Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Kamis, 25 April 2019

Pengertian Satelit, Sejarah dan Macam - Macam Satelit, Jenis - Jenis Orbit Satelit, Satelit Indonesia, Satellite.

| Kamis, 25 April 2019
Pengertian satelit dan Macam - macam satelit - pustakapengetahuan.com


Satelit merupakan sebuah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan juga rotasi tertentu. menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan pengertian satelit adalah bintang siarah yang mengedari bintang siarah yang berukuran lebih besar. Sebagai contoh adalah bulan mengelilingi bumi. Satelit- satelit ini dapat mengelilingi planet di tata surya disebabkan karena adanya gaya gravitasi dari planet. Itulah sekilas mengenai pengertian satelit.


Pengertian Satelit

Kata satelit berasal dari kata latin satelles yang artinya “pelayan” atau “seseorang yang mematuhi atau melayani pihak lain”. Sedangkan secara ilmiah, satelit didefinisikan sebagai suatu benda yang bergerak mengitari benda lain yang berukuran lebih besar dan berada dalam jalur atau lintasan yang dapat diprediksi yang disebut orbit atau secara singkat dapat diartikan sebagai benda angkasa yang bergerak mengitari sebuah planet yang membentuk jalur lingkaran atau ekliptikal.

Satelit adalah sebuah benda yang mengorbit atau berputar mengelilingi benda lain karena terpengaruh gaya gravitasi benda tersebut. Satelit merupakan benda langit yang tidak memiliki sumber cahaya sendiri dan bergerak mengelilingi planet tertentu sambil mengikuti planet tersebut beredar dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. 

Contoh yang paling sederhana dari satelit adalah bulan yang mengorbit terhadap Bumi. Bulan mengitari Bumi karena terpengaruh oleh gaya gravitasi Bumi. Karena bulan mengelilingi Bumi, maka bulan disebut dengan satelit. Contoh satelit lainnya adalah Palapa D milik Indosat. Satelit ini merupakan contoh satelit buatan tangan manusia. Hal ini berbeda dengan Bulan yang terbentuk secara alamiah tanpa campur tangan manusia.


Sejarah Satelit Buatan Manusia.


Sejarah Satelit Buatan manusia - pustakapengetahuan.com


Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh Soviet pada tanggal 4 Oktober 1957, dan memulai Program Sputnik Rusia, dengan Sergei Korolev sebagai kepala disain dan Kerim Kerimov sebagai asistennya. Peluncuran ini memicu lomba ruang angkasa (space race) antara Soviet dan Amerika. Sputnik 1 membantu mengidentifikasi kepadatan lapisan atas atmosfer dengan jalan mengukur perubahan orbitnya dan memberikan data dari distribusi signal radio pada lapisan ionosphere. Karena badan satelit ini diisi dengan nitrogen bertekanan tinggi, Sputnik 1 juga memberi kesempatan pertama dalam pendeteksian meteorit, karena hilangnya tekanan dalam disebabkan oleh penetrasi meteroid bisa dilihat melalui data suhu yang dikirimkannya ke bumi. Sputnik 2 diluncurkan pada tanggal 3 November 1957 dan membawa awak makhluk hidup pertama ke dalam orbit, seekor anjing bernama Laika.

Pada bulan Mei, 1946, Project Rand mengeluarkan desain preliminari untuk experimen wahana angkasa untuk mengedari dunia, yang menyatakan bahwa, "sebuah kendaraan satelit yang berisi instrumentasi yang tepat bisa diharapkan menjadi alat ilmu yang canggih untuk abad ke duapuluh". Amerika sudah memikirkan untuk meluncurkan satelit pengorbit sejak 1946 di bawah Kantor Aeronotis angkatan Laut Amerika (Bureau of Aeronautics of the United States Navy). Project RAND milik Angkatan Udara Amerika akhirnya mengeluarkan laporan di atas, tetapi tidak mengutarakan bahwa satelit memiliki potensi sebagai senjata militer; tetapi, mereka menganggapnya sebagai alat ilmu, politik, dan propaganda. Pada tahun 1954, Sekertari Pertahanan Amerika menyatakan, "Saya tidak mengetahui adanya satupun program satelit Amerika. Pada tanggal 29 Juli 1955, Gedung Putih mencanangkan bahwa Amerika Serikat akan mau meluncurkan satelit pada musim semi 1958. Hal ini kemudian diketahui sebagai Project Vanguard. Pada tanggal 31 July, Soviets mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan satelit pada musim gugur 1957.

Pada bulan Juni 1961, tiga setengah tahun setelah meluncurnya Sputnik 1, Angkatan Udara Amerika menggunakan berbagai fasilitas dari Jaringan Mata Angkasa Amerika (the United States Space Surveillance Network) untuk mengkatalogkan sejumlah 115 satelit yang mengorbit bumi. Satelit buatan manusia terbesar pada saat ini yang mengorbit bumi adalah Stasiun Angkasa Internasional (International Space Station).


Deskripsi Satelit

Satelit merupakan sebuah benda di angkasa yang berputar mengikuti rotasi bumi. Satelit dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan keguaananya seperti: satelit cuaca, satelit komonikasi, satelit iptek dan satelit militer. Untuk dapat beroperasi satelit diluncurkan ke orbitnya dengan bantuan roket. Negara -negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia, Prancis dan belakangan Cina, telah memiliki stasiun untuk melontarkan satelit ke orbitnya.

Posisi satelit pada orbitnya ada tiga macam, yaitu
  • Low Earth Orbit (LEO): 500-2.000 km di atas permukaan bumi.
  • Medium Earth Orbit (MEO): 8.000-20.000 km di atas permukaan bumi.
  • Geosynchronous Orbit (GEO): 35.786 km di atas permukaan bumi.


Seluruh pergerakan satelit dipantau dari bumi atau yang lebih dikenal dengan stasiun pengendali. Cara kerja dari satelit yaitu dengan cara uplink dan downlink. Uplink yaitu transmisi yang dikirim dari bumi ke satelit, sedangkan downlink yaitu transmisi dari satelit ke stasiun bumi.

Komunikasi satelit pada dasarnya berfungsi sebagai repeater di langit. Satelit juga menggunakan transponder, yaitu sebuah alat untuk memungkinkan terjadinya komunikasi 2 arah. Umumnya komunikasi satelit menggunakan banyak tranponders. Contohnya Intelsat VIII menggunkan 44 transponders dapat mengakomodir 22.500 telepon sirkuit dan 3 channel TV, pada masa sekarang ini sampai bisa mengakomodir komunikasi di Asia dan Afrika.

Antena satelit sangat penting peranannya dalam jaringan komunikasi satelit. Karena benda yang ini berfungsi sebagai penerima transimisi di setiap kawasan di dunia. Sedangkan satellite spacing (penempatan satelit) digunakan agar dalam melakukan transmisi lebih mudah berdasarkan kawasannya. Sedangkan power system yang digunakan oleh satelit diperoleh melalui sinar matahari yang diubah ke bentuk listrik yang menggunakan Sel surya (Solar cells). Selain itu, satelit juga dilengkapi dengan sumber tenaga yang berdurasi 12 tahun yang merupakan bahan bakarnya agar dapat beroperasi.

Jenis - Jenis Satelit

Berdasarkan proses terbentuknya atau pembuatan, satelit yang berada di alam semesta dibedakan menjadi dua macam, yaitu satelit alam dan satelit buatan. 

Satelit Alami 


Satelit Alami - pustakapengetahuan.com


Satelit Alami yaitu satelit yang berasal dari alam dan terbentuk secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Contohnya adalah Bulan yang menjadi satelit alami bagi planet Bumi. Bumi dan planet-planet lain dalam tata surya kita juga menjadi satelit alami bagi Matahari. contoh satelit alami bulan

Fungsi satelit alam
  • Melindungi planet yang diorbitnya secara tidak langsung dari hantaman benda- benda langit yang lainnya, seperti komet dan juga asteroid, dan lain sebagainya.
  • Dapat mengontrol kecepatan rotasi dari suatu planet dikarenakan efek gravitasional tidal wave.
  • Menyeimbangkan perputaran siklus air laut yang megakibatkan pasang surutnya air laut.
  • Mengurangi efek yang seringkali ditimbulkan akibat dari radiasi sinar ultraviolet sehingga menghindari penyebab pemanasan global.
  • Memberikan penerangan cahaya pada malam hari yang gelap gulita.

Satelit Buatan 


Satelit Buatan - pustakapengetahuan.com


Satelit Buatan yaitu satelit yang sengaja dibuat oleh manusia dan ditempatkan pada suatu orbit menggunakan kendaraan peluncur (roket) yang memiliki fungsi tertentu seperti komunikasi, pemetaan, monitoring cuaca, dan sebagainya. Contoh satelit buatan di Indonesia antara lain satelit Palapa, Telkom, Garuda, Indostar dan masih banyak lagi terutama satelit luar negeri.


Macam - Macam Satelit Buatan Berdasarkan Fungsi dan Kegunaannya

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, satelit buatan dibuat untuk keperluan tertentu dengan berbagai macam bentuk dan kegunaannya. Berdasarkan fungsi dan kegunaannya, satelit buatan dibedakan menjadi beberapa kategori yaitu sebagai berikut.

Satelit Pengindraan Jarak Jauh (Remote Sensing Satellite)
Yaitu satelit yang didesain khusus untuk mengamati Bumi dari orbit yang ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti pengawasan lingkungan, pemetaan (ex. google earth) dan lain-lain.

Satelit Cuaca (Weather Satellite)
Yaitu satelit yang memiliki fungsi untuk monitoring atau memantau keadaan cuaca dan iklim di Bumi.

Satelit Komunikasi (Communication satellite)
Yaitu satelit yang memiliki fungsi untuk keperluan sistem komunikasi jarak jauh, baik berupa layanan telepon, data ataupun internet.

Satelit Militer (Military satellite)
Yaitu satelit yang digunakan untuk kepentingan militer seperti intelligence gathering atau pengamatan intelejen berbasis satelit, navigasi dan komunikasi militer.

Satelit Navigasi (Navigation Satellite)
Yaitu satelit yang berfungsi untuk menyediakan posisi geospasial secara mandiri dengan jangkauan global dan biasa disebut satelit GPS (Global Positioning System) yang digunakan untuk navigasi darat, laut, dan udara. Satelit navigasi digunakan untuk aplikasi smartphone seperti Google Street View atau Google Maps.

Satelit Ilmiah (Scientific Research Satellite)
Yaitu satelit yang berfungsi untuk menyediakan informasi meteorologi, data survey tanah (remote sensing), radio amatir dan berbagai riset ilmiah lainnya.

Satelit Astronomi (Astronomy Satellite)
Yaitu satelit yang digunakan untuk mencari temuan-temuan baru di luar angkasa. Terutama untuk mengamati planet-planet, galaksi, dan benda-benda yang belum diketahui dan jaraknya sangat jauh dari Bumi sehingga dapat dipelajari dan diteliti. Contohnya adalah teleskop Hubble milik NASA.


Jenis - Jenis Orbit Satelit

Banyak satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya, meskipun sebuah satelit bisa mengorbit dengan ketinggian berapa pun.
  • Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 – 1500 km di atas permukaan bumi.
  • Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 – 36000 km.
  • Orbit Geosinkron (Geosynchronous Orbit, GSO): sekitar 36000 km di atas permukaan Bumi.
  • Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di atas permukaan Bumi.
  • Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.


Orbit berikut adalah orbit khusus yang juga digunakan untuk mengkategorikan satelit:
  • Orbit Molniya, orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam dan inklinasi sekitar 63°.
  • Orbit Sunsynchronous, orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi tertentu yang selalu melintas ekuator pada jam lokal yang sama.
  • Orbit Polar, orbit satelit yang melintasi kutub


Macam - Macam Satelit Buatan Berdasarkan Ketinggian Garis Edar (Orbit)


Macam - Macam Satelit Buatan Berdasarkan Ketinggian Garis Edar (Orbit) - pustakapengetahuan.com


Orbit satelit merupakan sebuah jalur atau lintasan di angkasa yang dilalui oleh pusat massa satelit. Dalam astronomi dikenal istilah slot orbit satelit. Slot orbit satelit ini sendiri menunjukkan lokasi tertentu pada orbit satelit. Di dunia satelit, setiap satelit di luar angkasa akan memiliki slot obitnya sendiri-sendir agar tidak saling bertabrakan. Berdasarkan ketinggian garis edar atau ketinggian orbitnya, satelit buatan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.


Satelit Low Earth Orbit (LEO)

Merupakan satelit yang memiliki ketinggian orbit paling rendah di antara yang lain. Ketinggian satelit pada orbit ini sekitar 180 – 2.000 km (di bawah orbit MEO) dari Bumi. Aplikasi pada orbit LEO contohnya adalah satelit cuaca, satelit mata-mata, telepon satelit dan satelit bumi seperti satelit Iridium dan Global Star.
Pada orbit LEO, terdapat banyak puing-puing angkasa yang dapat merusak satelit ketika tertabrak. Tabrakan dengan puing dapat menghancurkan satelit dan menambah jumlah puing-puing angkasa. Satelit yang mengorbit pada LEO memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut.

Karakteristik Satelit Low Earth Orbit
  • Satelit membutuhkan waktu sekitar 30 – 90 menit untuk mengitari Bumi dengan kecepatan sekitar 28.000 km/jam.
  • Dengan kecepatan tersebut, satelit akan tampak bergerak jika diamati dari Bumi.
  • Memiliki path loss (melemahnya sinyal elektromagnetik) yang lebih rendah dibandingkan orbit yang lebih jauh. Ini karena satelit LEO tidak terlalu jauh dari Bumi.
  • Roundtrip time atau Latency (waktu yang dibutuhkan untuk mengirim dan menerima sinyal antara Bumi dan satelit) lebih cepat karena jaraknya tidak terlalu jauh dibandingkan orbit lainnya.
  • Cakupan daerah satelit LEO sempit karena jaraknya yang dekat dengan Bumi, tidak dapat mencangkup benua bahkan negara sekalipun. Karena cakupannya sempit, untuk menjangkau sebuah negara di perlukan banyak satelit. Oleh karena itu pengoperasian dan jumlah pemasangan satelit pada orbit LEO akan menjadi lebih rumit.
  • Diperlukan sekitar 40 – 80 satelit untuk menjangkau seluruh dunia.
  • Satelit yang berada pada orbit LEO juga dapat memiliki lintasan yang berbeda, tidak harus berada di atas ekuator, dapat menyilang, atau bahkan melewati kutub utara dan kutub selatan.


Satelit Medium Earth Orbit (MEO)

Merupakan satelit yang mengorbit mulai pada ketinggian 2.000 – 36.000 km dari Bumi. Sama halnya dengan satelit LEO, satelit ini juga jaraknya lebih dekat dengan permukaan bumi sehingga periode satelit dalam mengelilingi orbit akan semakin tinggi. Apabila diamati dari Bumi, satelit MEO akan tampak terus bergerak.
Medium Earth Orbit (MEO) biasa digunakan untuk satelit-satelit pengindraan (pengolahan citara, cuaca dan sebagainya) seperti satelit GPS (Global Positioning System) milik Amerika yang berada di ketinggian 20.000 km atau GLONASS (Global Navigation Satelitte System) milik Rusia yang berada di ketinggian 19.000 km. 

Karakteristik dari satelit MEO adalah sebagai berikut.
  • Satelit membutuhkan waktu sekitar 5 – 12 jam untuk mengitari Bumi dengan kecepatan sekitar 19.000 km/jam.
  • Karena kecepatan orbitnya lebih cepat dari rotasi Bumi, maka satelit akan tampak bergerak apabila dilihat dari Bumi.
  • Memiliki path loss lebih tinggi dari satelit LEO namun lebih rendah dari satelit GEO.
  • Roundtrip time lebih lama dari satelit LEO namun lebih cepat dari satelit GEO.
  • Cakupan daerah satelit lebih luas dari satelit LEO tetapi masih di bawah satelit GEO, sehingga jumlah satelit yang dibutuhkan untuk menjangkau Bumi bisa puluhan satelit.
  • Dengan cakupan daerah yang lebih luas, maka satelit MEO bisa menjangkau hutan yang luas (ex. Hutan Amazon), padang pasir (ex. Sahara) atau suatu perkotaan.
  • Diperlukan sekitar 8 – 20 satelit untuk menjangkau seluruh dunia.
  • Satelit yang berada pada orbit LEO juga dapat memiliki lintasan yang berbeda, tidak harus berada di atas ekuator, dapat menyilang, atau bahkan melewati kutub utara dan kutub selatan.


Satelit Geostationary Earth Orbit (GEO).


Satelit Geostationary Earth Orbit - pustakapengetahuan.com


Merupakan satelit yang mengorbit pada ketinggian kurang lebih 36.000 km di atas Bumi. Pada orbit ini, satelit bergerak dengan kecepatan sekitar 3 km/s. Secara tidak langsung, bisa dikatakan bahwa satelit GEO bergerak dengan kecepatan yang sama persis dengan kecepatan rotasi Bumi sehingga satelit terlihat seolah-olah diam jika dilihat dari permukaan Bumi.

Hal tersebut berarti bahwa apabila sebuah satelit berada di atas wilayah Indonesia, maka satelit tersebut akan mengorbit selalu di atas wilayah Indonesia dan tidak akan kemana-mana. Orbit di mana fenomena ini muncul disebut Geosynchronous orbit.

Karakteristik Satelit Geostationary Earth Orbit
  • Aplikasi satelit yang mengorbit pada GEO adalah satelit telekomunikasi seperti VSAT (satelit cuaca skala global), Satelit Palapa, Satelit Telkom, Garuda, IndoStar, PSN, dsb. Karakteristik dari satelit GEO antara lain sebagai berikut.
  • Satelit membutuhkan waktu sekitar 23,9 jam untuk mengelilingi Bumi dengan kecepatan sekitar 11.000 km/jam. Hal ini hampir sama dengan rotasi Bumi.
  • Karena kecepatan orbitnya sama dari rotasi Bumi, maka satelit akan tampak diam apabila dilihat dari Bumi.
  • Memiliki path loss paling tinggi yaitu membutuhkan waktu sekitar 250 ms hingga 1 detik. Hal ini disebabkan jarak yang sangat jauh dari Bumi.
  • Roundtrip time cukup tinggi, bisa sampai 1 latency. Ini merupakan masalah yang cukup besar. Dengan adanya latency sebesar 1 detik, maka kegiatan yang memerlukan internet dengan akurasi dan kecepatan tinggi tidak dapat digunakan. Contohnya game online Counter Strike, apabila pemain klik mouse untuk menembak, reaksi tembakan akan terjadi 1 detik setelah mouse diklik.
  • Cakupan daerah satelit sangat luas, dapat menjangkau sebuah negara bahkan benua. Cakupan ini memerlukan karakteristik yang sangat penting.
  • Dengan cakupan daerah yang sangat luas, maka hanya sedikit saja satelit GEO lainnya yang diperlukan untuk mencangkup seluruh dunia.
  • Hanya dibutuhkan 3 satelit untuk menjangkau seluruh dunia (global coverage).
  • Satelit yang berada pada orbit GEO berada dalam 1 ring tunggal di atas ekuator (khatulistiwa), sehingga slot untuk satelit GEO sangat terbatas.


Satelit Indonesia.


Satelit Satelit di Indonesia - pustakapengetahuan.com


Satelit Palapa A1 (1976) Satelit pertama di Indonesia.
Satelit pertama diluncurkan pada tanggal 8 Juli 1976 oleh roket Amerika Serikat dan dilepas di atas Samudera Hindia pada 83° BT. Mempunyai massa 574 kg.

Satelit Palapa A2 (1977)
Palapa A2 adalah satelit komunikasi milik Indonesia dan dioperasikan oleh Perumtel. Palapa A2 diluncurkan pada tanggal 10 Maret 1977 dengan roket Delta 2914 dan beroperasi di orbit 77 BT.

Satelit Palapa B2P (1987)
Satelit ini terletak pada ketinggian 36.000km diatas khatulistiwa pada lokasi 113°BT dan dikendalikan oleh stasiun yang terletak di Bumi tepatnya di daerah Cibinong.

Sateli Palapa C1 (1996 )
Palapa C1 diproduksi oleh Hughes (Amerika Serikat, AS) dan diluncurkan pada tanggal 31 Januari 1996 di Kennedy Space Center, satelit ini dimaksudkan sebagai pengganti satelit Palapa B4 pada Orbit Geo Stasioner slot 113º BT.

Satelit Palapa C2 (1996)
Palapa C2 diproduksi oleh Hughes (Amerika Serikat, AS) dan diluncurkan pada tanggal 15 Mei 1996 di Kourou, Guyana Perancis (Ko ELA-2), menggunakan roket Ariane-44L H10-3. Satelit ini beroperasi pada Orbit Geo Stasioner slot 113º BT.

Satelit TELKOM-2 (2005)
Satelit ini dibawa ke angkasa dengan menggunakan roket Ariane 5 dari Perancis pada tanggal 16 November 2005. Satelit ini akan beredar di orbit 118° BT.

Satelit INASAT-1 (2006) Satelit Pertama buatan Indonesia
Selain itu INASAT-1 adalah satelit Nano alias satelit yang menggunakan komponen elektronik berukuran kecil, dengan berat sekitar 10-15 kg.


Demikianlah yang dapat kami sampaikan. Apabila ada kesalahan dan kekurangannya, kami mohon maaf yang sebesar - besarnya. Semoga bermanfaat. Terima Kasih.


Pengertian Tata Surya
https://www.pustakapengetahuan.com/2019/04/tata-surya-pengertian-dan-sejarah-asal.html

Pengertian Planet dan Macam - Macam Planet
https://www.pustakapengetahuan.com/2019/04/pengertian-dan-macam-macam-planet.html

Pengertian Matahari dan Unsur - Unsur Bagian Matahari
https://www.pustakapengetahuan.com/2019/04/pengertian-matahari-unsur-unsur-bagian.html

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar