Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Kamis, 11 April 2019

Kepercayaan (Trust), Kepercayaan Publik Dan Sosial, Komponen Dan Konsep Kepercayaan.

| Kamis, 11 April 2019
Kepercayaan (trust) - pustakapengetahuan.com


Kepercayaan adalah factor yang sangat di perlukan dalam mengatasi berbagai kritis serta kesulitan di antara rekan bisnis, bukan hanya itu saja kepercayaan juga adalah asset yang sangat penting dalam mengembangkan suatu hubungan jangka panjang di dalam sebuah organisasi. 



Pengertian Kepercayaan Menurut Para Ahli

Kepercayaan menjadi aspek penting bagi sebuah komitmen atau janji dan komitmen hanya dapat direalisasikan jika suatu saat berarti. Keyakinan atau kepercayaan adalah faktor penting yang dapat direalisasikan jika suatu saat berarti. Keyakinan atau kepercayaan adalah faktor penting yang dapat mengatasi kritis dan kesulitan antara rekan bisnis selain itu juga merupakan asset penting dalam mengembangkan hubungan jangka panjang antar organisasi. Berikut ini kami share sejumlah kajian teori atau pendapat para ahli tentang definisi kepercayaan.

Zineldin, et al., 1997; Zineldin, 1998). 

Suatu organisasi harus mampu mengenali faktor-faktor yang dapat membentuk kepercayaan tersebut agar dapat menciptakan, mengatur, memelihara, menyong dan mempertinggi tingkat hubungan dengan pelanggan.

Moorman, Deshpande dan Zaltman (1993) 

Sebagaimana yang dikutip oleh Zulganef (2002) mendefinisikan kepercayaan sebagai keinginan menggantungkan diri pada mitra bertukar yang dipercayai. Definisi lain Rempel, Holmes dan Zanna (1985) yaitu kepercayaaan merupakan rasa percaya diri seseorang yang akan ditemukan berdasarkan hasrat dari orang lain daripada kekuatan dirinya sendiri. 

Morgan dan Hunt (1994) 

Berpendapat bahwa ketika suatu pihak mempunyai keyakinan bahwa pihak lain yang terlibat dalam pertukaran mempunyai reliabilitas dan integritas, maka dapat dikatakan ada kepercayaan (Darsono dan Dharmmesta : 2005). 

Lau dan Lee (1999) 

Mendefinisikan kepercayaan sebagai kesediaan (willingness) seseorang untuk menggantungkan dirinya pada pihak lain dengan resiko tertentu. Kepercayaan terhadap merek terbentuk dari pengalaman masa lalu dan interaksi sebelumnya (Garbarino dan Johnson, 1999). Anderson dan Narus dalam Aydin dan Ozer (2005) menekankan bahwa trust terjadi ketika suatu kelompok percaya bahwa tindakan kelompok yang lain akan memberikan hasil yang positif baginya. 

Doney dan Canon dalam Aydin dan Ozer (2005) 

Menyatakan bahwa kepercayaan adalah suatu proses menghitung (calculative process) antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh. Pelayanan yang baik yang diterima sekarang akan berlanjut untuk ke depannya, sehingga service quality berpengaruh positif berpengaruh positif terhadap trust. 

Menurut teori Trust-Commitment (Morgan dan Hunt, 1994) 

Trust adalah satu variable kunci untuk memelihara suatu hubungan jangka panjang, termasuk pada sebuah merek. Hubungan jangka panjang akan meningkatkan tingkat trust konsumen terhadap harapan yang akan diterima dari perusahaan (Gwinner, Gremler dan Bitner dalm Simon, Auh dan Smalley, 2005), sehingga akan mengurangi kegelisahan konsumen terhadap pelayanan yang diterimanya, sehingga merupakan penghalang dalam mempengaruhi konsumen untuk melakukan pemilihan (switching barrier). Chauduri dan Holbrook (2001) mengemukakan bahwa trust mengurangi ketidakpastian dengan demikian menurut Aydin dan Ozer (2005) trust akan meningkatkan switching cost. 


Manfaat Kepercayaan.

Morgan dan Hunt (1994) menjelaskan beberapa manfaat dari adanya kepercayaan : 
  • Kepercayaan dapat mendorong pemasar untuk berusaha menjaga hubungan yang terjalin dengan bekerjasama dengan rekan perdagangan.
  • Kepercayaan menolak pilihan jangka pendek dan lebih memilih keuntungan jangka panjang yang diharapkan dengan mempertahankan rekan yang ada.
  • Kepercayaan dapat mendorong pemasar untuk mendatangkan risiko besar dengan bijaksana karena percaya bahwa rekannya tidak akan mengambil kesempatan yang dapat merugikan pasar.


Komponen Kepercayaan

Ganesan dan Shankar (1994) menyatakan bahwa kepercayaan itu merupakan refleksi dari 2 komponen, yaitu : 
  • Credibility: didasarkan kepada besarnya kepercayaan kemitraan dengan organisasi lain dan membutuhkan keahlian untuk menghasilkan efektivitas dan kehandalan pekerjaan.
  • Benevolence: didasarkan pada besarnya kepercayaan kemitraan yang memiliki tujuan dan motivasi yang menjadi kelebihan untuk organisasi lain pada saat kondisi yang baru muncul, yaitu kondisi di mana komitmen tidak terbentuk.

Trust merefleksikan kredibilitas dan kredibilitas mempengaruhi orientasi jangka panjang konsumen dengan mengurangi persepsi atas resiko yang berhubungan dengan tingkah oportunistik bagi perusahaan. Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa trust adalah sebuah penggerak (driver) yang mempengaruhi loyalitas merek (Chauduri dan Holbrook, 2001; Lau dan Lee, 1999).


Kepercayaan Publik Terhadap Pemerintah

Seiring dengan perubahan birorasi yang telah berjalan sejak 16 tahun yang lalu, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah bukan semakin baik seperti yang diharapkan, namun mengalami pasang surut. Pasalnya, dengan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi, kondisi masyarakat tidaklah serta merta menjadi lebih baik, sehingga hanya 31,4 persen masyarakat yang menyatakan puas dengan pelaksanaan reformasi birokrasi tersebut. Data yang diperoleh oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) itu menyiratkan bahwa masyarakat masih pesimis dengan keberhasilan pelaksanaan berbagai agenda reformasi yang direncanakan. Ketidakpercayaan masyarakat akhir-akhir ini justru rendah karena dipandang pemerintah masih gagal merealisasikan berbagai rencana indah yang ada.


Konsep Kepercayaan

Agus Dwiyanto (2011) menyebutkan bahwa konsep kepercayaan secara umum dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu political trust (kepercayaan politik) dan social trust (kepercayaan social).

Kepercayaan publik


Kepercayaan publik (public trust) - pustakapengetahuan.com


Dari perspektif politik, kepercayaan terjadi ketika warga menilai lembaga pemerintah dan para pemimpinnya dapat memenuhi janji, efisien, adil, dan jujur (Blind dalam Dwiyanto, 2007). Jika institusi pemerintah, pejabat public, dan kebijakan yang dibuatnya dinilai baik oleh warga maka warga akan memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap pemerintah. Mereka percaya bahwa pemerintah tidak akan berbuat buruk, melainkan akan selalu melakukan tindakan yang baik meskipun tidak diawasi. Kepercayaan public masayarakat terhadap pemerintah menggambarkan perasaan yang ada dalam masyarakat itu sendiri, sehingga jika tingkat kepercayaan tinggi menunjukkan bahwa masyarakat sedang dalam keadaan senang, nyaman, aman dan akhirnya akan mendukung kebijakan pemerintah. 

Lebih lanjut dijelaskan oleh Blind, bahwa jika institusi dan para pejabatnya mengambil pilihan kebijakan tertentu yang dinilai oleh warga sebagai pilihan benar maka masyarakat akan cenderung menaruh kepercayaannya. Namun jika respon terhadap keluhan masyarakat tidak cepat dan sesuai harapan, maka otomatis kepercayaan masayakat akan merosot. Tindakan pejabat meskipun tidak mewakili institusinya juga sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan. Hal tersebut terlihat jika pejabat yang bersangkutan melakkan tindakan yang tidak disukai oleh masyarakat atau melakukan perbuatan yang membuat masayarakat merasa tidak nyaman. Krisis kepercayaan terhadap pejabat tersebut mengakibatkan pula merosotnya kepercayaan terhadap institusi dimana pejaba tersebut menduduki jabatannya.

Kepercayaan sosial.


Kepercayaan sosial - pustakapengetahuan.com


Kepercayaan selanjutnya adalah kepercayaan social yang menggambarkan kepercayaan warga terhadap warga yang lainnya dalam suatu komunitas atau masyarakat. Kepercayaan terhadap pemerintah sangat dipengaruhi oleh kepercayaan social. Kenapa? Karena kepercayaan public tidak terjadi dalam ruang kosong melainkan dalam sebuah komunitas yang di dalamnya terdapat dinamika yang mau tidak mau akan mempengaruhi kepercayaan public kepada pemerintah dan kebijakannya.

Adanya informasi tentang berbagai hal yang dilakukan oleh pemerintah juga akan membentuk persepsi dalam pikiran masyarakat. Adalah menjadi masalah jika informasi yang tersapaikan tidak sesuai dengan realitas yang ada. Selain itu, strategi komunikasi juga sangat mempengaruhi adanya pembentukan persepsi yang berhasil akhir pada tingkat kepercayaan. Warga akan cenderung memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap pemerintah ketika mereka menilai pemerintah mampu mencukupi kebutuhan barang dan jasanya.


Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan dan kekurangannya, kami mohon yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan pesan yang sifatnya membangun, Semoga bermanfaat. Terima Kasih.


Wawasan Nusantara



Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar