Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Selasa, 16 April 2019

Pengeboman Hiroshima Dan Nagasaki

| Selasa, 16 April 2019
bombing of Hiroshima and Nagasaki


Pada tahun terakhir Perang Dunia II, Sekutu bersiap-siap melancarkan serbuan ke daratan Jepang yang memakan biaya besar. Amerika Serikat sebelumnya melaksanakan kampanye pengeboman yang meluluhlantakkan banyak kota di Jepang. Perang di Eropa selesai setelah Jerman Nazi menandatangani instrumen penyerahan diri pada tanggal 8 Mei 1945.

Akan tetapi, Jepang menolak memenuhi tuntutan Sekutu untuk menyerah tanpa syarat. Perang Pasifik pun berlanjut. Bersama Britania Raya dan Cina, Amerika Serikat meminta pasukan Jepang menyerah dalam Deklarasi Potsdam tanggal 26 Juli 1945 atau menghadapi "kehancuran cepat dan besar". Jepang mengabaikan ultimatum tersebut.

Pada bulan Juli 1945, Proyek Manhattan yang dirintis Sekutu berhasil melaksanakan pengujian bom atom di gurun New Mexico. Mereka memproduksi senjata nuklir berdasarkan dua rancangan pada bulan Agustus. 509th Composite Group dari Pasukan Udara Angkatan Darat Amerika Serikat dilengkapi dengan Boeing B-29 Superfortress khusus versi Silverplate yang mampu mengangkut bom nuklir dari Tinian di Kepulauan Mariana.

Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki merupakan salah satu peristiwa paling menentukan dalam Perang Dunia II di wilayah Pasifik. Serangan bom atom di dua kota itu seketika menghancurkan  mental pasukan Jepang yang sebelumnya enggan untuk menyerah. Di sisi lain, peristiwa itu juga memakan banyak korban jiwa yang mayoritas berasal  dari penduduk sipil. Tercatat ratusan ribu jiwa menjadi korban dari ledakan bom atom itu,  ditambah dengan kerusakan infrastruktur dan radiasi yang dihasilkan. Sehingga  tidak mengherankan muncul berbagai pro dan kontra seputar peristiwa Hiroshima dan Nagasaki.


Latar Belakang Perang Pasifik


background to the pacific war


Pada tahun 1945, Perang Pasifik antara Kekaisaran Jepang dan Sekutu memasuki tahun keempat. Jepang melawan dengan sengit agar kemenangan A.S. dihantui oleh jumlah korban yang besar. Dari 1,25 juta tentara Amerika Serikat yang gugur pada Perang Dunia II, termasuk personel militer yang gugur dalam tugas dan cedera dalam tugas, hampir satu juta tentara gugur dalam kurun waktu Juni 1944 sampai Juni 1945. Pada Desember 1944, jumlah tentara A.S. yang gugur mencapai angka tertingginya, 88.000 tentara per bulan, akibat Serangan Ardennes oleh Jerman. Di Pasifik, Sekutu kembali ke Filipina, merebut Myanmar, dan menyerbu Borneo. Serangan dilancarkan untuk melenyapkan pasukan Jepang yang masih bercokol di Bougainville, Nugini, dan Filipina. Pada bulan April 1945, pasukan Amerika Serikat mendarat di Okinawa dan bertempur sengit sampai Juni. Seiring perang berlangsung, rasio korban Jepang dan A.S. turun dari 5:1 di Filipina ke 2:1 di Okinawa.

Saat Sekutu terus merangsek ke Jepang, kondisi bangsa Jepang semakin buruk. Tonase armada kapal dagang Jepang turun dari 5.250.000 ton bruto pada tahun 1941 ke 1.560.000 ton pada Maret 1945, dan 557.000 ton bulan Agustus 1945. Kelangkaan bahan mentah memaksa ekonomi perang Jepang jatuh pada paruh akhir 1944. Ekonomi masyarakat yang melemah sepanjang perang mencapai tingkat terparahnya pada pertengahan 1945. Ketiadaan kapal juga memengaruhi armada nelayan. Pada tahun 1945, hasil tangkapan ikan hanya 22% dari hasil tahun 1941. Panen beras tahun 1945 mencapai jumlah terendah sejak 1909. Akibatnya, kelaparan dan kekurangan gizi merebak di masyarakat. Produksi industri Amerika Serikat jauh lebih unggul daripada industri Jepang. Pada tahun 1943, Amerika Serikat memproduksi hampir 100.000 pesawat per tahun, berbeda denagn 70.000 pesawat yang diproduksi Jepang selama Perang Dunia II. Pada musim panas 1944, A.S. mengerahkan hampir seratus kapal induk di Pasifik, lebih banyak daripada 25 kapal induk yang dimiliki Jepang sepanjang perang. Bulan Februari 1945, Pangeran Fumimaro Konoe memberitahu Kaisar Hirohito bahwa kekalahan sudah tidak bisa dihindari lagi dan menyarankan Kaisar untuk turun takhta.


Latar Belakang Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki



Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki


Penemuan fisi nuklir oleh kimiawan Jerman Otto Hahn dan Fritz Strassmann tahun 1938 dan penjelasan teorinya oleh Lise Meitner dan Otto Frisch memungkinkan terjadinya pengembangan bom atom. Kekhawatiran bahwa proyek bom atom Jerman akan menghasilkan senjata atom pertama di dunia tercantum dalam surat Einstein-Szilard. Para ilmuwan yang mengungsi dari Jerman Nazi dan negara-negara fasis lainnya juga sama khawatirnya. Sentimen tersebut mendorong pelaksaaan penelitian pertama di Amerika Serikat pada akhir 1939. Pengembangan baru melesat setelah MAUD Committee dari Britania Raya melaporkan pada akhir 1941 bahwa sebuah bom hanya membutuhkan 5–10 kilogram uranium-235 yang sudah mengalami pengayaan isotop daripada berton-ton uranium yang tidak dikayakan (unenriched) disertai moderator neutron (e.g. air berat).

Bekerja sama dengan Britania Raya dan Kanada yang masing-masing memiliki proyek Tube Alloys dan Chalk River Laboratories, Proyek Manhattan, di bawah arahan Mayor Jenderal Leslie R. Groves, Jr., dari Korps Teknisi Angkatan Darat A.S., merancang dan membangun bom atom pertama di dunia. Groves menunjuk J. Robert Oppenheimer sebagai pelaksana dan kepala Los Alamos Laboratory di New Mexico, tempat bom atom tersebut dirancang. Dua jenis bom berhasil dikembangkan. Little Boy adalah senjata fisi jenis bedil yang mmengandung uranium-235, isotop uranium langka yang dibuat di Clinton Engineer Works di Oak Ridge, Tennessee. Fat Man adalah senjata nuklir jenis implosi yang lebih kuat dan efisien namun lebih rumit yang mengandung plutonium, unsur sintetis yang dibuat di sejumlah reaktor nuklir di Hanford, Washington. Senjata implosi uji coba, The Gadget, diledakkan di Trinity Site, dekat Alamogordo, New Mexico, pada tanggal 16 Juli 1945.

Pada musim panas 1945, Perang Dunia II di wilayah Pasifik hampir berakhir. Sejak Desember 1941, Amerika Serikat mulai memukul mundur pasukan Jepang hingga hanya tanah air mereka sendiri yang tetap berada dalam kendali. Amerika Serikat bersiap meluncurkan invasi ke Jepang untuk mengakhiri perang.

Sambil bersiap melakukan invasi, pada 26 Juli presiden A.S. Harry S. Truman dan perdana menteri Inggris Clement Attlee, dengan presiden Nasionalis China Chiang Kai-shek, bersama-sama mengeluarkan Deklarasi Potsdam. Deklarasi ini berisi seruan penyerahan tanpa syarat dari Jepang dan mencantumkan persyaratan perdamaian tambahan.

Pada titik ini Truman tahu bahwa tes bom atom pertama di Alamogordo, New Mexico, telah berhasil 10 hari sebelumnya. Tes tersebut merupakan puncak dari proyek rahasia selama tiga tahun AS. Reaktor atom buatan manusia pertama dibangun di lapangan squash, Universitas Chicago pada tahun 1942. Reaktor yang lebih canggih dibangun di Hanford, sekaligus sebagai tempat produksi plutonium. Uji pertama bom plutonium dilakukan di Alamogordo pada tanggal 16 Juli 1945.

Meskipun Deklarasi Potsdam telah menjelaskan bahwa Jepang akan menghadapi  konsekuensi berat jika mereka memilih untuk melanjutkan perang, pada akhirnya Jepang tetap menolak ultimatum tersebut. Truman lalu memerintahkan penggunaan bom atom yang telah dites sebelumnya. Sekretaris Perang AS, Henry L. Stimson, menganggap penggunaan bom tersebut lebih baik daripada mengorbankan kehidupan pasukan A.S untuk invasi.

Penasihat militer Truman telah mengindikasikan bahwa invasi ke Jepang dapat mengakibatkan hilangnya setengah juta tentara A.S. ditambah jutaan kehidupan militer dan sipil Jepang. Truman menginginkan perang usai, dan ia menginginkan pukulan yang semaksimal mungkin untuk mengakhiri perang tanpa invasi. Militer A.S. memilih kota Hiroshima dan Kokura sebagai sasaran, karena keduanya termasuk di antara kota-kota Jepang yang sejauh ini lolos dari serangan bom A.S. dan Sekutu.


Kehancuran Hiroshima dan Nagasaki

Pada tanggal 6 Agustus 1945 tepatnya pukul 09.15 pagi waktu Tokyo, pesawat pembom B-29 Enola Gay, yang dikemudikan oleh Paul W. Tibbets, terbang di langit Hiroshima. Misi Hiroshima adalah untuk mengejutkan Tokyo agar menerima syarat penyerahan tanpa syarat Deklarasi Potsdam. Tanpa disangka pemerintah Jepang, pesawat itu menjatuhkan sebuah bom atom uranium bernama Little Boy di Hiroshima. Dalam hitungan menit, kota terbesar ketujuh Jepang telah rata dengan tanah dan ribuan orang menjadi korban.


Kehancuran Nagasaki

Hiroshima sebelum dan sesudah terkena bom atom

Di hari yang sama, bom lain disiapkan di Pulau Tinian untuk target kedua. Pada tanggal 9 Agustus, pesawat B-29 Bock’s Car bersiap untuk mengebom Kokura. Namun, asap  yang mengepul di atas sasaran menyebabkan pilot Sweeney mencari target alternatif lain yaitu Nagasaki.


fat man


Kota industri Nagasaki hancur akibat bom yang diberi nama “Fat Man” pada pukul 11:02 pagi. Bom itu meledak pada  ketinggian1.800 kaki untuk memaksimalkan dampak ledakan tersebut. Fat Man meratakan bangunan, menghancurkan sistem kelistrikan, dan menimbulkan kebakaran. Bom tersebut menghancurkan 39 persen kota Nagasaki, dan memakan korban ribuan penduduk.

Secara keseluruhan dua bom atom tersebut menewaskan 210.000 orang Jepang – 140.000 di Hiroshima dan 70.000 di Nagasaki.Dua pertiga di antaranya adalah wanita, anak-anak, dan orang tua. Sementara jumlah korban dari militer dan tahanan asing tidak diketahui secara pasti.

Bom tersebut menghasilkan kebakaran, tekanan ledakan, dan tingkat radiasi yang sangat tinggi. Keduanya diledakkan sekitar 600 meter di atas permukaan tanah, sehingga kontaminasi di bawah tanah menjadi minim. Curah hujan selanjutnya mendepositkan bahan radioaktif ke timur Nagasaki dan barat dan barat laut Hiroshima, namun sebagian besar bahan radioaktif terbawa ke atmosfer oleh ledakan itu sendiri.


kehancuran kota Hiroshima


Rata-rata korban tewas akibat terbakar, hasil dari panas yang diakibatkan ledakan tersebut. Orang-orang meninggal saat rumah mereka meledak. Sementara yang  lainnya terluka akibat terkena puing-puing yang berterbangan.

Di Hiroshima, kira-kira 30 detik setelah bom diledakkan sebuah badai api muncul di tengah kehancuran. Orang-orang yang berada dalam jarak 300 kaki dari titik ledakan menguap seketika. Ledakan dan panas juga menanggalkan kulit dari tubuh, melelehkan bola mata, dan meledakkan perut. Kematian akibat radiasi di tahun-tahun berikutnya mencapai sekitar 120.000 jiwa.

Radiasi yang parah menghasilkan kematian dalam beberapa hari. Cedera karena radiasi parah diderita oleh semua orang dalam radius satu kilometer. Untuk jarak satu sampai dua kilometer mengalami cedera serius hingga sedang. Sementara untuk radius dua sampai empat kilometer rata-rata mengalami cedera ringan.

Selain 103.000 yang terbunuh oleh bom dalam empat bulan pertama, 400 lainnya meninggal karena kanker dan leukemia selama 30 tahun berikutnya. Bom juga menghasilkan cacat lahir dan  kematian ketika melahirkan. Anak-anak korban selamat tampaknya tidak menderita kerusakan genetik. Pada tahun 2004, sekitar 93.000 korban selamat terus dipantau.


Penyerahan Diri dan Pendudukan Jepang.


kekalahan jepang


Sampai 9 Agustus, dewan perang Jepang masih kukuh dengan empat syarat penyerahan dirinya. Pada hari itu pula, Hirohito memerintahkan Kōichi Kido untuk "mengendalikan situasi dengan sigap ... karena Uni Soviet telah menyatakan perang melawan kita." Lalu, ia mengadakan pertemuan Kekaisaran dan meminta menteri Shigenori Tōgō memberitahu Sekutu bahwa Jepang akan menerima ketentuan penyerahan diri Sekutu dengan satu syarat, ketentuan tersebut "tidak berisi tuntutan yang melawan keputusan prerogatif Yang Mulia sebagai penguasa berdaulat."

Pada tanggal 12 Agustus, Kaisar memberitahu keluarganya seputar keputusan menyerah. Salah satu pamannya, Pangeran Asaka, kemudian bertanya apakah perang akan dilanjutkan bila kokutai tidak bisa dipertahankan. Hirohito menjawab, "Tentu saja." Karena Sekutu membiarkan prinsip perlindungan Takhta Kekaisaran, Hirohito merekam pengumuman penyerahan dirinya pada tanggal 14 Agustus dan baru disiarkan di seluruh Jepang keesokan harinya meski sempat ada pemberontakan kecil oleh kaum militeris yang menolak untuk menyerah.

Dalam pernyataannya, Hirohito menyinggung pengeboman atom:

Selain itu, saat ini musuh telah memiliki senjata baru dan mengerikan yang mampu melenyapkan nyawa orang-orang tak bersalah dan menimbulkan kerusakan tak ternilai. Bila kita terus melawan, bukan saja bangsa Jepang yang akan runtuh dan musnah, seluruh peradaban umat manusia juga akan musnah.

  • Apabila hal demikian terjadi, bagaimana Kami menyelamatkan jutaan rakyat Kami, atau menyucikan diri Kami di hadapan para ruh Leluhur Kekaisaran Kami? Ini sebabnya Kami memerintahkan penerimaan syarat Deklarasi Bersama Negara-Negara Penguasa.

Dalam "Pengumuman Kepada Tentara dan Pelaut" yang dikirimkan tanggal 17 Agustus, ia menekankan dampak serbuan Soviet atas keputusannya untuk menyerah dan tidak menyebutkan pengeboman apapun. Hirohito bertemu Jenderal MacArthur tanggal 27 September dan mengatakan bahwa, "[p]erdamaian tidak tercipta sampai akhirnya pengeboman Hiroshima menciptakan situasi yang mungkin dramatis." Selain itu, pidato "Pengumuman Kepada Tentara dan Pelaut" yang ia sampaikan ke MacArthur bersifat pribadi, bukan politis, dan tidak pernah menyatakan bahwa campur tangan Soviet di Manchuria adalah alasan utama Jepang menyerah. Faktanya, sehari setelah pengeboman Nagasaki dan serbuan Soviet ke Manchuria, Hirohito memerintahkan para penasihatnya, terutama Kepala Sekretaris Kabinet Hisatsune Sakomizu, Kawada Mizuho, dan Masahiro Yasuoka, untuk menyusun pidato penyerahan diri. Dalam pidato Hirohito, beberapa hari sebelum disiarkan di radio tanggal 15 Agustus, ia menyampaikan tiga alasan utama untuk menyerah: pertahanan Tokyo tidak akan selesai diperkuat sebelum serbuan Amerika Serikat ke Jepang, Kuil Ise akan diduduki Amerika Serikat, dan senjata atom yang dikerahkan Amerika Serikat akan memusnahkan seluruh ras Jepang. Meski intervensi Soviet terjadi, Hirohito tidak menyebutkan Soviet sebagai salah satu faktor utama penyerahan diri Jepang.


Pro dan Kontra Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki


dampak bom atom di jepang


Pada tanggal 2 September 1945, pemerintah Jepang menyerah tanpa syarat. Winston Churchill menganggap bahwa bom tersebut telah menyelamatkan nyawa 250.000 pasukan Inggris dan 1 juta pasukan Amerika.

Sementara Presiden AS, Harry Truman, berargumen bahwa bom tersebut akan menyelamatkan setengah juta tantara. Namun, argumen itu tidak meyakinkan para kritikus, yang sejak bertahun-tahun telah mencatat bahwa orang Jepang siap untuk meminta perdamaian sebelum bom tersebut dijatuhkan dan telah mencari jalan damai di bulan-bulan sebelumnya.

Bagi para kritikus, alasan sebenarnya dari penggunaan bom atom itu adalah keinginan Truman untuk mengintimidasi dan membuat Uni Soviet terkesan. Seperti yang telah diketahui , pada akhir Perang Dunia II Uni Soviet sudah berpindah dari sekutu menjadi saingan terbesar Amerika. Truman ingin mengakhiri perang sebelum Soviet bisa memasuki Perang Pasifik dan mengajukan klaim atas penyelesaian pascaperang.

Bom Hiroshima menggunakan 60 kilogram uranium-235 yang diperkaya untuk menghancurkan sekitar 90 persen kota. sementara Bom Nagasaki menggunakan 8 kilogram plutonium-239. Bom-bom itu seribu kali lebih kuat dari yang meledak sebelumnya. Empat tahun kemudian Amerika Serikat meledakkan bom hidrogen pertama, dan tidak lama kemudian ada bom yang seribu kali lebih kuat daripada yang dijatuhkan di Hiroshima.


Korban Pasca serangan Pemboman Hiroshima dan Nagasaki.


korban bom atom di jepang


Pada musim semi 1948, Atomic Bomb Casualty Commission (ABCC) didirikan berdasarkan keputusan presiden Truman kepada National Academy of Sciences – National Research Council dengan tujuan melakukan penyelidikan mengenai dampak radiasi terhadap penyintas di Hiroshima dan Nagasaki. Salah satu penelitian pertama yang dilakukan ABCC adalah kehamilan di Hiroshima dan Nagasaki, dan di kota kendali Kure yang terletak 18 mi (29 km) di selatan Hiroshima, untuk mempelajari kondisi dan hasil kehamilan akibat paparan radiasi. Penelitian yang dipimpin Dr. James V. Neel ini menemukan bahwa jumlah kecacatan kelahiran di kalangan anak-anak penyintas yang hamil saat pengeboman tidak terlalu tinggi. National Academy of Sciences mempertanyakan prosedur Neel yang tidak menyaring populasi Kure atas dugaan paparan radiasi. Di antara kecacatan kelahiran yang diamati peneliti, jumlah kasus malformasi otak di Nagasaki dan Hiroshima, termasuk mikroensefalus dan anensefali, lebih banyak 2,75 kali lipat daripada jumlah kasus di Kure.

Pada tahun 1985, genetikawan manusia dari Universitas Johns Hopkins James F. Crow mempelajari penelitian Neel dan membenarkan bahwa jumlah kecacatan kelahiran di Hiroshima dan Nagasaki tidak terlalu tinggi. Banyak anggota ABCC dan penggantinya, Radiation Effects Research Foundation (RERF), yang masih mencari potensi kecacatan kelahiran atau penyebab lain di kalangan penyintas beberapa puluh tahun kemudian, namun gagal menemukan bukti persebaran kecacatan di kalangan penyintas. Meski penelitian Neel menemukan sedikitnya jumlah kecacatan kelahiran, sejarawan Ronald E. Powaski menulis bahwa Hiroshima mengalami "peningkatan jumlah kelahiran mati, kecacatan kelahiran, dan kematian bayi" setelah pengeboman atom. Neel juga meneliti masa hidup anak-anak yang selamat dari pengeboman Hiroshima dan Nagasaki. Ia melaporkan bahwa antara 90 sampai 95 persen anak-anak tersebut masih hidup 50 tahun kemudian.

Sekitar 1.900 korban tewas akibat kanker dapat ditelusuri penyebabnya pada efek bom atom. Kajian epidemiologi oleh RERF menyatakan bahwa sejak tahun 1950 sampai 2000, 46% penderita leukemia yang meninggal dan 11% penderita kanker padat yang meninggal di kalangan penyintas bom diakibatkan oleh radiasi bom. Persentase tersebut mewakili 200 penderita leukemia dan 1.700 penderita kanker padat.


Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan atau kekurangan kami mohon maaf, silahkan tinggalkan komentar dengan sifatnya membangun menjadi lebih baik. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih.

Pengertian dan Latar Belakang Nasionalisme Indonesia
https://www.pustakapengetahuan.com/2019/04/pengertian-dan-latar-belakang.html

Propaganda Jepang di Indonesia, Japanese Propaganda in Indonesia.
https://www.pustakapengetahuan.com/2019/04/propaganda-jepang-di-indonesia-japanese.html

Bahan bacaan lainnya, jika membantu tugas sekolah silahkan klik Berbagai Reviews

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dunia farm, silahkan klik Baraja Farm 


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar