Kumpulan artikel tentang Pengetahuan, pendidikan dan dunia

Selasa, 01 Januari 2019

Pengertian Seni Lukis, Teknik Seni Lukis, Unsur - Unsur Seni Lukis, Alat dan Media Seni Lukis, Art Painting.

| Selasa, 01 Januari 2019
art painting - pustakapengetahuan.com


Seni lukis adalah salah satu cabang seni rupa yang tercipta dari imanjinasi seniman yang diekspresikan melalui media garis, warna, tekstur, gelap terang, maupun bidang dan bentuk. Seni lukis disajikan dalam bidang dua dimensi, seperti kanvas, papan, kertas, dan lainnya. Karya dari seni lukis ini disebut dengan lukisan. Seni lukis merupakan pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Seni lukis disajikan dalam bidang dua dimensi, misalnya kertas, kanvas, papan, dan lain sebagainya. Karaya dari seni lukis disebut dengan lukisan.


Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.

Pengertian Seni Lukis Menurut Para Ahli.

Dibawah ini merupakan beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang pengertian seni lukis.

Aristoteles
Aristoteles menyatakan bahwa seni lukis adalah sesuatu yang selain baik juga menyenangkan.

Leo Tolstoy (Sumardjo, 2000:62)
Leo Tolstoy berpendapat bahwa seni lukis adalah ungkapan perasaan pencipta yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis.

Galeria Fasya Art Studio
Pengertian lukis menurut Galeria Fasya Art Studio adalah cabang atau bagian dari seni rupa dimana wujud dari lukis itu sendiri merupakan karya dua dimensi “dwi matra”, walaupun memiliki dasar pengertian yang sama dengan seni rupa, namun lukis memiliki arti yang lebih karena lukis merupakan sebuah pengembangan yang lebih utuh dari sekedar menggambar.

Harry Sulastianto
Pengertian seni lukis adalah cabang seni rupa murni yang berwujud dua dimensi, biasanya dilakukan di atas kanvas dengan menggunakan cat minyak atau cat akrilik.

Herbert Read
Pengertian seni lukis menurut Herbert Read adalah kegiatan rohani yang merefleksikan pada jasmani, dan mempunyai daya yang bisa membangkitkan perasaan/jiwa.

Jim Supangat
Pengertian seni lukis menurut Jim Supangat adalah suatu upaya menegaskan kembali pengalaman masa lalu pada konteks sekarang.

Myers (1962:156)
Myers mengatakan bahwa seni lukis mengungkapkan nilai-nilai intelektual, emosional, simbolis, religius dan nilai-nilai subyektif yang lain.

M. Adler
Seni lukis dapat diartikan sebagai sesuatu yang memberikan kesenangan.

Noryan Bahari
Seni lukis dalam bahasa ungkapan pengalaman artistik dan ideologi seseorang.

Sukaryono (1998:7)
Pengertian seni lukis menurut Sukaryono adalah ungkapan isi hati dan perasaan yang disebut sebagai bahasa seniman yang dikomunikasikan.

Suyanto (2014)
Seorang seniman lukis yang satu ini berpendapat bahwa seni lukis merupakan karya seni rupa yang dituangkan dalam bentuk lukisan hasil dari ekspresi jiwa seorang seniman.

Soedarso SP (Mike Susanto, 2002:101)
Soedarso SP mengemukakan bahwa seni lukis adalah karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman batinnya, pengalaman batin tersebut disajikan secara indah sehingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada manusia lain yang menghayatinya.

Soni Ade & Imam R
Pengertian lukis menurut Soni Ade & Imam R adalah kekuatan peradaban manusia, kekuatan budaya, karena dalam melakukan lukis kita dilatih untuk jeli, cermat dan teliti dalam mengamati berbagai fenomena alam dan kehidupannya.

Suwarso Wisetrotomo, M Dwi Marianto dan Endah Nawang N
Pengertian seni lukis adalah sebuah pengabdian dalam gambar, perjalanan pengalaman hidup.

Thomas Munro (Mikke Susanto, 2002:101)
Menurut Thomas Munro, seni lukis adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya.

Soedarso SP (1990:11)
Selain itu, Soedarso juga berpendapat bahwa lukis merupakan cabang dari seni rupa yang cara pengungkapannya diwujudkan melalui karya dua dimensional dimana unsur-unsur pokok dalam karya dua dimensional ialah garis dan warna.

Teknik Seni Lukis.

Teknik seni lukis terdiri dari :

Teknik Aquarel
Teknik aquarel adalah teknik melukis dengan menggunakan car air (aquarel) dengan sapuan warna tipis sehingga lukisan yang dihasilkan terlihat transparan.

Teknik Plakat
Teknik plakat yaitu teknik melukis dengan cat air, cat akrilik, atau cat minyak dengan sapuan tebal dan komposisi yang tebal sehingga memberi kesan yang colorful pada karya yang dihasilkan.

Teknik Spray
Teknik spray adalah teknik melukis dengan cara menyemprotkan cat ke media lukis. Lukisan yang dihasilkan dengan teknik ini hasilnya lebih halus dan tampak lebih visual. Contohnya adalah graffiti.

Teknik Pointilis
Teknik pointilis adalah teknik melukis dengan menggunakan titik-titik guna menghasilkan lukisan yang menawan. Teknik ini membutuhkan kesabaran dalam pembuatannya. Biasanya pelukis menggunakan gradasi warna untuk mengatur gelap terang pada lukisan.

Teknik Tempera
Teknik tempera adalah teknik lukis dengan cara menggunakan kuning telur dalam cat sebagai bahan perekat. Umumnya teknik tempera digunakan pada media kayu, kanvas, maupun tembok.

Teknik Basah
Teknik basah adalah teknik melukis dengan cara mengencerkan cat minyak dengan menggunakan minyak cat atau linseed oil, setelah diencerkan kemudian di aplikasikan pada kanvas.

Teknik Kering
Teknik kering adalah teknik melukis dengan menggunakan cat minyak tanpa menggunakan minyak cat.

Teknik Campuran
Teknik capuran adalah teknik melukis perpaduan antara teknik basah dan teknik kering. Umumnya teknik campuran diawali dengan penggunaan teknik kering dahulu kemudian teknik basah dengan cara memblok warna sembari menambahkan intensitas minyak cat secara perlahan hingga lukisan jadi.

Sejarah Seni Lukis.



Sejarah seni lukis - pustakapengetahuan.com


Zaman prasejarah.

Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.

Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi datar).

Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan objek-objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari objek yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap objeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam objek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerahnya.

Pada satu titik, ada orang-orang tertentu dalam satu kelompok masyarakat prasejarah yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menggambar daripada mencari makanan. Mereka mulai mahir membuat gambar dan mulai menemukan bahwa bentuk dan susunan rupa tertentu, bila diatur sedemikian rupa, akan tampak lebih menarik untuk dilihat daripada biasanya. Mereka mulai menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam kegiatannya dan terus melakukan hal itu sehingga mereka menjadi semakin ahli. Mereka adalah seniman-seniman yang pertama di muka bumi dan pada saat itulah kegiatan menggambar dan melukis mulai condong menjadi kegiatan seni.

Seni lukis zaman klasik.

Seni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan:

  • Mistisme (sebagai akibat belum berkembangnya agama)
  • Propaganda (sebagai contoh grafiti di reruntuhan kota Pompeii),
  • Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal.


Seni lukis zaman pertengahan.

Sebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh agama pada zaman pertengahan, seni lukis mengalami penjauhan dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa menjauhkan manusia dari pengabdian kepada Tuhan. Akibatnya, seni lukis pun tidak lagi bisa sejalan dengan realitas.

Kebanyakan lukisan pada zaman ini lebih berupa simbolisme, bukan realisme. Sehingga sulit sekali untuk menemukan lukisan yang bisa dikategorikan "bagus". Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat propaganda dan religi. Beberapa agama yang melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong perkembangan abstrakisme (pemisahan unsur bentuk yang "benar" dari benda).

Seni lukis zaman Renaissance.

Berawal dari kota Firenze. Setelah kekalahan dari Turki, banyak sekali ilmuwan dan budayawan (termasuk pelukis) yang menyingkir dari Bizantium menuju daerah semenanjung Italia sekarang. Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai kota Firenze terhadap ilmu pengetahuan modern dan seni membuat sinergi keduanya menghasilkan banyak sumbangan terhadap kebudayaan baru Eropa. Seni rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki. Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur.

Tokoh seni lukis yang banyak dikenal dari masa ini adalah:

  • Tomassi
  • Donatello
  • Leonardo da Vinci
  • Michaelangelo
  • Raphael
  • Art nouveau

Revolusi Industri di Inggris telah menyebabkan mekanisasi di dalam banyak hal. Barang-barang dibuat dengan sistem produksi massal dengan ketelitian tinggi. Sebagai dampaknya, keahlian tangan seorang seniman tidak lagi begitu dihargai karena telah digantikan kehalusan buatan mesin. Sebagai jawabannya, seniman beralih ke bentuk-bentuk yang tidak mungkin dicapai oleh produksi massal (atau jika bisa, biaya pembuatannya akan menjadi sangat mahal). Lukisan, karya-karya seni rupa, dan kriya diarahkan kepada kurva-kurva halus yang kebanyakan terinspirasi dari keindahan garis-garis tumbuhan di alam.

Unsur - Unsur Seni Lukis.

Dibawah ini merupakan unsur-unsur seni lukis.

Unsur visual seni lukis
Unsur visual seni lukis terdiri dari :
  1. Garis (Line), garis adalah rangkaian titik yang terjalin memanjang menjadi satu.
  2. Bidang (Field), bidang adalah pertemuan dari beberapa garis.
  3. Ruang (space), ruang adalah pertemuan dari beberapa bidang yang terbentuk karena volume.
  4. Warna (Color), warna terbuat dari pigmen. 
Warna terdiri dari warna primer, warna sekunder, dan warna tersier.

  • Warna primer adalah campuran warna tidak ada. Contoh warna primer adalah merah, biru, kuning, dan hitam.
  • Warna sekunder adalah campuran dari warna primer dengan perbandingan 1:1. Contoh warna sekunder adalah hijau (merupakan perpaduan warna biru dan kuning).
  • Warna tersier adalah campuran dari warna primer dan warna sekunder. Contoh warna tersier adalah jingga ke kuning-kuningan (merupakan perpaduan antara warna kuning dan warna warna jingga).
  • Adapun warna netral adalah perpaduan warna campuran primer, sekunder, dan tersier dengan perbandingan 1:1:1.


Unsur Non Visual
Unsur non visual seni lukis terdiri dari :
  • Imajinasi.
  • Pandangan hidup dan pengalaman.

Konsep.
Sikap estetik dan aritstik.

Alat Seni Lukis.
Dalam seni lukis, alat yang digunakan adalah sebagai berikut.
  • Kuas.
  • Palet.

Alat pembersih kuas.
  • Pisau palet.
  • Engsel (penjepit kanvas).

Bahan Seni Lukis.
Dibawah ini merupakan bahan yang dibutuhkan dalam melukis.
Cat atau Tinta
Biasanya cat atau tinta yang digunakan dalam melukis adalah cat air, cat minyak, cat poster, cat akrilik, cat tekstil, dan tinta bak. Selain cat atau tinta, kita jugadapat menggunakan pensil warna, pastel, ataupun crayon.

Media Lukis
Media yang digunakan dalam proses melukis terdiri dari kertas, kanvas, dinding, dan lain-lain.

Komponen Seni Lukis.

Komponen seni lukis terdiri dari subyek, bentuk, dan isi. Ketiganya merupakan hal yang penting diperhatikan, karena perpaduan yang tepat ketiganyalah yang akan menghasilkan suatu karya seni lukis yang baik. Berikut ini uraian masing-masing komponen di atas:

1. Subyek.
Merupakan sesuatu yang dmenjadi bentuk lukisan. Subjek dibedakan menjadi dua, yakni:
  • Lukisan bentuk figuratif, artinya subjek masih terikat dengan alam atau dengan kata lain mengambil bentuk-bentuk yang ada di alam.
  • Lukisan bentuk non figuratif (abstrak), artinya subyek tidak terikat dengan alam.

2. Bentuk.
Bentuk merupakan cara seniman mengekspresikan subjek yang dilukisnya menjadi sebuah karya dua dimensi yang nyata.

3. Isi.
Isi merupakan tujuan terakhir yang ingin dicapai seniman, yakni hasil dari kesan ungkapan eksresi melalui sebuah karya seni lukis. Pengungkapan ini biasanya ditemukan dalam beberapa aliran seni lukis.


Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada kesalahan dan kekurangannya, kami mohon yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan pesan yang sifatnya membangun, Semoga bermanfaat. Terima Kasih.

Teknik Seni Lukis
https://www.pustakapengetahuan.com/2019/01/teknik-seni-lukis-pengertian-dan.html

Macam - Macam Seni Lukis
https://www.pustakapengetahuan.com/2019/01/macam-macam-aliran-seni-lukis-ciri-ciri.html


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar