Pengertian Sabun
Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih.
Definisi sabun mandi menurut SNI 3532-2016
Sabun adalah sediaan pembersih kulit yang dibuat dari proses saponifikasi atau netralisasi dari lemak, minyak, wax, rosin atau asam dengan basa organik atau anorganik tanpa menimbulkan iritasi pada kulit.
Bahan Pembuatan Sabun.
Berdasarkan cara/reaksi pembuatan sabun dan bahan yang digunakan dalam pembuatan, maka sabun didefinisikan sebagai garam alkali dari rantai panjang trigliserida (tersusun atas asam lemak). Perlu anda tahu bahwa reaksi kimia yang digunakan dalam pembuatan sabun disebut dengan reaksi saponifikasi (penyabunan).
Minyak dan alkali
Dengan penjelasan di atas, maka dapat diketahui bahwa bahan dasar sabun adalah bahan alami berupa trigliserida (asam lemak) dan bahan kimia berupa alkali kuat. Kedua bahan tersebut direaksikan sehingga membentuk garam.
KOH dan NaOH
Sabun cair dan sabun padat (batang) itu berbeda. Untuk membuat sabun padat digunakan alkali berupa sodium hidroksida (NaOH). sedangkan untuk membuat sabun cair digunakan kalium hidroksida (KOH). Namun, seiring perkembangan jaman, sabun mengalami metamorfosis dalam hal warna dan bentuk sediaan. Sabun juga tersedia dalam bentuk serbuk. Masyarakat mengenalnya dengan deterjen. Deterjen terbuat dari bahan yang disebut dengan surfaktan atau surfactant (surface active agent, bahan aktif permukaan). Surfaktan dipandang lebih praktis jika diterapkan dalam aplikasi pembuatan produk pembersih. Dengan demikian, pengertian sabun menjadi berkembang berdasarkan bahan pembuatannya. Bahan pembuatan sabun batang berupa NaOH (Sodium Hidroksida)
Sifat - Sifat Sabun.
- Sabun adalah garam alkali dari asam lemak suku tinggi sehingga akan dihidrolisis parsial oleh air yang menyebabkan larutan sabun dalam air bersifat basa.
- Jika larutan sabun dalam air diaduk maka akan menghasilkan buih, peristiwa ini tidak akan terjadi pada air sadah. Sabun dapat menghasilkan buih setelah garam-garam Mg atau Ca dalam air mengendap.
- Sabun mempunyai sifat membersihkan
Karakteristik Sabun
Jika anda membuat salah satu jenis sabun di atas, maka anda perlu menguji karakteristiknya. Karakteristik sabun cair dan sabun padat sedikit berbeda, namun dari segi uji kualitatif relatif sama (contohnya pH).
Karakteristik sabun batang (padat).
Ni Wayan Sri Agustini dan Agustina H. Winarni melakukan penelitian tentang sabun berjudul “Karakteristik Dan Aktivitas Antioksidan Sabun Padat Transparan Yang Diperkaya Dengan Ekstrak Kasar Karotenoid Chlorella Pyrenoidosa“. Karakteristik sabun padat yang diamati adalah warna, kekerasan sabun, pH, kadar air, asam lemak bebas, lemak tidak tersabunkan, aktivitas antioksidan dan daya stabilitas sabun. Hasil penelitian mereka menghasilkan sabun dengan karakteristik pada tabel berikut.
Karakteristik Karotenoid 5% Karotenoid 10% Karotenoid15%
Aktivitas antioksidan (IC50) 66,42 µg/ml 59,18 µg/ml dan 10,21 µg/ml
Warna kuning neon carrot kuning pizzaz kuning pumpkin
Aroma lemongrass lemongrass lemongrass
pH 9,31-10,47
Kadar air 14,45-16,28%,
Hardness 1,40-1,81 mm/detik
asam lemak bebas 0,42-0,68%
Lemak tidak tersabunkan 1,79-1,84%.
Stabilitas relatif stabil pada penyimpanan suhu 60 °C selama 3 minggu
Karakteristik sabun cair
Asti Permata Nauli, Yudhomenggolo Sastro Darmanto, Eko Susanto melakukan penelitian pembuatan sabun berjudul Karakteristik Sabun Cair Dengan Penambahan Kolagen Ikan Air Laut Yang Berbeda. Karakteristik sabun cair yang diamati adalah pH, hedonik, kestabilan busa, alkali bebas, dan viskositas. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Karakteristik sabun Sabun dg kolagen ikan kurisi Sabun dg Kolagen ikan tengiri Sabun dg Kolagen ikan kakap
pH 10,77 10,94 10,87
Alkali bebas 0,031% 0,070% 0,060%
Kestabilan busa 84,90 66,44 84,57
Viskositas 922,83 cPs 962,33 cPs 932,66 cPs
Berdasarkan data hasil penelitian di atas hasil terbaik yaitu pada sabun cair dengan penambahan kolagen tulang ikan Kurisi.
Standar Mutu Sabun Mandi Menurut SNI
Syarat Mutu Sabun mandi dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel persayaratan mutu dan karakteristik kimia pembuatan sabun mandi berdasar SNI 3532-2016
No Kriteria uji Satuan Mutu
1 Kadar air % fraksi massa maks. 15,0
2 Total lemak % fraksi massa min. 65,0
3 Bahan tak larut dalam etanol % fraksi massa maks. 5,0
4 Alkali bebas (dihitung sebagai NaOH) % fraksi massa maks. 0,1
Jenis - Jenis Sabun
Jenis - jenis sabun berdasarkan kejernihannya
Sabun mandi banyak jenisnya. Umumnya masyarakat mengenal sabun keras (hard soap) dan sabun lunak (soft soap) dan bentuk di antara keduanya. Tingkat keras dan lunaknya sabun dapat diatur dengan menambahkan bahan kimia yang berfungsi untuk mengeraskan sabun (hardening agent). Pengertian sabun menjadi lebih luas dengan perkembangan teknologi.
Berikut ini adalah jenis sabun berdasarkan clarity atau kejernihan sabun
Sabun transparan
Sabun transparan adalah jenis sabun yang memiliki kejernihan tinggi. Bisa dikatakan jenis sabun ini bisa tembus cahaya dengan mudah. Beberapa uji coba untuk mengetahui tingkat kejernihan sabun transparan adalah meletakkan sabun di atas tulisan (koran atau majalah) dan membaca tulisan di balik sabun tersebut. Hal ini berguna untuk mengatur tingkat ketebalan sabun yang optimal saat akan dijual.
Sabun translucent
Jenis sabun translusen disebut juga dengan sabun semi transparan. Jika dilihat sabun ini tidak sebening sabun transparan tapi masih lebih jernih dibandingkan dengan sabun opaque.
Sabun opaque
Sabun opaque adalah jenis sabun batang (mandi) yang paling sering dijumpai. Berbagai merek sabun tidak tembus cahaya ini tersedia di pasaran. Beberapa brand ternama sabun jenis ini adalah Lux, Giv, Lifebuoy, Dettol, Nuvo, dll.
Jenis - jenis sabun berdasarkan wujud fisiknya.
Sabun batang
Sabun batang disebut juga dengan sebut padat. Masyarakat Indonesia lebih banyak mengunakan jenis sabun batang untuk mandi sehari-hari. Sabun batang dihasilkan reaksi penyabunan antara minyak dan NaOH.
Sabun cair
Sabun cair adalah jenis sabun yang dihasilkan reaksi saponifikasi antara minyak dan KOH. Sabun cair lebih banyak dijumpai di area publik seperti rumah sakit, rumah makan atau restoran, kafe, dan perkantoran. Beberapa perusahaan sabun memproduksi sabun cair dengan varian khusus, misalnya sabun untuk cuci piring, cuci tangan dan sabun khusus untuk anak-anak.
Krim dan Gel
Sabun berbentuk krim atau gel biasanya digunakan untuk mencuci peralatan dapur. Masyarakat mengenalnya sebagai sabun colek untuk mencuci pakaian. Teksturnya berupa pasta kental. Perkembangan jenis sabun menjadikan sabun ini tidak populer untuk mencuci wajah.
Serbuk
Sabun dengan bentuk serbuk sebenarnya merupakan varian dari jenis sabun padat. Hanya saja ukurannya yang lebih kecil. Masyarakat mengenal jenis sabun ini sebagai deterjen. Kandungan bahan aktif permukaan dalam deterjen menjadikan jenis sabun ini banyak digunakan untuk mencuci pakaian. Kandungan asam benzene sulfonat (ABS) merupakan adalah salah satu bahan baku/dasar untuk membuat deterjen.
Jenis - jenis sabun berdasarkan fungsi bahan di dalamnya
Sabun alami (natural soap)
Sabun alami adalah sabun yang komponen terbesanya berupa bahan alami. Namun demikian, jika reaksi saponifikasi digunakan maka pasti menggunakan bahan kimia alkali seperti NaOH atau KOH. Hanya saja proporsinya yang dibuat lebih kecil sehingga bisa diklaim sebagai sabun alami.
Sabun scrub
Scrub yang memiliki tekstur kasar bisa dimasukkan dalam pembuatan sabun mandi. Dengan sabun yang mengandung scrub, maka pengelupasan sel kulit mati dan kotoran yang menempel menjadi lebih mudah. Sebaiknya anda jangan terlalu sering menggunakan scrub karena dapat mengakibatkan kulit menjadi kering berlebihan.
Sabun jerawat (Acne soap)
Sesuai dengan namanya, sabun jerawat dibuat dengan kandungan bahan aktif yang dapat menetralisir jerawat. Sabun transparan yang kaya alkohol dan gliserin dapat menjadi pilihan untuk mengatasi masalah jerawat di wajah.
Sabun busa (foam soap)
Jika anda sering berendam untuk relaksasi, maka anda memerlukan sabun busa. Sabun jenis ini diperkaya dengan foam agent dalam formulanya sehingga pada saat diaplikasikan akan membentuk busa yang banyak.
Manfaat dan Kegunaan Sabun.
Sabun adalah salah satu produk yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai produk pembersih, sabun dibuat dari bahan alami beruapa minyak/lemak (terutama komponen fatty acid) dan alkali (basa) kuat. Reaksi antara minyak dan alkali tersebut disebut dengan reaksi penyabunan. Oleh karena itu, dalam satu molekul sabun tersusun atas komponen polar (basis air) dan komponen non polar (basis minyak).
Sabun digunakan sebagai pembersih karena air murni tidak dapat menghapus atau menghilangkan kotoran pakaian/barang yang berminyak, atau terkena pengotor organik lainnya. Pada dasarnya, sabun dan deterjen memungkinkan minyak dan air untuk bercampur sehingga kotoran berminyak dapat dihilangkan selama pencucian.
Begitu pentingnya manfaat sabun mandi membuat produk ini hampir pasti ditemui dalam kamar mandi setiap warga. Secara personal, penulis mengucapkan kepada produsen sabun dan penemu sabun yang telah membantu kehidupan manusia lebih bersih dgn mudah.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan dan kekurangannya, kami mohon yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan pesan yang sifatnya membangun, Semoga bermanfaat. Terima Kasih.
Persamaan dan Perbedaan Sabun dengan Detergen
https://www.pustakapengetahuan.com/2019/04/persamaan-dan-perbedaan-sabun-dengan.html
Pengertian Detergen dan Proses Pembuatan Detergen
https://www.pustakapengetahuan.com/2019/04/detergen-detergent-pengertian-detergen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar