Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Senin, 14 Oktober 2019

Bahasa Indonesia:Pengertian, Sejarah, Penyempurnaan Ejaan, Fungsi, Kedudukan

| Senin, 14 Oktober 2019
fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia


Dengan Sumpah Pemuda, maka bahasa Indonesia kemudian dikukuhkan menjadi bahasa nasional. Kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945, bahasa Indonesia menjadi bahasa negara dan terkandung dalam UUD 1945 Bab XV, Pasal 36.

Pengertian Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.

Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak varietas bahasa Melayu. Dasar yang dipakai sebagai fondasi bahasa Indonesia baku adalah bahasa Melayu Tinggi ("Riau"). Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaannya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Istilah "bahasa Indonesia" paling umum dikaitkan dengan bahasa baku yang digunakan dalam situasi formal. Varietas baku tersebut berhubungan diglosik dengan bentuk-bentuk bahasa Melayu vernakular yang digunakan sebagai peranti komunikasi sehari-hari. Artinya, penutur bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

Sejarah Bahasa Indonesia

Sejarah bahasa Indonesia berawal dari bahasa Melayu yang disahkan menjadi bahasa persatuan ketika Sumpah Pemuda tahun 1928. Perkembangan bahasa Indonesia didorong oleh kebangkitan nasional. Dimana di dalamnya terdapat peranan-peranan penting pada kegiatan politik, perdagangan, surat kabar maupun memodernkan bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.

Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa  Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).

Bahasa Indonesia adalah bentuk standar bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik Indonesia. Dalam perkembanganya, bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah.

Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan dialek.

Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu.

Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).

Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945, bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa negara yang memiliki kedudukan dan fungsi yang tinggi. Hingga kini bahasa Indonesia menjadi bahasa yang digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dan pemerintah memberi perhatian dengan membentuk lembaga Pusat Bahasa dan Penyelenggara Kongres Bahasa Indonesia.

Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia

Sejarah bahasa Indonesia tidak berhenti begitu saja, karena perkembangannya di Nusantara semakin pesat. Apalagi dengan sifat terbukanya membuat bahasa Indonesia menyerap kata-kata dari bahasa lain, baik bahasa daerah maupun asing. Bahasa Indonesia mengalami penyempurnaan dalam ejaannya. Berikut ini tahapan perkembangan ejaan bahasa Indonesia :

Ejaan van Ophuijsen

Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin. Charles Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim menyusun ejaan baru ini pada tahun 1896. Pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal dengan nama ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901. Ciri-ciri dari ejaan ini yaitu:
Huruf ï untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan karenanya harus disuarakan tersendiri dengan diftong seperti mulaï dengan ramai. Juga digunakan untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaïa.
Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.
Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb.

Ejaan Republik

Ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan ejaan sebelumnya. Ejaan ini juga dikenal dengan nama ejaan Soewandi. Ciri-ciri ejaan ini yaitu:
Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb.
Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an.
Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya.

Ejaan Pembaharuan

Ejaan Pembaharuan dirancang oleh sebuah panitia yang diketuai oleh Prijono dan E. Katoppo pada tahun 1957 sebagai hasil keputusan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan, namun sistem ejaan ini tidak pernah dilaksanakan.

Ejaan Melindo

Konsep ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959. Karena perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya, diurungkanlah peresmian ejaan ini.

Ejaan yang Disempurnakan

Sebelum EYD, Lembaga Bahasa dan Kesusastraan, (sekarang Pusat Bahasa), pada tahun 1967 mengeluarkan Ejaan Baru (Ejaan LBK) untuk menggantikan ejaan Melindo. Lalu kemudian diresmikan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Dengan EYD, ejaan dua bahasa serumpun, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia, dibakukan.

Bahasa Melayu Sebagai Dasar Bahasa Indonesia

Sejarah Bahasa Indonesia sangat erat kaitannya dengan bahasa Melayu. Sejak dulu, bahasa Melayu merupakan bahasa yang digunakan sebagai bahasa perantara atau pergaulan. Sehingga dasar bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Awal mulanya adalah ketika kerajaan Sriwijaya maju ke wilayah Asia Tenggara menggunakan bahasa Melayu Kuno sebagai bahasa perantara dengan kerajaan lain. Hal ini dibuktikan dengan adanya prasasti di Kedukan Bukit di Palembang berangka tahun 683 M. Kemudian kota kapur di Bangka Barat berangka tahun 686 M dan Karang Brahi di Jambi berangka tahun 688 M.

Faktor Pengangkatan Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Indonesia

Perkembangan bahasa Melayu semakin pesat, hingga bahasa ini dijadikan sebagai bahasa Indonesia. terdapat empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia :
  • Dari dulu bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa pengantar di Indonesia
  • Bahasa Melayu memiliki sistem yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dipelajari
  • Suku-suku di Indonesia mengakui dan menerima Bahasa Melayu sebagai dasar bahasa Indonesia
  • Bahasa Melayu memiliki kemampuan sebagai bahasa kebudayaan

 Kedudukan bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia ialah bahasa yang terpenting di kawasan republik kita.Pentingnya peranan bahasa itu antara lain bersumber pada ikrar ketiga sumpah pemuda 1928 yang berbunyi : "Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoeng-djoeng bahasa persatoean,bahasa indosesia" dan pada Undang -- Undang Dasar 1945 kita yang di dalamnya tercantum pasal khusus yang menyatakan bahwa "bahasa Negara ialah bahasa Indonesia".Penting tidaknya suatu bahasa dapat juga didasari patokan seperti jumlah penutur,luasnya penyebaran,dan perananya sebagai sarana ilmu,seni sastra,dandan pengungkap budaya.

Patokan pertama,yaitu jumlah penutur,maka bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu,jumlah penuturnya munngkin tak sebanyak bahasa Jawa atau bahasa Sunda.Akan tetapi jika ditambahkan dengan penutur dwibahasawan maka jumlah yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama atau kedua berada di peringkat pertama karena bahasa Indonesia sangat dibutukan dalam beberapa hal.Pertama adalah arus perpindahan penduduk dari desa kekota yang menyebabkan diperlukannya bahasa pemersatu.Kedua adalah perkawinan antar suku yang menyebabkan konsolidasi sehingga mendorong orang tua untuk berbahsa Indonesia pada anaknya.Hal itu terjadi jika kedua bahasa daerah ibu dan ayahnya banyak perbedaan.Ketiga yang bertalian dengan patokan kedua di atas,generasi muda golongan warga Negara yang berketurunan Asing ada merasa lgi tidak perlu mempelajari seluruh bahasa daerah leluhur keturunannya.Keempat,orang tua masa kini yang sama atau berbeda latar budayanya,ada yang mengambil keputusan untuk menjadikan anaknya penutur asli bahasa Indonesia.

Patokan yang kedua yakni luas penyebaran,jelas menempatkan bahasa Indonesia di baris depan.Sebagai bahasa kedua,pemencarannya dapat disaksikan dari ujung barat sampai ke ujung timur dan dari puncak utara sampai ke batas selatan negeri kita.

Patokan ketiga,yakni sebagai sarana ilmu,seni sastra,dan pengugkap budaya,menunjukkan bahwa bahasa Indonesia telah benar-benar menjadi satu-satunya wahana dalam penyampaian  ilmu pengetahuan serta media untuk mengungkapkan seni sastra dan budaya bagi semua warga Indonesia dengan latar belakang serta bahasa daerah yang berbeda-beda.

Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang lebih penting dari pada bahasa daerah.Kedudukan yang penting itu sekali-kali bukan karena mutunya sebagai bahasa,bukan karena besar kecilnya jumlah kosa kata atau keluwesan dalam tata kalimatnya,dan bukan pula karena kemampuan daya ungkapnya.

Menurut (Arifin,dkk.2008;12) bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa Negara,hal ini dalam UUD 1945 tercantum pasal khusus (Bab XV,pasal 36).Jadi dapat disimpulkan jika kedudukan bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan bahasa Negara.hal ini yang selama ini tidak di ketahui oleh semua kaum muda dan pelajar,dimana bahasa Indonesia begitu vital di Negara Kesatuan Republik Indoneisa ini.Bahasa Indonesia menjadi jantung dari bangsa Indonesia yang sudah menjadi keharusan sebagai generasi penerus untuk menjaga dan mengembangkannya

Dalam kedudukannya bahasa Indonesia harus benar-benar dipahami oleh semua kalangan terutama kaum muda dan pelajar,agar jiwa patriotoisme dan nasionalisme mereka terus terjaga,hal ini berkenan dengan keadaan saat ini yang semakin hari semakin krisi akan jiwa nasionalisme tersebut.kaum muda dan pelajar lebih bangga akan bahasa asing seperti bahasa inggris,mandarin,arab dan lainnya,yang menyampingkan bahasa nasional dan negara kita,hal ini karena bahasa Indonesia adalah bahasa ibu yang mudah untuk dipahami dan tidak memerlukan belajar khusus.dalam hasil penelitian tentang kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dalam kegiatan belajar mengajar terlihat jika sebagian besar pelajar tidak menggunakan bahsa Indonesia yang baik dan benar mereka lebih sering menggunakan daerah dengan campuran bahasa asing yang sudah jelas merusak tatanan kebahsaan yang telah dibakukan di indoneisa.

Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Dasar Jiwa Nasionalisme.

Lambang Kebanggan Kebangsaan

Didalam fungsinya sebagai lambing kebanggaan kebangsaan,bahasa Indonesia mencerminkan nilai - nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan.atas dasar kebanggan ini,bahasa Indonesia harus terus dijaga,pelihara dan kembangkan serta rasa kebanggan pemakainya senantiasa kita bina

Lambang Identitas Nasional

Bahasa Indonesia fungsinya sebagainidentitas nasional,yang mengarah pada penghargaan terhadap bahasa Indonesia sekain bendera dan lambing Negara.di dalam fungsinya bahasa indoensia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri sehingga serasi dengan lambing kebangsaan yang lain.bahasa Indonesia memiliki identitasnya sendiri apabila masyarakat pemakainya terutama kaum muda dan pelajar membina dan mengembangkannya sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain.

Alat Perhubungan Antar Warga,Antar Daerah,Antar Budaya

Bahasa Indonesia memiliki peranan yang vital di masyarakat umum dan nasional.berkat adanya bahasa Indonesia masyarakat dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalah pahaman sebagai akibat dari perbedaan latar belakang social budaya dan bahasa tidak peril di khawatirkan masyarakat dapat berpergian dapat berpergian ke seluruh pelosok tanah air sengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai satu-satunya alat komunikasi.

Alat Pemersatu Suku Budaya Dan Bahasanya

Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu suku,budaya dan bahasa,maksudnya bahasa memungkinkan keserasian diantara suku-suku tanpa harus menghilangkan  identitas kesukuan dan kesetiaankepada nilai-nilai social budaya

Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara

Bahasa Resmi Kenegaraan

Maksud dari bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan adaah bahwa bahasa Indonesia dipakai didalam kegiatan -- kegiatan resmikenegaraan seperti upacara,peristiwa dan kegiatan knegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan.Salah satu kegiatan tersebut adalah penulisan dokumen dan putusan-putusan serta surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya,serta pidato-pidato kenegaraan.

Bahasa Pengantar dalam Pendidikan

Bahasa Indonesia memiliki fungsi vital di dunia pendidikan di nusantara ini,mulai dari taman kanan-kanak sampai dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia,kecuali pada daerah tertentu yang masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar.Seperti aceh,batak,Sunda,Jwa,Madura,Bali dan Makasar,akan tetapi sampai taun ketiga sekolah dasar

Alat perhubungandalm tingkat Nasional

Dalam hal ini bahasa Indonesia bukan saja dipakai sebagai alat komunikasi timbal balik antara pemerintah dan masyarakat luas,dan bukan saja sebagai alat perhubungan antar daerah,dan antar usku,melainkan juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar belakang social,budaya dan bahasanya.

Alat Pengembangan Kebudayan,Ilmu Pengetahuan,Dan Teknologi

Di dalam hubungan ini,bahasa Indonesia adalah satu satunya alat yang memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri yang embedakannya dengan budaya daerah.

Demikianlah ulasan tentang Bahasa Indonesia yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan dan kekurangannya, kami mohon maaf, silahkan tinggalkan komentar dengan sifatnya membangun menjadi lebih baik. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Demikianlah artikel yang berjudul Bahasa Indonesia:Pengertian, Sejarah, Penyempurnaan Ejaan, Fungsi, Kedudukan​. Apabila ada kekurangan ataupun kekeliruan dalam penulisan artikel ini, Pustaka Pengetahuan mengucapkan mohon maaf yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan pesan yang bijak pada kolom komentar yang tersedia. Terima kasih sudah mengunjungi, semoga bermanfaat.

Bahan bacaan lainnya, dapat membantu tugas sekolah klik Berbagai Reviews 

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, silahkan klik Baraja Farm 

Tutorial cara budidaya silahkan klik Baraja Farm Channel 

Media sosial silahkan klik facebook 

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar