Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Rabu, 03 April 2019

Beton Prategang (Prestressed Concrete), Pengetian Beton Prategang, Konsep dan Sistem Pemberian Prategang, Keuntungan dan Kekurangan Beton Prategang.

| Rabu, 03 April 2019
Pengertian beton prategang - pustakapengetahuan.com


Definifisi Beton Prategang

Beton prategang adalah beton yang mengalami tegangan internal dengan besar dan distribusi sedemikian rupa sehingga dapat mengimbangi sampai batas tertentu tegangan yang terjadi akibat beban eksternal. (ACI)

Dalam definisi lain, beton prategang merupakan beton bertulang yang telah diberikan tegangan tekan dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam akibat beban kerja. (SNI 03-2847-2002)

Definisi beton prategang menurut beberapa peraturan adalah sebagai berikut:

Menurut PBI – 1971 

Beton prategang adalah beton bertulang dimana telah ditimbulkan tegangan-tegangan intern dengan nilai dan pembagian yang sedemikian rupa hingga tegangan-tegangan akibat beton-beton dapat dinetralkan sampai suatu taraf yang diinginkan. 

Menurut Draft Konsensus Pedoman Beton 1989

Beton prategang adalah beton bertulang dimana telah diberikan tegangan dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat pemberian beban yang bekerja. 

Menurut ACI 

Beton prategang adalah beton yang mengalami tegangan internal dengan besar dan distribusi sedemikian rupa sehingga dapat mengimbangi sampai batas tertentu tegangan yang terjadi akibat beban eksternal.

Dapat ditambahkan bahwa beton prategang, dalam arti seluas-luasnya, dapat juga termasuk keadaan (kasus) dimana tegangan-tegangan yang diakibatkan oleh regangan-regangan internal diimbangi sampai batas tertentu, seperti pada konstruksi yang melengkung (busur). Tetapi dalam tulisan ini pembahasannya dibatasi dengan beton prategang yang memakai tulangan baja yang ditarik dan dikenal sebagai tendon. 

Beton prategang juga dapat didefinisikan sebagai beton dimana tegangan tariknya pada kondisi pembebanan tertentu dihilangkan atau dikurangi sampai batas aman dengan pemberian gaya tekan permanen, dan baja prategang yang digunakan untuk keperluan ini ditarik sebelumbeton mengeras (pratarik) atau setelah beton mengeras (pascatarik).


Konsep Beton Prategang

Konsep Dasar

Perbedaan utama antara beton bertulang dan beton prategang pada kenyataannya adalah beton bertulang mengkombinasikan beton dan tulangan baja dengan cara menyatukan dan membiarkan keduanya bekerja bersama-sama sesuai dengan keinginannya, sedangkan beton prategang mengkombinasikan beton berkekuatan tinggi dan baja mutu tinggi dengan cara-cara “aktif”. Hal ini dicapai dengan cara menarik baja tersebut dan menahannya ke beton, jadi membuat beton dalam keadaan tertekan. Kombinasi aktif ini menghasilkan perilaku yang lebih baik dari kedua bahan tersebut. Baja adalah bahan yang liat dan dibuat untuk bekerja dengan kekuatan tarik yang tinggi oleh prategang. Beton adalah bahan yang getas dan kemampuannya menahan tarikan diperbaiki dengan memberikan tekanan, sementara kemampuannya menahan tekanan tidak dikurangi. Jadi beton prategang merupakan kombinasi yang ideal dari dua buah bahan modern berkekuatan tinggi.


Sistem Pemberian Prategang

Ada 2 jenis metode pemberian gaya prategang pada beton, yaitu :

a. Pemberian Pratarik (Pretension)

Pada metode pratarik, tendon ditarik sebelum beton dicor. Setelah beton cukup keras tendon dipotong dan gaya prategang akan tersalur ke beton melalui lekatan. Metode ini sangat cocok bagi produksi massal. Baja prategang diberi pratarik terhadap pengangkeran independen sebelum pengecoran beton di sekitarnya. Sebutan pratarik berarti pemberian pratarik pada baja prategang, bukan pada baloknya. Pemberian pratarik biasanya dilakukan di lokasi pembuatan beton pracetak. Penggambaran sistem pemberian pratarik dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Metode pemberian prategang pratarik


Pemberian Pascatarik (Post Tension) - pustakapengetahuan.com


b. Pemberian Pascatarik (Post Tension)
Pada metode pascatarik, tendon ditarik setelah beton dicor. Sebelum pengecoran dilakukan terlebih dahulu dipasang selongsong untuk alur dari tendon. Setelah beton jadi, tendon dimasukkan ke dalam beton melalui selebung tendon yang sebelumnya sudah dipasang ketika pengecoran. Penarikan dilakukan setelah beton mencapai kekuatan yang diinginkan sesuai dengan perhitungan. Setelah penarikan dilakukan maka selongsong diisi dengan bahan grouting. 

Proses pemberian prategang metode pascatarik dapat dilihat pada Gambar 2.2.



Pengecoran dan pemasangan selubung tendon - pustakapengetahuan.com


(a) Pengecoran dan pemasangan selubung tendon



Proses stressing tendon sekaligus grouting - pustakapengetahuan.com

(b) Proses stressing tendon sekaligus grouting


Balok dalam keadaan prategang - pustakapengetahuan.com


(c) Balok dalam keadaan prategang 

Gambar 2.2 Metode pemberian prategang pascatarik


Keuntungan dan Kekurangan Beton Prategang

Keuntungan beton prategang, sebagai berikut:
  • Seluruh penampang beton prategang menjadi efektif, sedangkan pada beton bertulang biasa hanya diatas garis netral saja yang efektif.
  • Struktur beton prategang lebih ramping.
  • Struktur beton prategang tidak retak akibat beban kerja.
  • Lendutan yang lebih kecil.
  • Daya tahan terhadap karat lebih baik.
  • Penggunaan bahan yang lebih sedikit karena menggunakan bahan mutu tinggi.

Kekurangan beton prategang, sebagai berikut :
  • Diperlukan kontrol yang lebih ketat dalam proses pembuatan.
  • Kehilangan tegangan pada pemberian gaya prategang awal.
  • Diperlukan biaya tambahan untuk pengangkutan.


Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan atau kekurangan kami mohon maaf, silahkan tinggalkan komentar dengan sifatnya membangun menjadi lebih baik. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar