendela. Semakin banyak udara yang hangat maka akan semakin banyak uap air yang dipunya.

2. Kondensasi Eksterior

Kondensasi eksterior yakni akan terjadi ketika udara lembab menyentuh permukaan dingin seperti kaca. Kondensasi terjadi ketika suhu permukaan di bawah titik embun di udara. Jumlah kondensasi berbanding lurus dengan jumlah udara hangat di ruangan. Semakin hangat udara, semakin banyak uap air, semakin banyak air kondensasi muncul di permukaan. Titik embun udara adalah temperatur yang mana uap air pada udara mengembun dan menjadi air dengan kecepatan sama dengan kecepatan air itu menguap dan dengan tekanan udara yang konstan. Biasanya kondensasi jenis ini terjadi pada malam hari yang dingin dan di ikuti dengan siang hari yang hangat.


Faktor Penyebab Kondensasi.

Sebenarnya sebelum kondensasi terjadi bisa dikenali, karena ada faktor penyebab yang melatarbelakangi, berikut faktor terjadinya kondensasi :
  • Ketika suhu berubah secara ekstrim dari panas menjadi dingin, akan menyebabkan pengembunan rentan terjadi.
  • Pada daerah yang mengalami penebangan hutan parah, akan lebih rentan mengalami pengembunan. Sebab lingkungan yaitu pepohonan yang menyerap uap air, tidak tersedia dengan cukup.
  • Percaya atau tidak penggunaan aspal di seluruh permukaan tanah, juga menjadi faktor terjadinya pengembunan maupun evaporasi. Karena cadangan air tanah tidak seimbang dengan penyerapannya, dimana hujan tidak lagi bisa terserap dengan baik oleh tanah.
  • Ruangan dengan desain tertutup, dan jarang terkena sinar matahari akan lebih rentan menjadi tempat terjadinya pengembunan. Karena perbedaan suhu di dalam ruangan, dengan luar ruangan sangat mencolok.
  • Pemilihan bahan yang digunakan sebagai pembuat jendela dan pintu kurang baik, sehingga menjadi tempat terjadinya pengembunan.


Cara Mencegah Kondensasi.

Dampak buruk pengembunan jika dibiarkan tanpa diatasi secara maksimal akan berbahaya, tapi setidaknya bisa diminimalisir sesuai dimana terjadi dan kapan terjadinya. Berikut ini beberapa caranya:

1. Pada jendela rumah.

Ketika cuaca turun menjadi dingin maka kondensasi akan rentan terjadi, apalagi jika suhu sudah berada di bawah 10 derajat celcius. Cara mengurangi embun dan kelembaban, di kaca jendelda dan di dalam rumah adalah:
  • Mengeluarkan sejumlah tanaman yang ada di dalam rumah, karena tanaman mempercepat proses kondensasi.
  • Jika saat ini Anda sedang menjemur pakaian di dalam rumah, namun cuaca sangat dingin maka segera angkat dan pindahkan ke luar rumah. Atau tempatkan dulu di dalam ruangan tersendiri, dengan sirkulasi udara yang lancar. Sebab uap air yang menempel pada pakaian, akan terkurung di dalam rumah dan sulit untuk hilang.
  • Pasang kipas yang berfungsi untuk menghisap udara atau disebut exhaust, sehingga kelembapan berlebih yang menyebabkan embun bisa dihisap keluar ruangan.
  • Hidupkan kipas angin agar udara yang terperangkap di dalam ruangan, menjadi menyebar dan kondensasi tidak terjadi terus-menerus.


2. Pada pipa AC.

Pipa AC merupakan salah satu benda yang rentan mengalami pengembunan, akan berdampak buruk pada lingkungan sekitarnya. Contoh jika terjadi pada AC mobil bisa merusak mesin, sedangkan pada pipa AC rumahan bisa merusak plafon dan dinding. Pastikan kemiringan pipa saat pemasangan, sehingga air tidak menggenang dan menyebabkan pipa bocor. Saluran air buangan pipa juga harus lancar, agar tidak menyebabkan air menumpuk dan berdampak pada terjadinya pengembunan jangka panjang.

3. Pada kamera

Kondensasi pada kamera akan jadi hal menyebalkan, apalagi ketika harus mengambil gambar jarak jauh. Tapi sebenarnya hal itu bisa dihindari dengan cara berikut:
  • Membungkus lensa menggunakan plastik agar tidak terjadi pengembunan
  • Cari lokasi netral dan biarkan lensa berada di ruangan tersebut, untuk menetralisir dingin penyebab pengembunan
  • Jika terjadi pada bagian luar lensa, cukup bersihkan menggunakan kain khusus hingga embun tersebut bersih tak bersisa.


4. Pada tenda perkemahan.

Bagi yang suka berkemah, pengembunan sudah jadi hal yang lumrah terjadi. Apalagi jika berkemah di wilayah dingin. Cara mengatasinya dengan memberi celah pada bagian tenda dan udara luar, agar uap air di dalam tenda tidak terperangkap. Jika memungkinkan bukalah jendela di malam hari, agar sirkulasi udara lancar.


Contoh Kondensasi.


kondensasi


Adapun contoh dari terjadinya proses kondensasi adalah :
  • Cermin di kamar mandi yang berkabut karena uap air yang lebih hangat di udara dan permukaan dingin cermin
  • Seseorang yang memiliki soda dingin di hari yang panas yang mengeluarkan air atau “keringat”
  • Awan yang terbentuk dari proses kondensasi
  • Kaca mobil yang berkabut di pagi hari
  • Embun di pagi hari yaitu saat melihat daun dan rumput yang basah padahal malam harinya tidak hujan


Dampak Kondensasi.


kondensasi


Secara umum, kondensasi merupakan salah satu penyebab utama hubung singkat, karena kondensasi menciptakan kelembaban di ruang perangkat, yang dapat menyebabkan kontak yang buruk pada perangkat atau lebih buruk, ke sirkuit pendek. Oleh karena itu, suhu yang disarankan untuk suhu ruangan di perangkat medis kadang-kadang berada di kisaran 17 ° C hingga 20 ° C, meskipun panel kontrol pada perangkat, misalnua CT scan atau MRI, tentu saja, membutuhkan suhu pemantauan khusus.

Bahkan memiliki ruang tambahan atau paket tambahan yang terpasang, yang mendinginkan unit. Perubahan suhu sangat drastis, misalnya dari suhu dingin 16 ° C ke suhu lebih panas seperti 23 ° C. Hal ini dapat menyebabkan kelembaban.

Kondensasi bisa menjadi penyebab besar adanya korsleting, karena adanya kondensasi akan menyebabkan embun air didalam board unit pada sebuah alat bisa menyebabkan kontak yang buruk. Oleh karena itu disarankan temperatur dalam suatu ruangan pada alat medis kisaran 17oC-20oC. Bahkan ruang kontrol panel pada suatu unit besar harus membutuhkan pemantauan suhu khusus seperti pada CT Scan dan MRI.



Demikianlah artikel yang menjelaskan tentang " Pengertian Kondensasi Beserta Jenis -Jenis, Penyebab, dan Contoh Kondensasi". Semoga melalui tulisan ini memberikan pemahaman kepada pembaca yang sedang mempelarinya. Mohon maaf jika ada kesalahan dan silahkan tinggal tanggapan maupun kritikan yang sifatnya memperbaiki untuk yang akan datang. Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar