Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Rabu, 04 September 2019

Egois (Ananiah), Pengertian, Ciri - Ciri, Penyebab, Dalil Larangan Sikap Egois, Dampak dan Cara Mencegah Sifat Egois.

| Rabu, 04 September 2019
Egois (ananiah) - pustakapengetahuan.com

Egois merupakan sifat tercela yang harus dijauhi oleh setiap manusia. Egois adalah sifat yang menilai sesuatu hal berdasarkan kepentingan dirinya sendiri sehingga tidak memikirkan atau menanggapi kepentingan orang lain. Lebih tepatnya hanya mementingkan dirinya sendiri, tidak menghiraukan orang lain, tidak menerima pendapat orang lain serta tidak menerima saran dan kritik orang lain.

Egoisme merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri. Egoisme berarti menempatkan diri di tengah satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain, termasuk yang dicintainya atau yang dianggap sebagai teman dekat. Istilah lainnya adalah "egois". Lawan dari egoisme adalah altruisme.


Pengertian Egois (Ananiah)

Kata ananiah berasal dari bahasa arab    انا    yang berarti Aku, ananiah berarti sebangsa aku atau keakuan. Secara istilah, ananiah berarti sikap keakuan, sikap mementingkan diri sendiri, kurang memerhatikan orang lain. Dalam bahasa Indonesia sikap seperti itu disebut egois. Sikap ananiah terkait erat dengan sikap takabbur. Dalam kehidupan sehari-hari sikap ananiah sering kali kita jumpai, baik pada diri remaja maupun orang dewasa, sudah barang tentu sikap ananiah tidak disukai dalam pergaulan karena cenderung meremehkan atau tidak menghargai orang lain. Ananiah dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk dan bisa kita jumpai dalam kehidupan kita sehari hari antara lain; Selalu ingin menang dalam pembicaraan bersama teman, kurang menghargai pendapat orang lain walaupun benar, susah menerima saran atau kritikan dari orang lain.

Istilah "egoisme" berasal dari bahasa Yunani yakni ego yang berarti "Diri" atau "Saya", dan -isme, yang digunakan untuk menunjukkan filsafat. Dengan demikian, istilah ini etimologis berhubungan sangat erat dengan egoisme.

Egoisme berbeda dari altruisme, atau bertindak untuk mendapatkan nilai kurang dari yang diberikan, dan egoisme, keyakinan bahwa nilai-nilai lebih didapatkan dari yang boleh diberikan. Berbagai bentuk "egoisme empiris" bisa sama dengan egoisme, selama nilai manfaat individu diri sendirinya masih dianggap sempurna.

Hal ini berkaitan erat dengan narsisme, atau "mencintai diri sendiri," dan kecenderungan mungkin untuk berbicara atau menulis tentang diri sendiri dengan rasa sombong dan panjang lebar. Egoisme dapat hidup berdampingan dengan kepentingannya sendiri, bahkan pada saat penolakan orang lain. Sombong adalah sifat yang menggambarkan karakter seseorang yang bertindak untuk memperoleh nilai dalam jumlah yang lebih banyak daripada yang ia memberikan kepada orang lain. Egoisme sering dilakukan dengan memanfaatkan altruisme, irasionalitas dan kebodohan orang lain, serta memanfaatkan kekuatan diri sendiri dan / atau kecerdikan untuk menipu.


Ciri - Ciri Pribadi yang Egois
  • Hanya dapat melihat dari sudut pandangnya; tidak dapat melihat dari sudut pandang orang lain, apalagi merasakan apa yang orang lain rasakan. Jadi, tidak mudah untuk berdiskusi dengannya karena ia akan berusaha keras agar kita menuruti pendapatnya
  • Hanya memikirkan kepentingan pribadinya; jadi, apa yang dikerjakannya selalu untuk kepentingan pribadi, bukan murni untuk kepentingan orang lain. Ia tidak mengenal makna pengorbanan dan ketulusan; semua hal diperhitungkan berdasarkan untung-ruginya.

Penyebab Sikap Egois

Penyebab orang memiliki sikap egois yang besar adalah:
  • Sikap egois ini merupakan kelanjutan dari apa yang telah diterimanya selama ini. Misalnya sejak kecil ia dijunjung dan diutamakan, ia tidak pernah disalahkan dan senantiasa dibenarkan, orang seperti ini sewaktu dia dewasa, dia menuntut perlakuan yang sama dari semua orang. Dan dia akan gagal mengembangkan satu keterampilan yang sangat penting, yakni berempati yang artinya adalah menempatkan diri pada posisi orang lain, melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, merasakan sesuatu dari perasaan orang lain. Dalam hal ini anak tunggal cenderung juga untuk egois, karena anak tunggal tidak harus mengalah.
  • Sikap egois timbul dari kelaparan, kelaparan emosional, kelaparan finansial atau kelaparan jasmaniah. Artinya anak-anak ini bertumbuh dalam lingkungan yang minus, kurang mendapatkan gizi-gizi emosional, perhatian, kasih sayang dari orangtuanya atau hidupnya susah sekali secara finansial atau jasmaniah. Meskipun tidak selalu, anak-anak yang dibesarkan dalam kekurangan yang begitu besar kalau nggak hati-hati akan menjadi orang dewasa yang sangat haus atau lapar akan pemenuhan. Sehingga waktu dia menerima, waktu dia mencicipi dia tidak bisa melepaskan, tapi ini tidak semua.

Dalil Larangan Bersikap Egois (Ananiah).

Orang yang egois mirip dengan orang yang takabur atau sombong dan angkuh. Orang yang egois selalu bersifat acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitarnya. Selama tidak menguntungkan dirinya, ia tidak mau tahu dan menganggap remeh orang lain. Begitulah anggapan orang yang egois. Sifat egois akan mendatangkan kehancuran bagi dirinya sendiri.

Rasulullah Saw bersabda :

إِذَا رَأَيْتَ شُحًّا مُطَاعًا وَهَوًى مُتَّبَعًا وَدُنْيَا مُؤْثَرَةً وَإِعْجَابَ كُلِّ ذِي رَأْيٍ بِرَأْيِهِ فَعَلَيْكَ بِنَفْسِكَ
Artinya : “Jika engkau melihat kikir ditaati, hawa nafsu diikuti, dan kekaguman pemilik pendapat, jagalah dirimu.” (HR Abu Daud)

Sebagai umat Islam, kita harus menjauhi sifat egois. hal ini karena sifat egois akan merugikan diri sendiri dan juga merugikan orang lain, bahkan lingkungan sekitar.

Islam melarang umatnya bersikap ananiah dan mendidik umatnya agar pandai-pandai menghormati orang lain sebagaimana wajarnya. Aisyah ra berkata :

“Rasulullah saw, menyuruh kita agar menghormati manusia sesuai dengan kedudukannya” (HR.Muslim dari Aisyah).

Diriwayatkan pula bahwa Rasulullah saw.,bersabda sebagai berikut

Tidaklah seorang anak muda yang memuliakan orang tua karena ketuaannya, melainkan Allah akan mengadakan baginya orang yang akan memuliakan dia setelah tuanya” (HR. Tarmizi dari Anas Bin Malik).

Apabila kita sebagai generasu muda mau menghormati yang tua, InsyaAllah kelak setelah tua akan dihormati pula oleh yang muda . dengan demikian hadits di atas sebagai motivasi bagi kita untuk menghormati orang lain terutama yang lebih tua. Akan tetapi walaupun hadits diatas dikatakan menghormati orang tua karena ketuaannya bukan berarti selain orang tua tidak dihormati, salah satu bentuk menghormati orang lain ialah menjaga diri agar tidak bersikap aninah atau egois karena ada dampak yang ditimbulkan sifat tersebut.


Dampak Negatif Egois (Ananiah).

Setiap larangan pasti berdampak negative apabila dilanggar, sifat dan sikap ananiah mempunyai dampak pada pelakunya yakni :
  • Tidak disukai dalam pergaulan karena dia meremhkan orang lain
  • Menurunkan martabatnya sehingga lambat laun tidak disukai orang
  • Terisolir dari pergaulan masyarakat lingkungannya.

Akibat Memiliki Sifat Egois.

Bahaya yang diakibatkan memiliki sifat egois, diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Merusak tali persaudaraan karena sifat egois hanya mementingkan dirinya sendiri tidak memperdulikan orang lain.
  • Memutuskan hubungan silaturahim dengan sesamanya, karena enggan untuk bersilaturahmi dan suka jika orang bersilaturahmi kepadanya.
  • Dijauhi orang dan teman-temannya karena menimbulkan orang lain tidak suka.
  • Menimbulkan kebencian, pertengkaran dan permusuhan.
  • Berdosa di sisi Allah Swt, karena sifat itu tidak baik dan dilarang dalam Islam.

Cara Menghindari Sifat Egois.

Adapun cara menghindari dari hal tersebut terkadang tidak mudah karena sudah watak manusia. Namun demikian,apabila ada kemauan yang sungguh-sungguh niscaya akan memperoleh hasil juga. Adapun cara untuk menghilangkan sifat ananiah  anatara lain
  • Mengendalikan diri untuk tidak menang dalam dalam pembicaraan
  • Tidak menganggap bahwa pendapatnya sendiri yang benar
  • Belajar menghargai orang lain sebagaimana dirinya ingin dih

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan atau kekurangan kami mohon maaf, silahkan tinggalkan komentar dengan sifatnya membangun menjadi lebih baik. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih. 

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar