Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Selasa, 30 April 2019

Pemanasan Global (Global Warming), Pengertian, Proses Terjadinya Pemanasan Global, Penyebab dan Dampak Pemanasan Global, Upaya Mengatasi Pemanasan Global.

| Selasa, 30 April 2019

Pengertian Pemanasan Global (Global Warming) - pustakapengetahuan.com


Pemanasan global memiliki dampak yang sangat membahayakan bagi kesehatan bumi serta tentu juga berdampak bagi seluruh penghuni bumi. Pertama-tama mari kita membahas Pengertian Pemanasan Global. Secara Umum, Pemanasan Global (Global Warming) merupakan suatu peristiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan atmosfer dan permukaan bumi. 



Pengertian Pemanasan Global (Global Warming).

Pemanasan global (bahasa Inggris: Global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. 


Pengertian Pemanasan Global Menurut Para Ahli.

Agar lebih memahami apa itu global warming, maka kita bisa merujuk kepada pendapat beberapa ahli berikut ini:

Agen Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat

Menurut agen perlindungan lingkungan Amerika Serikat pengertian pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi, baik yang telah berlalu maupun yang sedang terjadi saat ini. Efek rumah kaca merupakan penyebab pemanasan global yang paling besar sehingga menyebabkan perubahaan iklim.

Asosiasi Energi Matahari New Mexico, Amerika Serikat

Menurut Asosiasi Energi Matahari New Mexico, Amerika Serikat pengertian pemanasan global adalah peningkatan suhu atau temperatur rata-rata di permukaan bumi sebagai dampak dari efek rumah kaca. Efek rumah kaca tersebut merupakan peristiwa terperangkapnya panas di bumi karena terhalang oleh gas emisi seperti karbondioksida (asap kendaraan bermotor, asap pabrik-pabrik atau industri, kebakaran hutan) di atmosfir.

Natural Resources Defense Council (NRDC)

Menurut NRDC global warming adalah proses peningkatan suhu udara karena terperangkapnya panas di atmosfir oleh gas karbondioksida yang bisa mengancam perubahan iklim dan dapat menimbulkan bencana di permukaan bumi. NRDC mengatakan global warming merupakan krisis lingkungan dan kemanusiaan terbesar yang terjadi pada saat ini.

National Wildlife Federation

Menurut National Wildlife Federation, global warming adalah peningkatan suhu udara di bumi yang mengakibatkan terjadinya berbagai bencana alam, misalnya badai, kekeringan, banjir, dan lain-lain. Global warming juga mengakibatkan perubahan landscape kehidupan di bumi dan membunuh banyak species.


Proses Terjadinya Pemanasan Global.


Proses Terjadinya Pemanasan Global - pustakapengetahuan.com


Proses terjadinya efek rumah kaca dimulai dari matahari yang akan memancarkan sinarnya dalam bentuk radiasi ultraviolet ke bumi, yang akan diterima oleh bumi dan kemudian dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah. Sinar matahari akan masuk ke bumi sebagai panas, lalu kemudian sebagian sinarnya akan dipantulkan ke angkasa oleh permukaan bumi.


Sebagian sinar tampak matahari di serap bumi dan sebagiannya dipantulkan ke angkasa (yang dipantulkan kembali adalah radiasi inframerah) (radiasi masuk hingga 343 watt per m2). Sebagian pantulan dari bumi sebagiannya terus ke langit dan Radiasi sebagian dipantulkan lagi oleh atmosfer ke bumi. Pantulan panas matahari dari atmosfer dipantulkan kembali ke udara oleh permukaan bumi dan diteruskan oleh atmosfer ke luar angkasa. Sisa radiasi matahari dari berkali-kali pantulan tersebut menjadi 30 watt per m2

Inilah rincian radiasi yang memantul ke bumi lagi :
  • 25% : dipantulkan awan dan partikel partikel lain
  • 25% : di serap awan
  • 45% : di serap permukaan bumi
  • 10% : dipantulkan lagi oleh permukaan bumi



Penyebab Pemanasan Global.


Penyebab Pemanasan Global - pustakapengetahuan.com


Efek rumah kaca

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer Bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

Penebangan dan pembakaran hutan

Aktivitas penebangan dan pembakaran hutan secara liar dan tak terkendali juga menjadi penyebab terbesar terjadinya global warming. Seperti kita tahu, pohon-pohon di hutan dibutuhkan untuk menyumbang oksigen bagi mahluk hidup di bumi. Penebangan dan pembakaran pohon-pohon tersebut selain menyebabkan polusi udara, juga mengakibatkan hilangnya sebagian ‘paru-paru’ dunia untuk mendaur ulang karbon dioksida.

Efek umpan balik

Anasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembapan relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.

Variasi matahari

Terdapat hipotesis yang menyatakan bahwa variasi dari matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an. Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.

Penggunaan bahan kimia

Ada banyak produk dan kebutuhan manusia yang menggunakan bahan kimia, salah satunya adalah pupuk tanaman. Walaupun dianggap berbahaya, namun penggunaan pupuk kimia tetap dilakukan hingga saat ini. Pupuk kimia mengandung gas nitrogen oksida yang kapasitasnya 300 kali lebih panas dibandingkan dengan karbon dioksida. Nah, bisa dibayangkan bagaimana dampaknya terhadap pemanasan global jika pupuk kimia digunakan secara berlebihan.

Polusi kendaraan 

Kendaraan merupakan salah satu penyebab terbesar dalam terjadinya pemanasan global. Hal ini karena, polusi yang dihasilkan oleh kendaraan yang berbahan bakar bensin yang mana hasil pembuangannya menghasilkan gas CO2 (karbon dioksida) yang berlebihan. Gas CO2 tersebut menjadi penyebab utama dalam terjadinya pemanasan global, sebab karbon dioksida merupakan gas yang dapat memerangkap panas sehingga panas tersebut tidak dapat keluar ke angkasa.


Dampak Pemanasan Global.


Dampak Pemanasan Global - pustakapengetahuan.com


Para ilmuwan menggunakan model komputer dari suhu, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuwan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.

Iklim mulai tidak stabil

Para ilmuwan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Suhu pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat. Daerah yang hangat akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuwan belum begitu yakin apakah kelembapan tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. 

Peningkatan permukaan laut

Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuwan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 - 35 inci) pada abad ke-21. Perubahan tinggi muka laut akan sangat memengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. 

Suhu global cenderung meningkat

Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

Gangguan ekologis

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

Dampak sosial dan politik

Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malagizi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malagizi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.

Pergeseran ekosistem

Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian demam berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan adanya perubahan iklim ini maka ada beberapa spesies vektor penyakit (eq aedes aegypti), virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adalah organisme tersebut. Selain itu bisa diprediksi kan bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah dikarenakan perbuhan ekosistem yang ekstreem ini. hal ini juga akan berdampak perubahan iklim (climate change) yang bisa berdampak kepada peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau panjang/kebakaran hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu)

Gradasi lingkungan 

Gradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernapasan seperti asma, alergi, coccidioidomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.


Upaya Mengatasi Pemanasan Global (Global Waming).


Upaya Mengatasi Pemanasan Global (Global Waming) - pustakapengetahuan.com


Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi pemanasan global. Dari yang hal yang kecil seperi kesadaran kita terhadap lingkungan sekitar sampai yang besar seperti mengajak masyarakat untuk turun tangan dalam mengatasi pemanasan global yang sudah mulai terasa akhir-akhir ini

Program reboisasi atau penanaman pohon

Sekarang pemerintah lagi menggalakan kampanye dan iklan tentang gerakan reboisasi atau penanaman 1000 pohon. Kita sebagai rakyat hendaknya patuh, mendukung dan ikut serta dalam gerakan tersebut. Untuk hutan- hutan yang sudah gundul, kita bisa bersama bergotong royong untuk menanam di sana. Ada program lainnya yang cukup unik, yaitu wajib bagi setiap orang menanam satu pohon untuk seumur hidup. Dengan mengikuti gerakan tersebut kita telah mengurangi proses terjadinya global warming.

Cerdas dalam berkendara

Masak hanya jarak yang begitu dekat kita harus naik sepeda motor atau mobil. Kita harus sadar bahwa jika kita berkendara motor juga menghasilkan gas membuat Global Warming.
Negara maju bisa kita jadikan contoh. Selain mereka cerdas dalam berkendara ternyata di sana sarana transportasi umum ditingkatkan kuantitas dan pelayanannya sehingga tidak ada lagi kemacetan yang mengakibatkan polusi udara. Jika tidak naik transportasi maka mereka memilih untuk mengayuh sepeda ke kantor atau ke sekolah. Selain itu juga negara maju sudah  menyediakan parkir khusus sepeda kayuh.

Menggunakan kipas angin

Jika kamu merasa kepanasan atau keringat, janganlah sedikit-dikit menyalakan AC. Kita kan sudah tahu bahwa di AC terdapat CFC yang berdampak pada lapisan ozon di atmosfer yang mana mempercepat proses terjadinya global warming. Lebih baik menggunakan kipas angin.
Gunakanlah AC sewaktu-waktu saja bila mungkin dijarangkan. Apabila memang ingin menyalakan AC maka usahakan ruangan tertutup rapat dan tidak ada pintu yang keluar. Dengan hal kecil yang kita lakukan, kita sudah berpartisipasi untuk mengurangi efek pemanasan global.


Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan dan kekurangannya, kami mohon yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan pesan yang sifatnya membangun, Semoga bermanfaat. Terima Kasih.


Bahan Kimia atau Zat Kimia Aditif Pada Makanan

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar