Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Minggu, 02 Juni 2019

Malam Laitul Qadar (Lailat Al-Qadar), Malam Yang Labih Baik Dari Seribu Bulan, Keistimewaan dan Tata Cara Shalat Laitul Qadar.

| Minggu, 02 Juni 2019
Pengertian Lailatul Qadar dan tata cara melaksanakan shalat Lailatul Qadar - pustakapengetahuan.com


Berdasarkan keterangan al-Qur'an dan al-Sunnah, disebutkan bahwa dalam bulan Ramadhan terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Malam yang indah itu disebut Lailatul Qadar atau malam kemuliaan. Bila seorang muslim mengerjakan kebaikan-kebaikan di malam itu, maka nilainya lebih baik dari mengerjakan kebaikan selama seribu bulan atau sekitar 83   84 tahun. 


Pengertian Lailatul Qadar

Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar (bahasa Arab: لَيْلَةِ الْقَدْرِ, malam ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan, yang dalam Al Qur'an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al Qur'an. Deskripsi tentang keistimewaan malam ini dapat dijumpai pada Surat Al-Qadar, surat ke-97 dalam Al Qur'an.

Malam indah yang lebih baik dari seribu bulan itu adalah malam yang penuh berkah, malam yang mulia, dan memiliki keistimewaan-keistimewaan tersendiri. Syaikh Muhammad Abduh memaknai kata "al-Qadar" dengan kata "takdir". Ia berpendapat demikian, karena Allah s.w.t, pada malam itu mentakdirkan agama-Nya dan menetapkan khittah untuk Nabi-Nya, dalam menyeru umat manusia ke jalan yang benar. Khittah yang dijalani itu, sekaligus melepaskan umat manusia dari kerusakan dan kehancuran yang waktu itu sedang membelenggu mereka. (hasbi Ash-Shiddieqy, 1996:247)

Kata "al-Qadar" diartikan juga "al-Syarf" yang artinya mulia (kemuliaan dan kebesaran). Maksudnya Allah s.w.t, telah mengangkat kedudukan Nabi-Nya pada malam Qadar itu dan memuliakannyadengan risalah dan membangkitkannya menjadi Rasul terakhir. Mengenai hal ini diisyaratkan dalam surat al-Qadar. Bahwa malam itu adalah malam yang mulia, malam diturunjannya al-qur'am sebagai kitab suci yang terakhir. Surat al-Qadar itu lengkapnya sebagai berikut:


اِنَّا اَنْزَلْنَهُ فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا اَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ اَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلَئِكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ اَمْرٍ. سَلَامٌ هِىَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ


Sesungguhnya aku telah menurunkan al-qur'an pada malam lailatul qadar, tahukah kamu "apa itu lailatul qadar?", lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turun para malaikat dan ruh qudus (malaikat jibril) dengan idzin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar'. (QS. Al-Baqarah,97: 1-5)

Menurut Quraish Shihab, kata Qadar (قﺩﺭ) sesuai dengan penggunaannya dalam ayat-ayat Al Qur'an dapat memiliki tiga arti yakni :

Penetapan dan pengaturan sehingga Lailat Al-Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Penggunaan Qadar sebagai ketetapan dapat dijumpai pada surat Ad-Dukhan ayat 3-5 : Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran) pada suatu malam, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan semua urusan yang penuh hikmah, yaitu urusan yang besar di sisi Kami

Kemuliaan. Malam tersebut adalah malam mulia tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Quran. Penggunaan Qadar yang merujuk pada kemuliaan dapat dijumpai pada surat Al-An'am (6): 91 yang berbicara tentang kaum musyrik: Mereka itu tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada masyarakat

Sempit. Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam surat Al-Qadr. Penggunaan Qadar untuk melambangkan kesempitan dapat dijumpai pada surat Ar-Ra'd ayat 26: Allah melapangkan rezeki yang dikehendaki dan mempersempit (bagi yang dikehendaki-Nya)

Lailatul Qadar dapat juga kita artikan sebagai malam pelimpahan keutamaan yang dijanjikan oleh Allah kepada umat islam yang berkehendak untuk mendapatkan bagian dari pelimpahan keutamaan itu. Keutamaan ini berdasarkan nilai Lailatul Qadar sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Dari ayat tersebut, maka jelaslah lailatul qadar adalah malam yang memiliki keistimewaannya sediri disbanding dengan malam-malam yang selainnya. Dan apabila malam itu digunakan untuk ibadah kepada Allah SWT, maka ia akan mendapatkan pahala berlibat ganda satu berbanding seribu amal kebajikan (ibadah) yang dilakukan di selain malam lailatul qadar.


Waktu Terjadunya Malam Lailatul Qadar

Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa terjadinya malam Lailatul Qadar itu pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, hal ini berdasarkan hadits dari Aisyah yang mengatakan : " Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan dia bersabda, yang artinya: "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Romadhon" " (HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169). Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Lailatul Qadar kemungkinan akan "diwujudkan" oleh Allah pada malam ganjil, tetapi mengingat umat islam memulai awal puasa pada hari atau tanggal yang berbeda, maka umat islam yang menghendaki untuk mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar dapat "mencarinya" setiap malam. Agar kita yang menghendaki "mendapatkan" Lailatul Qadar, maka berbuka puasalah "sekadarnya" saja agar badan tidak "menjadi berat" dan malas serta menjadi sebab ngantuk dan mudah tertidur, sehingga yang kita inginkan untuk mendapatkan Lailatul Qadar tidak membuahkan hasil.


Tanda - Tanda Lailatul Qadar

Apabila seseorang menemui tanda-tanda lailatul qadar maka hendaknya melaksanakan shalat lailatul qadar. Adapun tanda-tanda malam lailatul qadar diantaranya adalah

Matahari tidak bersinar dengan terik pada siang harinya dan udara terasa sejuk
Angin berhembus pelan dan membawa kesejukan pada umat manusia
Tidak ada hujan pada malam tersebut
Suasana malam sangat hening bahkan tidak ada anjing yang menggonggong atau binatang yang bersuara
Udara malam terasa sejuk tidak panas maupun dingin.
Hal tersebut sesuai dengan hadits rasulullah SAW berikut ini

Dan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda (yang artinya), “(Malam) Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan.” (HR Thayalisi)


Tata Cara Shalat Lailatul Qadar

Shalat lailatul qadar memiliki tata cara yang sama dengan shalat wajib atau shalat sunnah lainnya. Shalat lailatul qadar dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini

1. Membaca niat

Dalam melakukan suatu ibadah termasuk melaksanakan shalat lailatul qadar, kita wajib membaca niat dalam hati dan meyakinkan diri bahwa shalat yang dilaksanakan tersebut adalah shalat sunnah lailatul qadar. Adapun niat shalat lailatul qadar adalah sebagai berikut

“Ushalli Sunnata lailatil Qadri Arba’arakaatin Lillahi Ta’aalaa”

2. Takbiratul ikhram

Sama seperti shalat lainnya, shalat lailatul qadar dimulai dengan melakukan gerakan takbiratul ikram dengan membaca kalimat takbir yaitu “”Alloohhu Akbar”

3. Membaca surat Al fatihan dan surat pendek

Membaca Alfatihan pada rakaat 1 hingga rakaat keempat dan kemudian membaca surat At Takasur, Al Qadr, al ikhlas berturut-turut sebanyak tiga kali atau bisa juga membaca surat lain semampunya.

4. Tidak ada tahiyat Awal

Sedikit berbeda dengan pelaksanaan shalat wajib yang memiliki jumlah rakaat yang sama yakni empat rakaat, pada shalat lailatul qadar jika telah sampai pada rakaat kedua maka tidak perlu duduk tahiyat melainkan langsung bangun dan melanjutkan rakaat ketiga.

5. Tahiyat akhir pada rakaat keempat

Saat sampai pada rakaat keempat maka duduklah dan bacalah doa tahiyat yang sama dengan doa tahiyat pada shalat wajib. Setelah selesai membaca doa tahiyat akhir maka yang selanjutnya adalah melakukan salam.

6. Berzikir dan membaca doa

Setelah selesai melaksanakan shalat lailatul qadar dan menyempurnakan rakaatnya maka berzikir (baca keutamaan berdzikir) dan berdoalah kepada Allah dengan memohon ampun dan ridho dari Allah SWT. (baca juga doa puasa ramadhan)


Keistimewaan Shalat Lailatul Qadar

Dalam Al Qur'an, tepatnya Surat Al Qadar malam ini dikatakan memiliki nilai lebih baik dari seribu, bulan .97:1 Pada malam ini juga dikisahkan Al Qur'an diturunkan, seperti dikisahkan pada surat Ad Dukhan ayat 3-6. 44:3

Jika telah memahami pengertian mengenai malam lailatul qadar seperti yang di jelaskan di atas , maka banyak diantara kita yang bertanya – tanya akan apakah yang menjadi istimewa malam lailatul kodar di banding dengan malam – malam yang lain ? Berikut beberapa keutamaan atau keistimewaan malam lailatul qadar brdasarkan pada firman ALLAH SWT dan Hadist Nabi Muhammad Saw .

Keistimewaan malam lailatul qadar diantaranya adalah :
  • Waktu Diturunkannya Al- Qur’an
  • Malam Yang penuh dengan keberkahan
  • Malam Yang lebih utama dibanding dengan 1000 bulan
  • Malam dimana malaikat turun ke bumi , termasuk malaikat jibril
  • Malam keselamatan
  • Malam dicatatnya takdir tahunan Manusia
  • Akan diampuni bagi orang yang mau menghidupkan malam lailatul qadar


Keutamaan Shalat Lailatul Qadar

Seperti halnya ibadah lainnya, shalat lailatul qadar juga sarat akan keutamaan dan fadhilah. Orang yang melaksanakan shalat lailatul qadar akan mendapatkan beberapa keistimewaan atau keutamaan, diantaranya adalah sebagai beriukut :

1. Mendapatkan berkah dari Allah SWT

Orang yang beribadah di malam lailatul qadar dan melaksanakan shalat lailatul qadar maka ia akan mendapatkan berkah dari Allah SWT. Sebagaimana firman allah SWt dalam surat Ad Dukhon berikut ini


إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhon: 3)

2. Diampuni dosa-dosanya

Siapapun diantara umat islam yang melaksanakan shalat lailatul qadar di malam yang mulia tersebut dan ia memohon ampun kepada Allah SWT maka akan diampuni dosanya sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhari berikut

“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari)

3. Dilimpahkan pahala

Shalat lailatul qadar yang dilaksanakan pada malam bulan ramadhan terutama di sepuluh malam terakhir akan medapatkan pahala dari Allah SWT apalagi jika benar malam dilakukannya shalat adalah malam lailatul qadar, maka ia akan dilimpahi pahala yang sangat melimpah dari Allah SWT.


Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan atau kekurangan kami mohon maaf, silahkan tinggalkan komentar dengan sifatnya membangun menjadi lebih baik. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar