Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Sabtu, 14 September 2019

Interaksi Sosial (Social Interactions), Pengertian, Ciri - Ciri, Syarat - Syarat, Faktor Dasar, Jenis - Jenis dan Bentuk - Bentuk Interaksi Sosial, Contoh Interaksi Sosial.

| Sabtu, 14 September 2019
contoh interaksi sosial


Proses interaksi terjadi karena manusia merupakan mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Sehingga secara singkat pengertian interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau beberapa individu, dimana perilaku setiap individu akan saling mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki perilaku masing-masing.


Pengertian Interaksi Sosial.

Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing – masing, maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan.

Di dalam kehidupan sehari – hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran. 


Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli.

Agar lebih memahami apa itu interaksi sosial, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli berikut ini:

Kimball Young dan Raymond W. Mack

Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, pengertian interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antar individu, antara individu dengan kelompok maupun antara kelompok dengan kelompok lainnya.

Philip Selznick dan Leonard Broom

Menurut Philip Selznic dan Leonard Broom (1961:11), arti interaksi sosial adalah proses tindakan yang dilandasi oleh kesadaran adanya orang lain dan proses respon terhadap tindakan orang lain tersebut.

John Lewis Gillin

Menurut John Lewis Gillin, pengertian interaksi Sosial adalah suatu hubungan-hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antar individu dan kelompok atau antar kelompok.

Astrid. S. Susanti

Menurut Astrid. S. Susanti, pengertian interaksi Sosial adalah hubungan antar manusia yang menciptakan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembuatan struktur sosial. Hasil interaksi sangat tergantung oleh nilai dan arti serta interpretasi yang diberikan pihak yang ikut terlibat dalam interaksi ini.

Selo Soemardjan

Menurut Selo Soemardjan, pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara manusia (individu) dengan berbagai segi kehidupan bersama.

Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam pengantar sosiologi.

interaksi sosial merupakan kunci rotasi semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan–kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.


Ciri - Ciri Interaksi Sosial

Social interactions memiliki karakteristik yang dapat terlihat di tengah masyarakat. Adapun ciri-ciri interaksi sosial adalah sebagai berikut:
  • Terdapat pelaku sosial yang lebih dari 1 orang. Proses social interactions hanya dapat terjadi ketika terdapat lebih dari satu orang.
  • Terjadi proses komunikasi antar pelaku sosial dengan memakai simbol-simbol. Komunikasi antar pelaku interaksi dapat dilakukan dengan cara lisan, isyarat, dan gestur tubuh.
  • Terdapat dimensi waktu (masa lampau, kini, masa depan) yang bisa menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung. Dengan kata lain proses social interactions pernah terjadi di masa lalu, masa kini, dan juga pada masa yang akan datang.
  • Interaksi dilakukan karena ada tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai.

Syarat - Syarat Interaksi Sosial,

Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa adanya dua syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.

Kontak sosial

Kata “kontak” (Inggris: “contact") berasal dari bahasa Latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti bersama-sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon, radio, atau surat elektronik. 
 
Oleh karena itu, hubungan fisik tidak menjadi syarat utama terjadinya kontak. Kontak sosial memiliki sifat-sifat berikut.
  • Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Kontak sosial positif mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial negatif mengarah pada suatu pertentangan atau konflik.
  • Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak sosial primer terjadi apabila para peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misalnya, kontak antara guru dan murid di dalam kelas, penjual dan pembeli di pasar tradisional, atau pertemuan ayah dan anak di meja makan. Sementara itu, kontak sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui suatu perantara. Misalnya, percakapan melalui telepon. Kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Kontak sekunder langsung misalnya terjadi saat ketua RW mengundang ketua RT datang ke rumahnya melalui telepon. Sementara jika Ketua RW menyuruh sekretarisnya menyampaikan pesan kepada ketua RT agar datang ke rumahnya, yang terjadi adalah kontak sekunder tidak langsung.

Komunikasi

Komunikasi merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Hal terpenting dalam komunikasi yaitu adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku (pembicaraan, gerakan-gerakan fisik, atau sikap) dan perasaan-perasaan yang disampaikan. 
 
Ada lima unsur pokok dalam komunikasi yaitu sebagai berikut.
  • Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan, perasaan, atau pikiran kepada pihak lain.
  • Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, atau perasaan.
  • Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa informasi, instruksi, dan perasaan.
  • Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa lisan, tulisan, gambar, dan film.
  • Efek, yaitu perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah mendapatkan pesan dari komunikator.
 
 
Tahap - Tahap Proses Komunikasi.

Ada tiga tahap penting dalam proses komunikasi. Ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut:

Encoding

Pada tahap ini, gagasan atau program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau gambar. Dalam tahap ini, komunikator harus memilih kata, istilah, kalimat, dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator harus menghindari penggunaan kode-kode yang membingungkan komunikan.

Penyampaian

Pada tahap ini, istilah atau gagasan yang sudah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar disampaikan. Penyampaian dapat berupa lisan, tulisan, dan gabungan dari keduanya.

Decoding

Pada tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami kalimat serta gambar yang diterima menurut pengalaman yang dimiliki.


Faktor - Faktor Dasar Terbentuknya Interaksi Sosial.

Proses interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat bersumber dari faktor berikut, diantaranya adalah :

Imitasi.
 
 
faktor terbentuknya interaksi sosial
 

Imitasi atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan maupun aksi seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan alat indera sebagai penerima rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan motorik. Proses ini melibatkan kemampuan kognisi tahap tinggi karena tidak hanya melibatkan bahasa namun juga pemahaman terhadap pemikiran orang lain. Imitasi saat ini dipelajari dari berbagai sudut pandang ilmu seperti psikologi, neurologi, kognitif, kecerdasan buatan, studi hewan (animal study), antropologi, ekonomi, sosiologi dan filsafat. Hal ini berkaitan dengan fungsi imitasi pada pembelajaran terutama pada anak, maupun kemampuan manusia untuk berinteraksi secara sosial sampai dengan penurunan budaya pada generasi selanjutnya.

Contoh imitasi:
  • Seorang anak yang bercita-cita menjadi seorang dokter berpenampilan menggunakan pakaian dokter seolah dirinya berperan sebagai dokter.
  • Seorang pria mengikuti gaya model rambut sekarang.

Identifikasi.
 
 
faktor terbentuknya interaksi sosial
 

Identifikasi adalah pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang atau sesuatu. Hal ini perlu, oleh karena tugas identifikasi ialah membedakan komponen-komponen yang satu dengan yang lainnya, sehingga tidak menimbulkan kebingungan. Dengan identifikasi dapatlah suatu komponen itu dikenal dan diketahui masuk dalam golongan mana. Cara pemberian tanda pengenal pada komponen, barang atau bahan bermacam-macam antara lain dengan menggantungkan kartu pengenal, seperti halnya orang yang akan naik kapal terbang, tasnya akan diberi tanpa pengenal pemilik agar nanti mengenalinya mudah.

Contoh identifikasi:
Seorang pria asal Indonesia yang bernama Adam Jackson secara keseluruhan menyerupai sosok sang idola Michael Jackson dari mulai penampilan fisik sampai dengan perilakunya.

Sugesti.
 
 
faktor terbentuknya interaksi sosial
 

Sugesti adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional.

Contoh sugesti:
  • Terpengaruh oleh tayangan di televisi atau media sosial sehingga membuat penontonnya melakukan suatu tindakan berdasarkan tayangan yang ditampilkan.
  • Anjuran dokter kepada pasiennya yang kemudian diikuti oleh pasien tersebut.

Motivasi.
 
  faktor terbentuknya interaksi sosial
 

Motivasi yaitu rangsangan pengaruh, stimulus yang diberikan antar masyarakat, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti tau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab . Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa

Contoh motivasi :
Seorang ayah memberikan motivasi kepada anak, seorang guru kepada siswa.

Simpati.
 
 
faktor terbentuknya interaksi sosial
 

Simpati adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain hingga mampu merasakan perasaan orang lain tersebut. 

Contoh simpati:
Membantu orang lain yang terkena musibah hingga memunculkan emosional yang mampu merasakan orang yang terkena musibah tersebut.

Empati.
 
 
faktor terbentuknya interaksi sosial
 

Empati yaitu mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat intens/dalam.Hubungan antara suatu individu masyarakat dengan relasi - relasi sosial lainnya,menentukan struktur dari masyarakatnya yang dimana hubungan antar manusia dengan relasi tersebut berdasarkan atas suatu komunikasi yang dapat terjadi di antara keduanya. 
 
Hubungan antar manusia atau relasi – relasi sosial,suatu individu dengan sekumpulan kelompok masyrakat,baik dalam bentuk individu atau perorangan maupun dengan kelompok – kelompok dan antar kelompok masyarakat itu sendiri,menciptakan segi dinamika dari sisi perubahan dan perkembangan masyarakat. Sebelum terbentuk sebagai suatu bentuk konkrit,komunikasi atau hubungan yang sesuai dengan nilai – nilai sosial di dalam suatu masyarakat,telah mengalami suatu proses terlebih dahulu yang dimana proses – proses ini merupakan suatu bentuk dari proses sosial itu sendiri.

Contoh empati:
Aldi menolong temannya yang terjatuh dari sepeda motor hingga membawanya ke rumah sakit terdekat.


Jenis - Jenis Interaksi Sosial

Ada beberapa jenis social interaction yang dibedakan berdasarkan bentuk, cara, dan subjeknya. Adapun beberapa jenis interaksi sosial adalah sebagai berikut:
  • Interaksi antara individu dengan individu lainnya secara langsung. Misalnya, dua orang yang saling menyapa dan bersalaman ketika bertemu.
  • Interaksi antara individu dengan kelompok masyarakat. Misalnya, seorang mahasiswa yang sedang berorasi di depan sekumpulan orang.
  • Interaksi antara kelompok dengan kelompok lainnya. Misalnya, pertemuan antara dua organisasi masyarakat untuk berdiskusi.

Bentuk - Bentuk Interaksi Sosial.


Terdapat dua bentuk social interactions yang umum terjadi di tengah-tengah masyarakat, yaitu Asosiatif dan Disosiatif. Berikut penjelasan keduanya;

1. Bentuk Asosiatif.
 
 
bentuk - bentuk interaksi sosial
 

Social interactions berbentuk asosiatif adalah hasil dari hubungan timbal balik yang positif sehingga menghasilkan persatuan. Adapun beberapa macam interaksi sosial asosiatif adalah sebagai berikut:
  • Kooperasi, yaitu usaha yang dilakukan banyak orang untuk kepentingan bersama dan dilakukan dengan cara saling mendukung, bersinergi, dan saling membantu. Misalnya, kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan.
  • Akomodasi, yaitu suatu cara untuk menyelesaikan masalah antara beberapa pihak tanpa menjatuhkan salah satu pihak. Beberapa bentuknya adalah eliminasi segregasi, adjudikasi, konsiliasi, mediasi, kompromi, dan koersi.
  • Asimilasi, yaitu suatu peleburan antara dua kebudayaan yang berbeda sehingga menjadi kebudayaan yang baru untuk kepentingan bersama.
  • Akulturasi, yaitu suatu peleburan dua kebudayaan namun kebudayaan asli dari masing-masing kelompok tetap ada. Dengan kata lain, dua budaya berpadu dan menghasilkan budaya baru tanpa menghilangkan budaya yang asli.
Contoh asosiatif:
  • Kegiatan musyawarah masyarakat desa untuk memilih ketua RT/ RW.
  • Proses tawar menawar barang yang dilakukan oleh pedagang dan pembeli.

2. Bentuk disosiatif.
 
 
bentuk interaksi sosial
 

Disosiatif merupakan hubungan timbal balik yang sifatnya negatif dan dapat mengakibatkan perpecahan. Berikut ini adalah beberapa jenis interaksi sosial disosiatif:
  • Oposisi, yaitu individu atau kelompok yang bertentangan dengan pihak lain atau sesuatu yang sudah lama. Pelaku oposisi disebut dengan oposan.
  • Kompetisi, yaitu persaingan antara dua belah pihak yang terjadi karena masing-masing pihak ingin menjadi yang terbaik.
  • Kontravensi, yaitu pihak yang berada di tengah-tengah kompetisi atau oposisi. Dalam hal ini pihak kontravensi merasa bimbang karena ketidakpastian dari pihak lain atau merahasiakan perasaannya karna pihak lain.
Contoh disosiatif:
  • Perdebatan antara dua orang/ kelompok karena perbedaan pandangan politik.
  • Tawuran antara dua kelompok suporter sepak bola.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan atau kekurangan kami mohon maaf, silahkan tinggalkan komentar dengan sifatnya membangun menjadi lebih baik. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar