Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Selasa, 30 April 2019

Bahan Kimia atau Zat Kimia Aditif Pada Makanan dan Efeknya Bagi Tubuh, Chemicals in Food.

| Selasa, 30 April 2019
Bahan kimia pada makanan (Zat kimia aditif pada makanan) - pustakapengetahuan.com


Pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa makanan olahan bisa memiliki rasa yang begitu enak dan tahan lama alias tidak mudah busuk seperti makanan segar? Jawabannya, tentu terletak pada zat kimia berupa zat aditif dan pengawet yang ditambahkan pada makanan tersebut. 

Apa saja zat kimia yang ada di dalam makanan olahan? 

Berikut bahan kimia atau zat kimia terdapat pada makanan

Natrium Nitrit


Natrium Nitrit - pustakapengetahuan.com


Natrium nitrit merupakan zat pengawet dalam daging olahan yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Selain itu, zat aditif pada makanan ini juga menambah rasa asin dan membuat daging kalengan terlihat pink kemerahan seperti daging segar. Sayangnya jika terkena suhu panas yang cukup tinggi, zat ini dapat berubah bentuk menjadi nitrosamin. Nitrosamin dikenal sebagai zat penyebab kanker usus besar, kanker payudara, kanker kandung kemih, dan juga kanker perut. Untuk itu, usahakan untuk memakan dan memproses daging segar sendiri untuk menurunkan risiko penyakit kanker.


MSG (Monosodium Glutamat).


MSG (Monosodium Glutamat) - pustakapengetahuan.com


MSG (monosodium glutamat) alias mecin adalah zat aditif yang digunakan sebagai penyedap rasa makanan. Tidak hanya terbatas pada makanan kemasan dan cepat saji, masakan rumahan pun sering juga ditambahkan mecin agar rasanya makin lezat. Efek MSG terhadap kesehatan sampai saat ini masih jadi topik perdebatan hangat. Beberapa pakar berpendapat mecin bisa menyebabkan masalah pada saraf dan kerja otak sehingga bikin Anda jadi “lemot“. Kebanyakan makan mecin juga diduga kuat menjadi penyebab Anda sering sakit kepala dan mal-mual, sebagai gejala Chinese Restaurant Syndrome. Sementara itu, sejumla penelitian lain tidak menemukan kaitan khusus antara konsumsi MSG dengan masalah kesehatan.


Pewarna Buatan


Pewarna Buatan - pustakapengetahuan.com


Pewarna buatan adalah zat aditif pada makanan yang dipakai untuk mempercantik penampilan. Makanan yang berwarna cerah dan segar akan menarik minat orang-orang untuk membeli. Namun, tidak semua pewarna makanan aman digunakan. Beberapa penelitian menunjukkan pewarna buatan dapat meningkatkan kecenderungan alergi anak dan hiperaktivitas pada anak dengan ADHD. Tidak hanya itu. Beberapa pewarna makanan buatan diduga kuat dapat memicu kanker, misalnya biru berlian (Blue 1), allura red alias Red 40, dan pewarna karamel. Merah 3, atau dikenal sebagai eritorisin, terbukti dapat meningkatkan risiko tumor tiroid. Meski baru sebatas penelitian pada hewan, peneliti yakin bahwa efeknya kemungkinan besar sama jika dikonsumsi oleh manusia.


Sirup Jagung Tinggi Fruktosa.


Sirup Jagung Tinggi Fruktosa - pustakapengetahuan.com


Sirup jagung fruktosa merupakan pemanis buatan yang sering ditemukan dalam soda, jus, permen, sereal, dan berbagai makanan ringan. Sebuah penelitian membuktikan bahan ini dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes jika sering dikonsumsi dalam porsi berlebihan. Selain itu, zat yang satu ini juga dapat memicu peradangan dalam sel yang bisa mengakibatkan berbagai penyakit serius seperti penyakit jantung dan kanker. Penelitian juga membuktikan pemanis ini tidak mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Sebagai gantinya, pilih makanan dan minuman tanpa gula buatan tambahan. Anda bisa menambahkan madu murni sebagai pengganti gula yang lebih sehat.


Pemanis Buatan


Pemanis Buatan - pustakapengetahuan.com


Pemanis buatan seperti aspartam, sakarin, dan lainnya banyak digunakan dalam makanan dan minuman manis rendah kalori. Penelitian membuktikan bahwa pemanis buatan dapat membantu menurunkan berat badan dan membantu mengelola kadar gula darah di dalam tubuh. Meski lazim digunakan sebagai pengganti gula pasir yang lebih sehat, konsumsi pemanis buatan yang berlebihan juga belum tentu baik untuk kesehatan. Untuk menghindari risiko masalah, para ahli menganjurkan pemanis buatan dikonsumsi tetap sewajarnya saja.


Natrium Benzoat


Natrium Benzoat - pustakapengetahuan.com


Natrium benzoat adalah zat aditif pada makanan asam serta minuman bersoda. FDA, badan keamanan obat dan pangan milik Amerika Serikat, telah menyatakan natrium benzoat aman untuk dikonsumsi. Meski begitu, beberapa penelitian menunjukkan kombinasi natrium benzoat dan pewarna makanan buat dapat meningkatkan kecenderungan hiperaktivitas pada anak. Selain itu, natrium benzoat yang dikombinasikan dengan vitamin C juga dapat berubah menjadi benzena, zat yang dapat meningkatkan risiko kanker.


Lemak Trans.


Lemak Trans - pustakapengetahuan.com


Lemak trans (trans fat) merupakan minyak sayur terhidrogenasi yang biasanya ditemukan dalam margarin, biskuit, pop corn, makanan yang digoreng, hingga krimer. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa lemak trans dapat meningkatkan kolesterol jahat LDL yang lambat laun meningkatkan risiko penyakit jantung.


Perasa Buatan.


Perasa Buatan - pustakapengetahuan.com


Beberapa minuman dan makanan kemasan dengan embel-embel “rasa asli” kadang mendapatkan rasanya dengan bantuan perasa buatan. Penelitian yang dilakukan pada hewan menemukan bukti bahwa perasa buatan ini memiliki beberapa efek negatif terhadap kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Sebuah penelitian yang dikutip dari Healthline menyatakan bahwa produksi sel darah merah pada tikus berkurang setelah diberikan perasa buatan selama tujuh hari berturut-turut. Selain itu, perasa buatan tertentu seperti coklat dan stroberi memiliki efek racun pada sel sumsum tulang. Sementara perasa anggur, plum, dan jeruk dapat menghambat pembelahan sel dan memiliki efek racun bagi sumsum tulang. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melihat efeknya pada manusia.


Minyak Kelapa Sawit.


Minyak Kelapa Sawit - pustakapengetahuan.com


Sama dengan sirup jagung, minyak kelapa sawit juga bisa mengundang banyak masalah bagi tubuh apabila dikonsumsi terlalu sering. Kalian tahu kenapa makanan di supermarket bisa bertahan begitu lama dan tidak membusuk? Itu disebabkan oleh minyak kelapa sawit. Jika tanpa bantuan minyak kelapa sawit, supermarket harus rutin mengecek dan mengganti setiap makanan yang sudah membusuk. Dikatakan sebelumnya bahwa sirup jagung bisa meningkatkan lemak tak jenuh dalam tubuh, minyak kelapa sawit ini juga bisa melakukan hal yang sama dengan sirup jagung. Semakin meningkatnya jumlah LDL dalam tubuh bisa mengakibatkan penggumpalan darah dan meningkatkan resiko terserang penyakit jantung.


Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan dan kekurangannya, kami mohon yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan pesan yang sifatnya membangun, Semoga bermanfaat. Terima Kasih.


Pemanasan Global (Global Warming)
https://www.pustakapengetahuan.com/2019/04/pemanasan-global-global-warming.html



Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar